Saham Turun: Pilih Cut Loss atau Hold?

Saham Turun: Pilih Cut Loss atau Hold?

Saham yang anda beli, terkadang bisa jadi tidak bergerak sesuai kenyataan dan harapan anda. Semua trader pasti menginginkan saham yang dibeli akan langsung naik. Namun, faktanya bisa saja saham yang anda beli bukannya naik, justru turun. 

Saya sebenarnya sudah cukup lama menerima pertanyaan rekan-rekan trader, dan para pembaca setia web Saham Gain ini. Banyak trader yang bertanya: "Bung Heze, kalau saham yang kita beli turun, kita harus cut loss atau hold? Cut lossnya sebaiknya berapa persen dari harga beli?"

Anda mungkin sudah sering membaca tulisan2 lain yang membahas tentang strategi yang harus dilakukan saat saham turun. Ada yang menganjurkan untuk cut loss. Ada juga yang mengajurkan untuk hold saja. Ada juga yang menganjurkan untuk averaging down dan lain2. 

Nah lho? Jadi mana nih yang benar? Kalau saham kita turun, baiknya cut loss saja atau gimana? Di pasar saham kan juga ada prinsip cut loss untuk memproteksi modal? Bagaimana kita menerapkannya dalam trading?  

Tidak sedikit trader yang cut loss setelah sahamnya turun. Namun nggak lama kemudian, harganya malah naik sampai diatas harga beli. Sekarang coba anda renungkan.. Kalau anda mau bersabar menunggu, anda nggak perlu rugi, kan? Mungkin saham anda butuh waktu beberapa waktu untuk naik. But at least anda nggak perlu rugi, dan ini hanya masalah WAKTU saja. Hanya masalah fluktuatif harga saham.

Sebelum anda memutuskan untuk cut loss atau hold saat saham turun, anda harus bisa berpikir RASIONAL. 

Jangan asal melakukan cut loss, padahal saham anda adalah saham yang bagus, di mana anda sebenarnya hanya perlu menunggu untuk naik. Sebaliknya jangan sampai anda membiarkan saham2 jelek  mengisi portofolio anda. 

Kalau saham yang anda beli turun, anda harus melakukan analisa lebih dalam apakah: Saham yang anda beli bagus atau tidak? Anda beli saham pakai analisa yang biasa anda gunakan atau hanya beli saham asal-asalan?

Prinsipnya, selama saham yang anda beli bagus. Saham anda likuid (buyer-sellernya banyak), anda menggunakan analisa teknikal dengan benar, anda hanya perlu menunggu waktu untuk naik. 

Terlebih lagi kalau saham anda turun hanya karena sentimen negatif sesaat, maka saham tersebut biasanya akan balik naik lagi. Itu adalah hal yang biasa terjadi di pasar saham. 

Cara mencari saham-saham yang bagus secara analisa teknikal dan punya potensi naik dalam jangka pendek, anda bisa baca disini: Buku Saham. 

Beda cerita jika anda beli saham yang tidak likuid misalnya. Atau anda beli saham tanpa melakukan analisis. Bahkan anda sendiri bertanya-tanya setelah membeli sahamnya: "Ini saham apaan sih yang saya beli?"

Maka anda harus cut loss untuk PROTEKSI MODAL. Jangan sampai anda beli saham yang sama sekali anda tidak tahu saham tersebut, anda sendiri merasa 'aneh' dengan sahamnya, tapi anda bersikeras untuk hold terus sahamnya. Inilah penyebab trader banyak yang sahamnya sering nyangkut dan akhirnya nggak balik modal.  

Saya pernah mengalami sendiri ketika saya memutuskan untuk beli saham AALI, karena AALI akan membagikan dividen. Setelah melakukan analisa2 lebih lanjut, saya memutuskan untuk buy AALI di harga 12.200. Perhatikan rincian transaksi AALI saya dan dividen AALI yang pernah saya terima. 



(klik gambar untuk memperbesar)

Setelah saya beli AALI, faktanya AALI tidak langsung naik. AALI koreksi sejenak sampai ke harga 11.250-an. Secara hitung2an, meskipun saya sudah dapat dividen, tapi kalau saya terburu cut loss saat itu, maka kerugian di AALI akan jauh lebih besar dibandingkan dividen yang saya dapatkan. 

Karena AALI secara grafik, analisa, harga historis adalah saham yang harganya mudah rebound cepat, dan sahamnya juga termasuk saham yang bagus secara analisa teknikal, maka saya hold saham AALI. 

Dan walaupun koreksi, namun AALI tidak butuh waktu lama untuk rebound. Praktik trading diatas adalah salah satu contoh di mana jika kita sudah melakukan analisa yang benar, sebenarnya kita tidak perlu terburu untuk cut loss. 

Karena ada kalanya harga saham bisa jadi bergerak tidak sesuai harapan kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah menunggu.  Tapi kalau yang anda beli adalah saham yang, misalnya, tidak likuid, sahamnya sering digoreng, maka anda harus tegas untuk melakukan cut loss ketika saham anda turun. 

Sepengalaman saya, saham-saham yang pola pergerakannya bagus, likuid, dan analisa yang anda gunakan sudah benar, anda hanya perlu menunggu. Saham tersebut cepat atau lama akan naik kembali. 

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$


Salah satu penyebab trader saham bangkrut ternyata karena trader tersebut tidak bisa sabar menunggu momen, bukan karena saham yang dibeli jelek. Saya beberapa kali menemukan kisah trader yang bangkrut karena trader cut loss saat harganya sudah benar2 turun, dan floating lossnya sudah gede banget. 

Trader awalnya takut untuk cut loss. Namun karena dari waktu ke waktu saham yang dipegang harganya turun, dan turun terus. Akhirnya pada satu titik, trader menyerah dan cut loss. Akhirnya kerugiannya sangatlah besar, dan modal yang digunakan habis. 

Padahal setelah turun terus mencapai titik tertentu, tidak lama kemudian, sahamnya mulai naik secara berangsur, dan walaupun harus menunggu agak lama, sahamnya akhirnya bisa naik jauh diatas harga beli awalnya. 

Kalau trader mau menunggu (selama saham yang dipegang adalah saham yang bagus), trader tidak perlu rugi besar. Waktu yang diperlukan untuk menunggu harga saham naik, ternyata lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan untuk mengganti kerugian akibat cut loss. Pernahkah anda mengalaminya?

Masalahnya banyak trader yang sudah 'didoktrin' dahulu dengan kata-kata: "Saham itu bisa untung besar tanpa risiko". "Join-lah bersama kami pasti profit". 

Waktu tiba saatnya trader dihadapkan dengan kondisi ini, trader langsung down, karena kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang digembar-gemborkan.

Anda harus mengerti bahwa pasar saham itu fluktuatif. Harga saham naik dan turun, anda harus punya mental untuk menunggu saham anda panen, dan tidak terlalu cepat cut loss. Hal ini bisa dilakukan jika anda memilih saham-saham yang tepat untuk trading. Baca juga: Memilih Saham Bagus untuk Trading. 

Dari pengalaman saya, saat saham2 yang kita pegang bagus, analisa kita benar, actually kita hanya butuh sedikit waktu untuk menunggu saham rebound. Jadi ketimbang anda cut loss, bukankah lebih baik anda menunggu sedikit waktu agar bisa untung? 

Apa yang saya tulis di pos ini merupakan pengalaman pribadi saya sendiri dalam trading. Tulisan di pos ini bukan teori (kalau di teori anda diajarkan saham turun ya cut loss.. Tapi faktanya praktiknya nggak semudah itu. Sebagai trader, anda harus cerdas melihat situasi). 

Melalui tulisan ini saya sebenarnya juga ingin mengajak anda untuk melihat fakta lebih dalam di pasar saham itu sendiri  melalui kacamata seorang trader, bukan seorang teoretis. 

Nanti dalam praktikknya, anda bukan hanya dihadappkan profit saja. Tapi suka nggak suka, anda juga akan dihadapkan pada situasi di mana saham yang anda beli ternyata harganya turun dulu.. Dan anda harus memilih antara cut loss atau hold.. 

Pilihan ini memang tidak mudah, apalagi kalau saham anda turun, floating loss anda sudah besar, dan market lagi bearish. Tapi kalau anda siap menghadapi kenyataan, dan tidak hanya termakan promosi2 'saham itu bebas risiko dan bisa untung terus', percayalah anda akan bisa mengambil keputusan dengan jernih. 

Anda akan tahu saat yang tepat apakah anda harus cut loss di saham tersebut, atau anda hold saja dan menunggu untuk naik. 

Semakin pengalaman anda trading, memang kemungkinan prediksi salah itu akan semakin kecil. Tapi harus anda ingat, sekali-dua kali anda akan menghadapi situasi seperti ini. 

Jangan sampai profit anda berubah menjadi rugi hanya karena anda cut loss dalam jumlah besar. Padahal jika anda menunggu sedikit, saham anda sudah balik naik lagi. 

Kalau anda sering mengalami saham yang anda cut loss.. Ehhh ternyata nggak lama kemudian saham anda berbalik naik, maka sebenarnya persoalannya hanya  dua: BELAJARLAH SABAR dan belajarlah memahami fluktuatif harga saham. 

Ibarat anda seorang petani. Untuk mendapatkan panen padi, ada kalanya anda harus menunggu. Jika anda tidak sabar untuk menunggu musim panen, maka tentu anda tidak bisa mendapatkan padi yang berkualitas. 



Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mengalokasikan Modal Trading yang Efektif

Cara Mengalokasikan Modal Trading yang Efektif

Di dalam trading, modal adalah hal utama yang harus bisa anda kelola dengan baik. Artinya, modal trading (uang) yang anda miliki akan menentukan seberapa besar anda mampu bertahan di pasar saham. 

Dalam trading modal ibarat nyawa. Kalau modal anda habis, anda tidak akan bisa membeli saham apapun. Selama ada modal, anda bisa bertahan di pasar saham. Oleh karena itu, modal adalah objek yang harus anda kelola dengan baik dan benar. 

"Terus, gimana caranya agar saya bisa menggunakan modal trading dengan bijaksana?" Tanya anda semakin penasaran. 

Mengalokasikan modal trading hendaknya dilakukan dengan mengalokasikan modal paling besar untuk jenis saham yang risikonya paling kecil. Sedangkan alokasi modal trading yang paling kecil adalah untuk jenis saham yang risikonya paling besar. 

Saham2 yang mengandung unsur risiko paling besar adalah saham2 gorengan. Sebaliknya, saham2 yang risikonya paling kecil umumnya adalah saham2 lapis satu (blue chip) dan dan saham yang risikonya lebih besar daripada saham lapis satu adalah saham2 lapis dua. Baca juga: Perbedaan Saham Lapis Satu, Dua dan Tiga. 

Contoh cara mengalokasikan modal trading: 

Anda memiliki modal sebesar Rp20 juta di rekening saham. Dari Rp20 juta tersebut, 40% anda alokasikan pada saham blue chip. 35% anda alokasikan pada saham-saham lapis dua. 10% anda alokasikan untuk trading di saham lapis tiga, dan 15% anda tetap simpan sebagai kas. 

Itulah contoh cara mengaloasikan modal trading dengan efektif dan benar. Ingat, cara ini bukanlah cara yang absolut. Ini hanya merupakan saran / gambaran pada anda mengenai bagaimana cara mengalokasikan modal untuk trading. 

Tapi kalau anda baca lagi baik2, saya menuliskan alokasi modal yang paling besar adalah untuk saham2 yang risikonya cenderung kecil (blue chip dan diikuti dengan saham lapis dua, kemudian saham lapis tiga sangat kecil). 

Ini artinya, saya menyarankan pada pembaca agar anda lebih memprioritaskan untuk mengalokasikan modal trading yang besar pada saham2 yang tingkat risikonya lebih kecil. 

Sekali lagi, cara ini bukanlah cara yang absolut. Namun saya sering menemukan trader yang mengalami kerugian2 yang besar karena mereka nekad membeli saham2 lapis tiga dengan modal besar. 

Maka dari itu, agar anda bisa terus bertahan di pasar saham (modal anda tidak habis), ada baiknya anda PRIORITASKAN trading di saham2 yang risikonya lebih / paling rendah. Dengan cara seperti ini pula, anda berpotensi meraih profit yang lebih konsisten

Bagaimana cara melihat saham2 yang memiliki potensi risiko lebih rendah dan lebih tinggi?

Anda bisa mempelajarinya disini: Panduan Menemukan Saham BagusPada ebook praktik tersebut, saya juga memaparkan tipikal grafik saham yang layak untuk trading dan saham-saham yang polanya harus anda hindari, walaupun secara grafik kelihatannya saham2 tersebut berpotensi rebound. Saham2 seperti ini yang berpotensi menjebak trader.

Salam profit... Selamat praktik


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Saham: Beli Saham Apa?

Analisis Saham: Beli Saham Apa?

Kalau saya mau trading, saham apa yang sebaiknya saya beli? Saya ingin investasi, saham apa yang bagus buat jangka panjang? Saham apa yang bagus dibeli buat hari ini? 

Di dalam trading ataupun investasi, anda harus bisa menjawab pertanyaan2 diatas itu tadi, yang kalau kita rangkum pertanyaan adalah: BELI SAHAM APA. Karena tujuan anda dan saya membeli saham adalah untuk mendapatkan profit, maka anda harus bisa menjawab pertanyaan tersebut.  

Hal ini juga merupakan bagian dari trading plan, di mana trading plan adalah salah satu analisa paling penting dalam bisnis saham. Baca juga: Panduan Menyusun dan Menjalankan Trading Plan Saham.   

Nah, untuk menjawab pertanyaan beli saham apa, anda harus bisa menjawab berdasarkan analisa2 berikut: 

1. Beli saham berdasarkan analisa teknikal 

Untuk mengetahui saham apa yang mau anda beli, anda harus paham dengan ANALISA TEKNIKALNYA (terutama buat trader saham). Analisa teknikal berarti anda harus paham bagaimana pergerakan grafiknya, support-resisten, apakah momentumnya sudah bagus atau belum untuk dibeli. 

Anda bisa melengkapi skill trading untuk memilih saham bagus dengan mempelajari analisa-analisa teknikal untuk trading disini: Ebook Belajar Saham 

Mengapa anda harus paham analisa teknikal? 

Pergerakan naik-turunnya saham dalam jangka pendek sangat bergantung dari analisa teknikal, yaitu titik-titik harga yang terbentuk, yang menjadi acuan trader dan 'pemain besar'. 

Oleh karena itu, setiap grafik saham pasti memiliki pola, support-resisten yang bisa anda jadikan acuan momentum untuk trading.  

Memahami grafik saham juga perlu karena tidak semua saham punya grafik dan likuiditas volume yang bagus. Oleh karena itu, kalau anda tidak memahami analisa teknikal, anda sangat rentan terjebak membeli saham2 yang berisiko. 

2. Beli saham berdasarkan analisa fundamental 

Membeli saham artinya anda harus paham: Apa produk perusahaan (saham) tersebut? Bagaimana kinerjanya? Bagaimana prospeknya? Bagaimana tren labanya? 

Artinya, anda harus mempelajari analisa fundamental saham: Membaca laporan keuangan, memahami produk2 perusahaan, memahami valuasi saham, prospek perusahaan, kinerja perusahaan di sektornya. Baca juga: Analisis Fundamental Saham. Hal ini sangat diperlukan terutama kalau anda adalah seorang investor. 

Jangan sampai anda membeli saham untuk investasi, tetapi anda tidak paham kinerja keuangan perusahaan tersebut. Anda tidak paham perusahaannya bergerak di bidang apa. 

3. Analisis teknikal + fundamental  

Menggabungkan analisa teknikal dan fundamental juga merupakan bagian dari trading plan untuk menjawab pertanyaan: Beli saham apa. 

Walaupun anda seorang trader saham, anda juga perlu memahami analisa fundamental, meskipun mungkin analisa fundamental "hanya" sebagai pelengkap. Di pos ini: Perlukah Analisis Fundamental untuk Seorang Trader? Saya juga sudah menjelaskannya. 

Sekarang coba anda bayangkan: Anda membeli saham, dan saham tersebut sudah masuk di portofolio anda. Tapi anda tidak tahu produk dari perusahaan tersebut. Anda juga tidak paham dengan pola dan pergerakan grafik sahamnya. Anda tidak paham secara analisa kenapa saham tersebut harus anda beli. 

Maka ini ibarat anda membeli sebuah barang tapi anda tidak tahu kenapa anda membeli barang. Anda tidak tahu kegunaan barang tersebut. Dan tentu saja, anda tidak akan mendapat manfaat dari barang yang anda beli. Justru anda hanya akan membuang duit saja.
Membeli saham itu sama seperti ketika anda membeli barang. Anda harus tahu barang apa yang anda beli. Apa manfaat barang tersebut untuk anda. Kenapa anda membeli? Kenapa anda butuh? 
Jadi kalau anda mengerti kenapa anda membeli barang tersebut, barang yang anda beli akan memberikan manfaat untuk anda. Demikian juga dengan saham. Kalau anda tahu saham apa yang anda beli, anda akan mendapatkan manfaat dari saham anda (capital gain, dividen). 

Di pasar saham, ada buanyaak sekali saham yang bisa anda beli. Tapi anda harus tahu saham apa yang anda beli. Bukan hanya sekedar tahu kode sahamnya saja. 

Nah, untuk mengetahui saham yang anda beli, maka gunakanlah analisa teknikal (chart, momentum) terutama untuk seorang trader, dan analisa fundamental (kinerja, laporan keuangan, produk) untuk seorang investor dan trader (sebagai pelengkap). 

Dengan demikian, anda pasti bisa menjawab pertanyaan: Beli saham apa? Di mana anda bisa menjawabnya berdasarkan analisa-analisa saham, bukan hanya sekedar spekulasi.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa Itu Trading Saham? - Strategi Trading

Apa Itu Trading Saham? - Strategi Trading

Apa itu trading saham? Apa saja strategi2 yang bisa anda terapkan untuk trading?Trading saham merupakan aktivitas beli jual saham yang dilakukan dalam jangka pendek. Seseorang yang melakukan aktvitas trading disebut juga dengan trader.  

Target seorang trader adalah mendapatkan profit berupa capital gain (selisih harga jual - harga beli). Anda membeli saham di harga 900 dan jual di 1.000. 

Itulah yang dinamakan dengan keuntungan / profit berupa capital gain yaitu anda bisa menjual saham di harga lebih tinggi dibandingkan harga beli dalam jangka pendek. Keuntungan inilah yang diincar trader saham. 

Time frame jangka pendek untuk seorang trader saham adalah mulai jangka waktu menitan (dibawah satu menit sampai satu-dua bulan). Jadi katakanlah anda: 

Beli saham dan jual dua menit kemudian 
Beli saham dan jual sehari kemudian
Beli saham dan jual tiga hari kemudian 
Beli saham dan jual seminggu kemudian
Beli saham dan jual sebulan kemudian

Maka anda dapat dikatakan melakukan aktivitas trading saham. Agar anda bisa mendapatkan keuntungan, dan memilih saham-saham yang bagus untuk trading, memilih saham2 yang bisa naik jangka pendek, maka anda harus menguasai ANALISIS TEKNIKAL. 

Analisis teknikal merupakan analisa grafik yang terdiri dari analisa tren, membaca pola-pola yang saham yang akan naik melalui chart pattern, candlestick, titik-titik support resisten saham. 

Anda bisa pelajari full praktik dan strategi2 trading serta analisa teknikal pemula - master disini: Buku Saham. 

Jadi tujuan seorang trader saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dalam JANGKA PENDEK, di mana keuntungan jangka pendek ini bisa anda dapatkan jika anda menguasai analisa teknikal, memanfaatkan momentum trading dan memilih saham2 yang layak trading, karena analisa grafik inilah yang bisa digunakan untuk memprediksi saham2 yang akan naik dalam jangka pendek (short term). 

Sampai disini anda at least anda sudah memahami tentang: Apa itu trading saham? Trading saham itu sendiri memiliki beragam strategi menurut time frame tradingnya. 

Setiap time frame trading memiliki strategi trading yang berbeda. Sebagai contoh, trading harian memiliki analisa trading yang berbeda dengan anda yang ingin melakukan trading mingguan. Di dalam trading saham, ada beberapa macam strategi trading yaitu: 

1. Scalping trading

Scalping trading merupakan strategi trading dengan cara membeli dan menjual saham dalam waktu beberapa menit saja. Dalam hal ini, anda harus mencari saham2 yang punya peluang naik dalam waktu cepat. Baca juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

2. Intraday trading 

Intraday trading merupakan trading harian yang dilakukan dengan cara beli dan jual saham di hari yang sama (misalnya beli pagi jual sore) sampai 3 harian trading. Pelajari juga strategi2 memilih saham bagus untuk intraday trading disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman). 

Intraday trading juga salah satu dari trading cepat. Bedanya dengan scalping, intraday trading memiliki jangka waktu yang lebih panjang (harian sampai tiga hari), dan intraday trading juga membutuhkan analisa tape reading untuk membaca saham2 yang punya potensi naik harian. Baca juga: Analisa Tape Reading Saham. 

3. Trading beberapa hari 

Strategi trading yang sering diterapkan trader adalah trading beberapa hari yaitu beli dan jual saham untuk jangka waktu diatas tiga hari sampai seminggu (5-7 hari trading). Strategi trading ini merupakan trading jangka pendek yang time frame-nya diatas intraday trading. 

4. Swing trading / trend follower trader 

Swing trading berarti anda membeli saham untuk disimpan dalam jangka waktu diatas 1 minggu sampai dengan satu bulan. Oleh karena itu, swing trader harus memilih saham2 yang punya pergerakan uptrend. 

Hal ini karena swing trader tidak perlu menjual saham dengan time frame yang singkat seperti intraday atau bahkan scalping, sehingga anda harus memilih saham2 yang punya tren naik yang kuat dan pergerakan sahamnya smooth alias tidak terlalu liar, karena saham2 tersebut sangat berisiko untuk swing trader.

Jadi swing trader berarti anda harus menjadi pengikut tren (trend follower). Baca juga: Strategi Swing Trading Saham. 

5. Positioning trading 

Positioning trading adalah trading yang dilakukan dengan membeli dan menjual saham dalam jangka waktu diatas satu bulan sampai dengan 9 bulan trading. Dengan kata lain, positioning trading ini adalah semi investasi alias trading jangka menengah. 

Untuk positioning trading, anda harus memahami analisa teknikal (terutama analisa tren) dan analisa fundamental (laporan keuangan). Terkait analisa fundamental, di web Saham Gain ini saya juga sudah pernah banyak membahas disini: Analisa Fundamental Saham. 

Itulah penjelasan tentang trading saham dan strategi2 trading. Semua strategi trading dapat menghasilkan profit asalkan anda mau mendalami analisa teknikal, praktik, dan jangan mengharapkan hasil yang instan. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham Gratis, Kenapa Harus Bayar Mahal?

Belajar Saham Gratis, Kenapa Harus Bayar Mahal?

Saya sering mendapatkan request / permintaan dari rekan-rekan pembaca web Sahamgain ini, ataupun dari teman-teman yang sedang ingin belajar saham untuk bisa memberikan materi belajar saham gratis. 

Memang kebanyakan orang akan selalu mencari yang gratisan, bukan hanya untuk belajar saham. Kalau nggak percaya, coba deh anda cek di Google Adwords misalnya, kata kunci "gratis" "free" pasti akan sangat banyak dicari orang. 

Kembali lagi, anda pasti menginginkan belajar saham gratis yang lebih bisa terjangkau oleh dompet, dan tentunya dari pembelajaran saham itu, anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal (asalkan anda mau berusaha). 

Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, saya menceritakan sedikit tentang website Sahamgain ini. Awal saya menulis website Sahamgain, saya memang memiliki motivasi untuk bisa berbagi, dan memberikan kontribusi kepada rekan-rekan yang masih awam di dunia saham. 

Saya tidak ingin orang meremehkan profesi saham (misalnya saham dianggap judi). Saya juga tidak ingin banyak orang terjebak dengan janji-janji manis diuar sana yang mengatakan kalau saham itu mudah, bisa cepat kaya, bisa beli saham nggak pernah salah, nggak pernah rugi. 

Padahal saham itu ada risikonya, dan anda nggak mungkin kan tiba-tiba sukses dalam waktu sekejap. Untuk jadi juara kelas saja anda harus belajar melebihi yang lain. Demikian juga dengan trading saham, kalau anda cuma maunya bermimpi, nggak mau ber-proses anda nggak akan bisa sukses.  

Itulah kenapa di Sahamgain ini, saya banyak menuliskan tentang risiko saham, yang bahkan saya tuangkan dalam Ebook Trading dan Belajar Saham tentang materi psikologi saham, dan membentuk mindset trading yang baik.

Materi-materi itu puentinngg banget, karena materi inilah yang membuat trader bisa memiliki psikologis yang lebih baik saat trading. Apa dampaknya? Pikiran yang baik akan membuat keputusan yang diambil lebih tepat, kita mampu berpikir lebih jernih.  

Terkait tulisan-tulisan saya di web maupun di ebook, saya memang ingin memberikan sesuatu yang berbeda tentang pandagan saham. Karena kalau saya cuma trading doank, menganalisis saham setiap hari, saya berpikir: "Di mana konstribusi masyarakat yang bisa saya berikan?" Maka dari itu, web Sahamgain ini saya dirikan selain untuk berbagi juga untuk pelayanan masyarakat. 

Jadi apabila anda memang punya keinginan kuat untuk bisa menjadi trader yang handal, saya membuat tulisan-tulisan di web Sahamgain dan ebook yang saya khususkan untuk itu. Artinya, tulisan-tulisan yang saya bukan cuma nulis teori, tapi semua itu juga berdasarkan pengalaman alias praktik. 

Di web Sahamgain ini, kalau anda buka-buka isi artikelnya, maka jumlah artikel yang saya tulis bukan hanya beberapa atau banyak, tapi sangat banyak dan bisa anda akses secara gratis. 

Dan sekali lagi, tulisan-tulisan saya yang sifatnya teori di web ini, anda tidak perlu bayar mahal-mahal. Di luar sana banyak sekali produk-produk yang menawarkan profit ratusan persen, padahal isinya hanya teori dan program-program yang sebenarnya tidak bisa kita ukur menggunakan rumus.. 

Iyalah.. Ini pasar saham boss. Anda tidak akan bisa menggunakan software-software atau robot pencetak untung berapapun harganya... Pasar saham itu digerakkan oleh orang-orang atau bahasanya adalah pelaku pasar. 

Dalam perjalanannya saya banyak menemukan blog-blog lain yang mencoba meniru gaya / style dari Sahamgain ini. Saya pribadi juga sering menemukan orang-orang yang melakukan plagiat dengan copy-paste isi artikel ini tanpa mencantumkan sumbernya sama sekali. 

Padahal blog / web itu ada hak cipta-nya. Bukan hanya buku saja yang memiliki hak cipta. Jika anda bisa baca yang orisinil, untuk apa membaca yang copy-paste.   

Jadi apa yang saya paparkan di web Sahamgain, anda tidak perlu membayar sama sekali untuk bisa mendapatkan dan mempraktikkan ilmu. Saya bahkan juga menerbitkan ebook gratis. Anda bisa download disini: Membeli Saham Bagi Pemula, di mana materi-materi ini banyak anda temukan dan anda harus membeli kalau mau mendapatkannya. 

Namun memang kalau anda lebih ingin serius belajar, tidak 100% anda bisa mendapatkan secara gratis, karena saya sendiri menerbitkan 2 ebook praktik trading premium. Anda bisa lihat disini: Ebook Trading dan Belajar Saham dan Ebook Panduan Memilih Saham Bagus beserta ulasannya. 

Disinilah kemudian banyak rekan2 yang bertanya: "Apakah memang ebooknya nggak gratis Pak Heze?"

Mengenai kedua ebook premium memang tidak gratis. Tapi sekali lagi, anda tidak perlu mengeluarkan uang jutaan atau puluhan juta untuk bisa belajar dan praktik. Harga ebook hanya sebesar Rp145.000 dan Rp150.000. Materi ebook juga tidak saya pisah satu-per-satu (misalnya belajar pemula sendiri, analisis teknikal sendiri). 

Materi ebook saya peruntukkan untuk anda yang ingin belajar dari nol sampai benar-benar bisa, dan juga untuk level intermediate dan level expert. Materi ebook saya susun lengkap mulai trading plan, psikologi saham, mindset investor, bocoran strategi-strategi trading, dan lain2 saya tuangkan semua materinya dalam satu ebook.  

So, jangan heran kalau anda lihat halaman ebook yang cukup tebal. Karena ya memang itulah tujuan anda, supaya anda tidak hanya dapat teorinya saja, namun anda bisa menerapkan apa yang ada di ebook. 

Anda tetap bisa mendapatkan layanan gratis dari ebook. Anda bisa konsultasi dengan saya melalui email dan anda bisa mendapatkan EBOOK GRATIS apabila saya melakukan update ebook (tambahan materi ebook). 

Jika anda mencari buku-buku lain misalnya, ketika penulis menerbitkan buku edisi baru, maka tentunya anda harus membeli lagi kan? 

Ebook berbayar ini sebagai bentuk bahwa memang ebook saya ada value-nya, banyak manfaatnya, ada hak ciptanya, di mana saya (El Hezekiah Sabbat) sebagai penulisnya. Jadi bukan hanya sekedar ebook-ebookan yang isinya cuma pengenalan-pengenalan dan teori. Itulah mengapa tidak asal saya berikan secara gratis.

Namun anda hanya membayar sedikit saja untuk bisa melakukan praktik trading dengan semua cakupan materi yang lengkap dan maksimal. Dibandingkan anda mencari buku-buku lain misalnya yang harganya lebih mahal atau sama namun isinya cuma teori. 

Atau bahkan yang lebih parah, banyak saya temukan buku yang "dalamnya seminar dan jualan program". Dengan kata lain, anda harus membayar lagi jutaan rupiah untuk membeli seminar dan program, yang ternyata isinya hanya itu-itu saja. 

Kemudian anda tanya: "Kalau saya punya ebooknya, apakah di ebooknya harus beli software lagi untuk bisa menunjang trading saya?"

Tidak. Ebook berisi materi full praktik trading dan percayalah saya nggak memberikan abal-abal apapun untuk menyuruh anda membayar ini dan itu yang jauh lebih mahal dari harga Ebook itu sendiri. Anda hanya butuh mempelajari dan menerapkan materi yang ada di ebook agar anda mahir. That's it. 

Anda yang masih ingin mencari yang 'gratisan' di Sahamgain ini, saya juga menyediakan rekomendasi saham / watchlist saham gratis, bisa anda akses kapanpun dan tidak saya kenakan biaya membership pada anda. Anda bisa lihat disini: Rekomendasi Saham Hari ini. 

Pada halaman rekomendasi saham, saya memberikan saham-saham yang potensial naik, namun tentu saja saya lebih menginginkan anda mempraktikkan sendiri analisanya. Intinya, saya hanya memberikan kunci, namun anda harus bisa menyelesaikannya sendiri. 

Karena setiap orang memiliki cara trading, analisis dan time frame yang berbeda satu dengan yang lain. Nah, dari watchlist saham gratis ini, ternyata cukup sukses besar, di mana banyak saham2 watchlist kita yang naik banyak dalam sebulan broo.. 

Sedikit contohnya anda bisa lihat disini: Saham-saham (Rekomendasi) Pencetak Return Bulan November 2017Saham-saham (Rekomendasi) Pencetak Return Bulan Desember 2017Saham-saham (Rekomendasi) Pencetak Return Bulan Januari 2018. 

Itulah layanan-layanan gratis di Sahamgain yang saya berikan untuk anda, dan gratis yang saya berikan ini bukan cuma gratis tapi nggak ada isinya, melainkan gratis yang berbobot dan berguna untuk trader maupun investor. 

Jadi kalau anda bisa mendapat edukasi saham free, gratis, anda hanya perlu membayar sedikit untuk menjadi bisa, untuk apa harus membayar promosi yang terlalu mahal?


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Trading Saham Online

Belajar Saham: Trading Saham Online

Untuk anda yang ingin belajar saham dan bisa memulai beli dan jual saham, perdagangan saham sekarang bisa dilakukan jauh lebih mudah, yaitu melalui sistem online trading. Bagaimana maksudnya sistem online trading? 

Jadi agar anda bisa untuk beli-jual saham, pertama-tama anda harus membuka akun di kantor sekuritas terlebih dahulu. Cara membuka akun di kantor sekuritas, baik secara online maupun offline (datang langsung ke sekuritas), saya jelaskan lengkap disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula.

Anda bisa download free ebooknya, dan anda baca langkah2 membuka akun di kantor sekuritas, termasuk beberapa sekuritas rekomendasi yang bagus. 

Nah setelah anda membuka akun di kantor sekuritas, anda akan mendapatkan username dan password untuk trading. Anda harus download software trading saham. Anda bisa download melalui situs resmi sekuritas. Disitulah nanti anda bisa memasukkan username & password. 

Di software trading itulah nanti anda bisa melakukan aktivitas beli dan jual saham secara online. Berikut adalah contoh tampilan software online trading selama live trade: 

Saham Online
Sistem perdagangan online trading (melalui software masing2 sekuritas), semuanya terkoneksi dalam satu sistem di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau dikenal dengan Jakarta Automatic Trading System (JATS).

Sistem BEI inilah yang menghubungkan perdagangan (pasar) saham, sehingga setiap trader yang punya rekening efek bisa trading (sehingga harga saham bisa terus bergerak karena saham terus ditradingkan), dan mengatur sistem perdagangan saham. 

Memang dengan sistem online seperti itu, kita tidak bisa mengetahui kita membeli dan menjual saham pada siapa, karena dalam trading online, kita tidak tatap muka secara langsung dengan orang2 yang trading. Mirip seperti anda dagang / bisnis online. 

Katakanlah anda ingin membeli kaos secara online. Anda tidak akan bertemu langsung dengan penjual, demikian sebaliknya. Tetapi anda bisa deal dengan penjual, apabila anda sudah menyelesaikan proses transaksi. Kurang lebih seperti itu.

Kalau diibaratkan, pasar saham atau yang bisa anda lihat melalui software online trading itu ibarat mall. Sedangkan saham-saham yang ada di dalam pasar saham, ibarat stan-stan yang ada di dalam mall. 

Anda bebas untuk masuk ke mall (pasar saham) dan berkunjung ke stan-stan (saham) tersebut, dan memilih satu atau beberapa stan (saham) yang menurut anda cocok untuk anda beli. 

Sedangkan Bursa Efek Indonesia (BEI) itu ibarat pengelola (manajemen) mall tersebut, yang memastikan bahwa perdagangan yang ada di dalam mall berjalan sesuai mekanisme yang berlaku, dan manajemen mall juga bertugas untuk menentukan jam buka-tutup mall. 

Berikut anda bisa lihat ilustrasi pasar saham: 

Trading saham online
Seperti itulah pasar saham kita. Pasar saham bisa diilustrasikan sama seperti mall. Bedanya, kalau anda belanja di mall, anda melakukan secara offline, sedangkan di pasar saham, anda melakukannya secara online. 

Kalau di mall, stan-stan akan menjual makanan, minuman dan lain2. Sedangkan di pasar saham, yang diperdagangkan adalah saham2 yang go public. Jadi aktivitas2 dalam trading saham yaitu:

1. Beli-jual (trading) saham secara online 
2. Melihat antrian harga saham
3. Menganalisis saham
4. Menyimpan saham

Semuanya dilakukan melalui sistem online trading, yaitu melalui software trading yang sudah anda download dan login setelah anda membuka akun di sekuritas dan setor modal. Baca juga: Belajar Saham Pemula - Bisa. 

Buat anda yang masih bingung dengan bagaimana cara melakukan beli-jual saham, maka seperti itulah langkah2nya (dimulai dari buka rekening saham di kantor sekuritas). Dan setelah itu, anda bisa setor modal, dan mulailah beli-jual saham melalui software online trading anda.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Instrumen Pasar Modal

Instrumen Pasar Modal

Instrumen di pasar modal dalam konteks lebih praktis banyak dikenal dengan sebutan sekuritas. Sekuritas atau disebut juga sebagai efek atas surat berharga merupakan aset finansial yang menyatakan klaim keuangan. Instrumen di pasar modal dikelompokkan menjadi 4 (empat) instrumen utama yaitu: Saham, obligasi, derivatif, reksadana. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan dibawah ini:

SAHAM

Saham dapat dibedakan menjadi saham biasa dan saham preferen. Pada umumnya, saham yang biasa diperdagangkan investor di Bursa Efek adalah jenis saham biasa. Sedangkan saham preferen dalam pasar modal adalah saham yang memiliki hak khusus. Perbedaan saham biasa dan saham preferen bisa anda lihat disini: Apa Itu Saham Biasa? Apa Itu Saham Preferen?

OBLIGASI 

Obligasi adalah surat utang. Obligasi ini ibarat perusahaan atau negara berhutang kepada masyarakat. Masyarakat yang membeli obligasi nantinya akan mendapatkan pengembalian beserta kupon.  Obligasi adalah salah satu jenis investasi yang cukup sering diterbitkan oleh perusahaan maupun pemerintah. Obligasi yang diterbitkan negara atau pemerintah disebut dengan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Mengenai obligasi bisa anda lihat penjelasannya disini: Pengertian Obligasi, Jenis-jenis Obligasi dan Karakteristik Obligasi   

DERIVATIF

Derivatif adalah produk turunan saham dan obligasi. Contoh derivatif adalah future contract dan option contract. 

a. Kontrak berjangka (future contract) 

Kontrak berjangka merupakan perjanjian yang dibuat hari ini yang mengharuskan adanya transaksi di masa mendatang. Kontrak berjangka dapat berupa kontrak berjangka komoditas dan kontrak berjangka finansial. 

Kontrak berjangka komoditas menggunakan variabel pokok yang merupakan aset riil berupa barang2 pertanian seperti kopi, gula, kentang dan barang2 sumber daya alam seperti emas atau minyak. Sedangkan kontrak berjangkak keuangan menggunakan variabel efek seperti saham atau indeks saham. Di BEI, kontrak berjangka yang diperdagangkan saat ini adalah LQ futures, mini LQ futures, DOW futures, JP futures. 

b. Kontrak opsi (option contract)

Kontrka opsi adalah suatu perjanjian yang memberi pemilikanya hak (bukan kewajiban), untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu pada harga tertentu selama perioda waktu tertentu. Opsi ada 2 jenis yaitu opsi beli (call action) dan opsi jual (put option). 

Opsi beli adalah hak untuk membeli aset induk atau aset acuan pada harga tetap selama waktu tertentu sesuai ketetapan perusahaan. Ada dua macam pelaksanaan opsi, yaitu american option dan european option. American option dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan dan termasuk tanggal berakhirnya sebuah kontrak opsi. Sedangkan european option dapat dilaksanakan hanya pada tanggal berakhirnya sebuah kontrak opsi. 

REKSADANA

Reksadana adalah wadah investasi yang dihimpun dari masyarakat, yang selanjutnya wadah investasi tersebut dikelola oleh manager investasi sehingga menghasilkan return yang diinginkan oleh pemegang reksadana. Mengenai reksadana bisa anda baca penjelasannya disini: Investasi Reksadana dan Manfaat yang Anda Peroleh.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengertian Capital Gain dan Capital Loss

Pengertian Capital Gain dan Capital Loss

Di pasar modal anda pasti sering sekali mendengar istilah capital gain dan capital loss. Tahukah anda apa perbedaan keduanya? Capital gain dan capital loss adalah istilah yang sering digunakan ketika anda trading saham. Trading saham adalah beli dan jual saham dalam jangka pendek. 

Capital gain adalah keuntungan yang anda dapatkan dari selisih harga jual dikurangi harga beli suatu saham. Sebagai contoh anda membeli saham di harga 1.000 dan menjual saham di harga 1.500, maka disini anda mendapatkan capital gain saham atau keuntungan sebesar Rp500 (1.500-1.000).  

Untuk lebih mudahnya, silahkan lihat ilustrasi capital gain beli -jual saham dibawah ini.


Pada contoh diatas, bisa anda lihat, membeli saham ACES di harga 800 sebanyak 100 lot dan menjual di harga 1.000 sebanyak 10 lot. Maka capital gain yang anda dapatkan adalah sebesar Rp200.000 (1.000.000 - 800.000). 

Capital loss adalah kerugian yang anda dapatkan dari selisih harga beli dikurangi harga jual saham. Dengan kata lain, capital loss terjadi karena anda menjual saham lebih rendah daripada harga belinya. Sebagai contoh, anda membeli saham di harga 2.000 dan menjual di harga 1.950, maka disini anda mendapatkan capital loss saham atau kerugian sebesar Rp50 (2.000 - 1.950).

Untuk lebih mudahnya, silahkan lihat ilustrasi capital loss beli -jual saham dibawah ini.


Pada contoh diatas, bisa anda lihat, membeli saham JPFA di harga 1.200 sebanyak 100 lot dan menjual di harga 1.150 sebanyak 10 lot. Maka capital loss yang anda dapatkan adalah sebesar Rp50.000 (1.200.000-1.150.000). 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa itu Dividen?

Apa itu Dividen?

Di pos kali ini saya ingin membahas tentang DIVIDEN. Berhubung banyak rekan-rekan yang masih belum mengerti tentang dividen di pasar saham, maka di pos ini saya akan membahas dividen secara detail. 

Jadi keuntungan yang anda dapatkan dari berbisnis saham (beli dan jual saham) ada dua bentuk, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual. 

Kalau anda berhasil menjual saham diatas harga beli anda maka anda mendapatkan keuntungan. Hal ini berlaku untuk trading maupun investasi. Hanya bedanya, pada investasi jangka waktunya jauh lebih panjang. Baca juga: Pengertian Capital Gain dan Capital Loss. 

Tapi keuntungan di saham bukan hanya didapatkan dari capital gain, namun juga dari dividen. 

Apa itu dividen?

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Pada saat perusahaan berhasil memperoleh laba bersih, maka pada umumnya ada beberapa persen atau bahkan sebagian besar laba perusahaan diberikan kepada investor (dinamakan dividen). 

Jadi anda sudah mendapatkan inti dividen, yaitu keuntungan / laba yang dibagikan pada pemegang saham. Itu artinya, kalau perusahaan saat itu mengalami rugi bersih, maka perusahaan tidak akan bisa membagikan dividen pada anda. 

Dividen dibagikan dalam bentuk dividend per share (DPS) atau dalam Bahasa Indonesia adalah dividen per saham. Kalau anda belum tahu apa itu dividend per saham, anda bisa baca pos saya disini: Cara Menghitung Dividen Saham / Dividend Per Share (DPS).

Dari mana perhitungan DPS didapatkan? DPS didapatkan dari perhitungan laba per saham / Earning per Share (EPS). Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca disini: Cara Mencari EPS di Laporan Keuangan. Baca juga rumus EPS: Makna dan Fungsi Earning per Share (EPS). 

Misalnya perusahaan memiliki EPS sebesar Rp900 per saham. Kemudian perusahaan memutuskan untuk membagikan 50% EPS dalam bentuk dividen. Maka dividen per saham (DPS) yang akan anda terima adalah Rp450 per saham (900 * 50%). 

Sisa laba perusahaan yang tidak dibagi dalam bentuk dividen nantinya akan masuk di ekuitas dan menambah saldo laba. 

Tapi sebenarnya anda nggak perlu repot-repot menghitung berapa DPS yang akan dibagikan pada anda, karena perusahaan sudah menentukannya dan anda sudah mendapatkan info besarnya DPS yang akan anda terima nanti. Anda hanya perlu menghitung keuntungan dividen yang anda dapatkan (saya jelaskan di poin selanjutnya). 

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, pilihlah perusahaan yang bisa mencetak laba, dan pilih perusahaan2 yang secara historis memang sudah rajin bagi dividen. Hal ini akan kita bahas selanjutnya. 

Dividen sendiri sebenarnya ada bermacam-macam jenis. Anda bisa baca disini: Pengertian Dividen dan Jenis-jenis Dividen. Tetapi (hampir) semua dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalamd diberikan dalam bentuk DIVIDEN CASH. 

Bagaimana cara menghitung dividen yang saya dapatkan?

Tadi kita sudah mengenal konsep dividen dan dari mana dividen itu dibagikan pada anda. Sekarang anda perlu menghitung berapa besarnya dividen yang anda dapatkan.  

Misalnya perusahaan ABCD akan membagikan dividen sebesar Rp150 per saham. Anda memiliki saham perusahaan ABCD sebanyak 20 lot. Maka dividen yang akan anda terima adalah sebagai berikut: 

Rp150 * 20 lot * 100 lembar = Rp300.000 - pajak dividen final (10%). Jadi total dividen bersih yang akan anda terima adalah Rp270.000 (Rp300.000 / 10%). Catatan = 1 lot = 100 lembar saham.

Itulah cara menghitung dividen. Ingat, dalam menghitung dividen, anda harus kurangkan nilai dividen anda dengan pajak final dividen sebesar 10%. 

Dari mana saya bisa mendapatkan informasi tentang pembagian dividen? 

Ada banyak situs yang memberikan informasi tentang jadwal pembagian dividen. Beberapa diantaranya adalah situs RTI dan Eddy Elly. Anda bisa baca disini: Daftar dan Jadwal Pembagian Dividen. Saya pribadi sering melihat informasi pembagian dividen melalui situs Eddy Elly. 

Kapan dividen dibagikan? Apakah tiap tahun? Apakah tiap bulan?

Mayoritas perusahaan akan membagikan dividen satu kali setahun, yaitu setelah perusahaan melakukan tutup buku akhir tahun (31 Desember). Inilah yang dinamakan dengan dividen tahunan. 

Misalnya tanggal 31 Desember 2019 perusahaan mencetak laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen. Maka, dividen tahun 2019 tersebut akan dibagikan di tahun berikutnya (tahun 2020). Biasanya, musim pembagian dividen tahunan terjadi antara bulan Maret-Juni.

Tetapi ada beberapa perusahaan yang membagikan dividen lebih dari sekali dalam setahun. Misalnya perusahaan Japfa Comfeed, Astra International, Bank BCA. Perusahaan2 tersebut bisa membagikan dividen dua kali dalam setahun. 

Setelah membagikan dividen tahunan, beberapa bulan selanjutnya, perusahaan membagikan dividen lagi yang berasal dari laba laporan keuangan kuartal II atau III. Inilah yang disebut dengan dividen interim. 

Secara garis besar, dividen interim merupakan yang dibagikan sebelum perusahaan membagikan profit tahunan. Anda bisa baca dividen interim disini: Pengertian dan Contoh Dividen Interim.

Hanya beberapa perusahaan yang membagikan dividen interim. Perusahaan2 yang membagikan dividen interim biasanya memiliki tujuan yang berbeda2. Perusahaan ingin memuaskan kepentingan investor, atau perusahaan memiliki laba yang besar yang sudah siap dibagikan sebelum membukukan profit tahunan. 

Bagaimana tata cara mendapatkan dividen?

Pada pengumuman dividen ada tanggal2 penting yang harus anda perhatikan yaitu cum date, ex date dan payment date. Misalnya diketahui: 

Cum date = 21 Agustus
Ex date = 22 Agustus
Payment date = 9 September 

Anda bisa mendapatkan dividen apabila anda memiliki sahamnya sampai dengan tanggal cum date (21 Agustus). Kalau anda menjual saham anda tanggal 21 Agustus, maka anda tidak mendapatkan dividen.

Anda juga tidak mendapatkan dividen kalau anda baru membeli saham tanggal 22 Agustus. Anda bisa baca tata cara pembayaran dividen disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, anda harus perhatikan tanggal-tanggal penting tersebut. Dan situs2 yang memberikan jadwal dividen, sudah menyediakan tanggal cum date sampai payment date. 

Bagaimana metode pembayaran dividen?

Dividen akan masuk secara otomatis di rekening saham (Rekening Dana Investor) anda pada saat payment date. Anda tidak perlu mendaftar atau konfirmasi ke sekuritas. 

Semua sudah tersistem. Kalau anda mau lihat nilai dividen yang anda terima, anda bisa lihat di menu transaction / cash transaction history. Baca juga: Cara Pembayaran Dividen Saham.

Apakah semua perusahaan membagikan dividen?

Tidak. Hanya perusahaan yang mendapatkan laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen, itulah perusahaan2 yang akan membagi dividen. 

Meskipun perusahaan memperoleh laba, bisa jadi perusahaan tidak membagikan dividen jika perusahaan ingin melakukan re-investasi. Oleh karena itu, kalau anda ingin dapat dividen besar, carilah perusahaan2 yang rutin membagi dividen per share yang tinggi. Anda bisa baca daftarnya disini: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.

Apakah dividen pasti anda dapatkan kalau anda membeli saham?

Tidak. Anda hanya akan mendapatkan dividen jika anda memiliki saham perusahaan sampai tanggal cum date (anda bisa baca lagi poin: Tata cara mendapatkan dividen). Selain itu, anda hanya akan dapat dividen kalau perusahaan tersebut membagikan dividen.

Apa itu Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio?

Anda bisa baca disini penjelasan dan kegunaan dividen yield dan dividend payout ratio.: Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio dan Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield.

Itulah penjelasan tentang dividen, termasuk tata cara mendapatkan dividen dan pembayaran dividen yang akan anda terima. Kalau anda seorang investor saham, peran dividen ini sangat penting untuk menambah pasif income anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Apa itu Dividen?

Apa itu Dividen?

Di pos kali ini saya ingin membahas tentang DIVIDEN. Berhubung banyak rekan-rekan yang masih belum mengerti tentang dividen di pasar saham, maka di pos ini saya akan membahas dividen secara detail. 

Jadi keuntungan yang anda dapatkan dari berbisnis saham (beli dan jual saham) ada dua bentuk, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual. 

Kalau anda berhasil menjual saham diatas harga beli anda maka anda mendapatkan keuntungan. Hal ini berlaku untuk trading maupun investasi. Hanya bedanya, pada investasi jangka waktunya jauh lebih panjang. Baca juga: Pengertian Capital Gain dan Capital Loss. 

Tapi keuntungan di saham bukan hanya didapatkan dari capital gain, namun juga dari dividen. 

Apa itu dividen?

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Pada saat perusahaan berhasil memperoleh laba bersih, maka pada umumnya ada beberapa persen atau bahkan sebagian besar laba perusahaan diberikan kepada investor (dinamakan dividen). 

Jadi anda sudah mendapatkan inti dividen, yaitu keuntungan / laba yang dibagikan pada pemegang saham. Itu artinya, kalau perusahaan saat itu mengalami rugi bersih, maka perusahaan tidak akan bisa membagikan dividen pada anda. 

Dividen dibagikan dalam bentuk dividend per share (DPS) atau dalam Bahasa Indonesia adalah dividen per saham. Kalau anda belum tahu apa itu dividend per saham, anda bisa baca pos saya disini: Cara Menghitung Dividen Saham / Dividend Per Share (DPS).

Dari mana perhitungan DPS didapatkan? DPS didapatkan dari perhitungan laba per saham / Earning per Share (EPS). Untuk lebih jelasnya, anda bisa baca disini: Cara Mencari EPS di Laporan Keuangan. Baca juga rumus EPS: Makna dan Fungsi Earning per Share (EPS). 

Misalnya perusahaan memiliki EPS sebesar Rp900 per saham. Kemudian perusahaan memutuskan untuk membagikan 50% EPS dalam bentuk dividen. Maka dividen per saham (DPS) yang akan anda terima adalah Rp450 per saham (900 * 50%). 

Sisa laba perusahaan yang tidak dibagi dalam bentuk dividen nantinya akan masuk di ekuitas dan menambah saldo laba. 

Tapi sebenarnya anda nggak perlu repot-repot menghitung berapa DPS yang akan dibagikan pada anda, karena perusahaan sudah menentukannya dan anda sudah mendapatkan info besarnya DPS yang akan anda terima nanti. Anda hanya perlu menghitung keuntungan dividen yang anda dapatkan (saya jelaskan di poin selanjutnya). 

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, pilihlah perusahaan yang bisa mencetak laba, dan pilih perusahaan2 yang secara historis memang sudah rajin bagi dividen. Hal ini akan kita bahas selanjutnya. 

Dividen sendiri sebenarnya ada bermacam-macam jenis. Anda bisa baca disini: Pengertian Dividen dan Jenis-jenis Dividen. Tetapi (hampir) semua dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalamd diberikan dalam bentuk DIVIDEN CASH. 

Bagaimana cara menghitung dividen yang saya dapatkan?

Tadi kita sudah mengenal konsep dividen dan dari mana dividen itu dibagikan pada anda. Sekarang anda perlu menghitung berapa besarnya dividen yang anda dapatkan.  

Misalnya perusahaan ABCD akan membagikan dividen sebesar Rp150 per saham. Anda memiliki saham perusahaan ABCD sebanyak 20 lot. Maka dividen yang akan anda terima adalah sebagai berikut: 

Rp150 * 20 lot * 100 lembar = Rp300.000 - pajak dividen final (10%). Jadi total dividen bersih yang akan anda terima adalah Rp270.000 (Rp300.000 / 10%). Catatan = 1 lot = 100 lembar saham.

Itulah cara menghitung dividen. Ingat, dalam menghitung dividen, anda harus kurangkan nilai dividen anda dengan pajak final dividen sebesar 10%. 

Dari mana saya bisa mendapatkan informasi tentang pembagian dividen? 

Ada banyak situs yang memberikan informasi tentang jadwal pembagian dividen. Beberapa diantaranya adalah situs RTI dan Eddy Elly. Anda bisa baca disini: Daftar dan Jadwal Pembagian Dividen. Saya pribadi sering melihat informasi pembagian dividen melalui situs Eddy Elly. 

Kapan dividen dibagikan? Apakah tiap tahun? Apakah tiap bulan?

Mayoritas perusahaan akan membagikan dividen satu kali setahun, yaitu setelah perusahaan melakukan tutup buku akhir tahun (31 Desember). Inilah yang dinamakan dengan dividen tahunan. 

Misalnya tanggal 31 Desember 2019 perusahaan mencetak laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen. Maka, dividen tahun 2019 tersebut akan dibagikan di tahun berikutnya (tahun 2020). Biasanya, musim pembagian dividen tahunan terjadi antara bulan Maret-Juni.

Tetapi ada beberapa perusahaan yang membagikan dividen lebih dari sekali dalam setahun. Misalnya perusahaan Japfa Comfeed, Astra International, Bank BCA. Perusahaan2 tersebut bisa membagikan dividen dua kali dalam setahun. 

Setelah membagikan dividen tahunan, beberapa bulan selanjutnya, perusahaan membagikan dividen lagi yang berasal dari laba laporan keuangan kuartal II atau III. Inilah yang disebut dengan dividen interim. 

Secara garis besar, dividen interim merupakan yang dibagikan sebelum perusahaan membagikan profit tahunan. Anda bisa baca dividen interim disini: Pengertian dan Contoh Dividen Interim.

Hanya beberapa perusahaan yang membagikan dividen interim. Perusahaan2 yang membagikan dividen interim biasanya memiliki tujuan yang berbeda2. Perusahaan ingin memuaskan kepentingan investor, atau perusahaan memiliki laba yang besar yang sudah siap dibagikan sebelum membukukan profit tahunan. 

Bagaimana tata cara mendapatkan dividen?

Pada pengumuman dividen ada tanggal2 penting yang harus anda perhatikan yaitu cum date, ex date dan payment date. Misalnya diketahui: 

Cum date = 21 Agustus
Ex date = 22 Agustus
Payment date = 9 September 

Anda bisa mendapatkan dividen apabila anda memiliki sahamnya sampai dengan tanggal cum date (21 Agustus). Kalau anda menjual saham anda tanggal 21 Agustus, maka anda tidak mendapatkan dividen.

Anda juga tidak mendapatkan dividen kalau anda baru membeli saham tanggal 22 Agustus. Anda bisa baca tata cara pembayaran dividen disini: Arti dan Ilustrasi Pembagian Dividen

Kalau anda ingin mendapatkan dividen, anda harus perhatikan tanggal-tanggal penting tersebut. Dan situs2 yang memberikan jadwal dividen, sudah menyediakan tanggal cum date sampai payment date. 

Bagaimana metode pembayaran dividen?

Dividen akan masuk secara otomatis di rekening saham (Rekening Dana Investor) anda pada saat payment date. Anda tidak perlu mendaftar atau konfirmasi ke sekuritas. 

Semua sudah tersistem. Kalau anda mau lihat nilai dividen yang anda terima, anda bisa lihat di menu transaction / cash transaction history. Baca juga: Cara Pembayaran Dividen Saham.

Apakah semua perusahaan membagikan dividen?

Tidak. Hanya perusahaan yang mendapatkan laba bersih dan memutuskan untuk membagikan dividen, itulah perusahaan2 yang akan membagi dividen. 

Meskipun perusahaan memperoleh laba, bisa jadi perusahaan tidak membagikan dividen jika perusahaan ingin melakukan re-investasi. Oleh karena itu, kalau anda ingin dapat dividen besar, carilah perusahaan2 yang rutin membagi dividen per share yang tinggi. Anda bisa baca daftarnya disini: Daftar Perusahaan yang Rutin Membagi Dividen.

Apakah dividen pasti anda dapatkan kalau anda membeli saham?

Tidak. Anda hanya akan mendapatkan dividen jika anda memiliki saham perusahaan sampai tanggal cum date (anda bisa baca lagi poin: Tata cara mendapatkan dividen). Selain itu, anda hanya akan dapat dividen kalau perusahaan tersebut membagikan dividen.

Apa itu Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio?

Anda bisa baca disini penjelasan dan kegunaan dividen yield dan dividend payout ratio.: Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Payout Ratio dan Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield.

Itulah penjelasan tentang dividen, termasuk tata cara mendapatkan dividen dan pembayaran dividen yang akan anda terima. Kalau anda seorang investor saham, peran dividen ini sangat penting untuk menambah pasif income anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.