Saham Tidur untuk Trading

Saham Tidur untuk Trading

Ketika saham tidur alias saham zombie bangkit dari harga gocap (Rp50), saham-saham tidur ini biasanya akan menjadi saham yang sangat menarik untuk ditradingkan. 

Anda bisa bayangkan jika ada saham yang naik dari harga Rp50 ke Rp70. Maka jika anda membeli saham di harga Rp52 dan menjual satu sampai dua fraksi saja, anda sudah mendapatkan profit yang lumayan besar, karena nominal saham2 tersebut sangatlah kecil. 

Tidak sedikit juga saya mendengar trader jangka pendek yang menyarankan untuk memanfaatkan fluktuatif saham tidur untuk meraup untung yang besar di saham. Sayangnya, menurut pengalaman saya pribadi di dunia saham, cara seperti justru sangat berbahaya untuk trader. 

Ada beberapa fakta yang harus anda pahami tentang pergerakan saham tidur:

1. Saham tidur biasanya kembali menjadi saham tidur 

Sangat banyak kasus saham tidur yang tiba2 bergerak naik dengan pergerakan harga yang liar. Tetapi biasanya tidak lama kembali saham2 tersebut akan kembali lagi ke harga gocap dalam kurun waktu yang panjang. Tidak percaya? Anda bisa lihat beberapa contoh saham BEKS dan CPGT berikut: 

Saham BEKS

Saham CPGT
Anda bisa perhatikan ada pergerakan yang cukup cepat dan fluktuatif pada grafik saham BEKS dan CPGT diatas. CPGT contohnya. Harganya digoreng dari harga 50 ke 120 hanya dalam waktu 2 mingguan. 

Namun setelah harganya diangkat naik tinggi, saham2 tersebut turun lagi dengan sangat cepat, dan kembali ke harga gocap (tidak ditradingkan lagi) sampai bertahun-tahun. 

Saham-saham gocap yang sedang digoreng ini, biasanya akan ada banyak isu di saham tersebut. Mulai isu fundamentalnya bakalan membaik, sahamnya mulai likuid dan lain2. 

Kalau anda terjebak denga isu2 seperti ini, kemudian anda membeli sahamnya saat sudah dinaikkan bandar, dan tiba2 bandar langsung 'buang barang' dalam jumlah besar, maka saham anda akan nyangkut. Celakanya, kalau saham2 tersebut balik ke harga gocap, anda tidak bisa menjual di pasar reguler. 

Anda harus jual dan cut loss di pasar negosiasi, dan tentu kerugian akan semakin besar. Jika anda memegang saham2 gocap, maka kualitas portofolio saham anda akan menurun.

2. Saham tidur yang naik belum tentu fundamentalnya membaik 

Kebanyakan saham tidur yang dinaikkan bandar, kenaikan harganya bukan dikarenakan fundamentalnya yang membaik, tetapi karena permainan bandar untuk meraup profit cepat dengan memanfaatkan isu2 tertentu di saham tersebut. 

Sehingga ketika fundamental saham tersebut memang tidak bagus, harga saham tidak lama kemudian bakalan balik ke harga gocapnya. Kalau anda trading di saham2 ini, tentu risikonya sangat besar. 

3. Permainan bandar di saham tidur bertujuan menjebak trader ritel 

Bandar ingin mengangkat saham2 gocap untuk mendapatkan profit besar dan menjebak trader2 ritel. Dengan mengangkat harga dan membuat saham seolah menjadi likuid, serta memainkan isu2 di saham tersebut, banyak trader ritel yang masuk di saham tersebut ketika harganya sedang di 'pom-pom'. 

Masalahnya anda tidak akan tahu bandar akan menggoreng saham sampai di harga berapa, karena saham gocap juga tidak memiliki pola2 chart dan historis yang dapat dianalisa, sehingga seringkali saham2 gocap yang harganya sedang naik, dan saat banyak trader ritel masuk di saham gocap, harganya akan langsung dijatuhkan dengan cepat. 


4. Portofolio yang tidak sehat 

Kalau anda beli saham gocap yang sedang digoreng, syukur-syukur jika anda bisa 'keluar' alias take profit di saham2 gocap. Tapi kalau anda terlanjur nyangkut di saham gocap dan tidak sempat cut loss (harganya balik jadi saham tidur), maka portofolio anda akan diisi oleh saham2 yang jelek. 

Saham2 gocap umumnya memiliki kinerja fundamental yang kurang baik, sehingga kalau anda menyimpan saham gocap, anda juga tidak mendapatkan dividen. Dengan kata lain, anda hanya bisa berharap sahamnya digoreng lagi sewaktu-waktu. 

Maka dari itu, hendaknya anda tidak gambling dalam trading saham. Anda boleh saja membeli dan mencoba trading di saham2 gorengan seperti ini. 

Tetapi anda harus menggunakan modal sekecil mungkin. Di tulisan2 web Saham Gain ini, saya juga sudah sering menekankan bahwa untuk membeli saham yang high risk, paling tidak gunakan modal maksimal 10% dari modal anda. Plus anda harus disiplin dalam take profit dan cut loss.  

Untuk kasus saham2 gocap yang digoreng bandar, bahkan saya menyarankan cobalah trading beberapa lot saja. Jangan memasukkan modal anda pada saham-saham yang sangat berisiko. 

Well, buat saya pribadi, saya akan cenderung menghindari saham2 gocap yang sedang digoreng, terutama kalau saham2 tersebut naik bukan karena alasan fundamental, dan pergerakan harganya sangat volatil


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Momentum dan Teknik Trading Harian Saham

Momentum dan Teknik Trading Harian Saham

Trading harian saham, dengan strategi ini berarti anda melakukan trading saham dengan jangka waktu yang cenderung singkat, di mana anda membeli dan menjual saham di hari yang sama sampai tiga hari trading saja. 

Trading harian bagus untuk anda yang ingin mendapatkan profit di saham dengan jangka waktu yang relatif singkat, dan tidak ingin hold saham terlalu lama. Karena jangka waktu trading harian cukup pendek, anda harus memahami momentum dan teknik trading yang tepat. 

Pelajari juga strategi2 memilih saham yang bagus untuk trading harian disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Berikut beberapa hal yang harus anda lakukan bagi anda yang ingin melakukan trading harian: 

1. Manfaatkan momentum saat market bullish / rebound 

Bagi anda yang ingin trading harian dengan mencari saham2 yang likuid, anda bisa memanfaatkan momentum saat market lagi bullish atau rebound. Ketika market bullish atau rebound, banyak saham yang bisa naik dalam jangka pendek, sehingga disinilah anda bisa memanfaatkan untuk membeli dan take profit saham untuk jangka pendek.

2. Membeli saham yang mudah naik 

Banyak saham yang pergerakannya kurang baik untuk trading. Dalam arti saham2 tersebut adalah saham2 yang polanya sulit untuk rebound, dan pergerakan harganya tidak menguntungkan dalam jangka pendek. 

Oleh karena itu, di dalam trading harian, pilihlah saham2 yang mudah naik / rebound. Dengan demikian, anda bisa lebih mudah memanfaatkan momentum trading yang lebih akurat, dibandingkan jika anda memilih saham2 yang berisko dan tidak pasti. Anda bisa pelajari: Teknik Beli Saham Pagi Jual Sore -Trading Cepat. 

3. Jangan mengabaikan analisis teknikal 

Trading harian harus tetap dilakukan dengan analisis teknikal. Seringkali banyak trader yang beranggapan bahwa trading cepat tidak perlu menganalisa grafik. Padahal pergerakan saham jangka pendek juga sangat ditentukan oleh pola-pola yang ada di dalam analisa teknikal itu sendiri. 

Banyak trader yang ingin untung cepat dari saham, seringkali mengabaikan analisa teknikal, sehingga trader hanya membeli saham berdasarkan insting. Maka dari itu, selain memilih saham yang pergerakannya baik, anda juga harus menggunakan analisa teknikal sebagai dasar utama untuk trading. 


4. Membatasi jumlah trading 

Karena jangka waktu trading harian tidak terlalu panjang, maka umumnya frekuensi trading harian cenderung lebih banyak dibandingkan strategi trading lain seperti swing trading misalnya. 

Oleh karena itu, dalam trading harian, hendaknya anda membatasi jumlah trading. Idealnya, maksimal anda hanya melakukan 2 kali transaksi beli. Tapi kalau anda sudah merasa untung / profit, anda harus mengontrol trading anda. 

Jangan sampai anda ketagihan trading dan menjadi overtrading. Terlalu banyak trading justru akan semakin meningkatkan risiko kerugian anda. Baca juga: Cara Mengatasi Overtrading. 

5. Analisa tape reading (bid offer) 

Dalam trading harian, jangan melupakan analisa-analisa yang bisa anda jadikan patokan untuk melihat fluktuatif harga harian. Salah satunya dengan melihat analisa bid offer suatu saham. Saham-saham yang memiliki banyak permintaan beli didukung analisa teknikal yang baik, memiliki peluang naik dalam jangka pendek yang lebih besar. 

Anda bisa terapkan lima strategi diatas untuk trading harian yang lebih baik. Kombinasi analisa, memilih saham dan mindset yang benar dalam trading harian, akan membuahkan profit yang lebih maksimal. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Strategi Trading di Saham Gorengan

Strategi Trading di Saham Gorengan

Saham gorengan / saham lapis tiga merupakan saham2 yang pergerakannya tidak stabil, sulit dianalisa dengan analisa teknikal (pergerakan harga saham lebih tergantung dari bandar saham) dan memiliki fluktuatif harga yang sangat tinggi. 

Kalau anda menemukan saham yang likuiditasnya rendah (volume kecil, bid-offernya cuma sedikit), tapi harga sahamnya bisa naik dan turun puluhan persen dalam waktu singkat (menitat), maka itulah ciri-ciri saham gorengan. 

Saham-saham lapis tiga terkadang bid-offernya bisa cenderung tebal, tetapi pergerakan harganya tetap volatil, bisa naik dan turun puluhan persen dalam waktu singkat. Menurut versi saya contohnya seperti TRAM dan BUMI. Saham2 seperti ini adalah saham2 lapis tiga. Baca juga: Kenali Saham Gorengan di Indonesia

Di dalam trading, khususnya anda trader ritel saya memang tidak menyarankan untuk terlalu sering membeli saham gorengan, karena risikonya besar. Akan tetapi, bukan berarti anda tidak boleh beli saham gorengan. 

Nah, jika ingin membeli saham gorengan, anda harus melakukan dengan strategi yang tepat. Berikut beberapa strategi trading di saham gorengan yang bisa anda terapkan: 

1. Pilih saham gorengan yang memiliki pola historis 

Ada saham2 gorengan yang hampir tidak ditradingkan, sehingga tidak punya pola2 historis. Maka dari itu, untuk mempelajari pergerakan saham gorengan, anda hendaknya memilih saham2 gorengan yang chart-nya memiliki pola2 historis. 

Hal ini karena pola2 historis di suatu saham berpotensi terulang, sehingga pola-pola yang sama atau mirip dapat terulang kembali pola harganya di masa mendatang. 

Selain itu, dalam membeli saham lapis tiga, anda juga harus menggunakan analisa teknikal  (khususnya candlestick) disamping melihat net buy-sellnya. Kombinasi2 tersebut dapat anda gunakan untuk membaca saham2 yang punya potensi naik dalam jangka waktu menitan. Pelajari juga: Cara Trading Cepat 15 Menit - Scalping Trading. 

2. Hindari membeli saham gorengan IPO 

Saham yang baru IPO beberapa hari biasanya memiliki pergerakan harga sangat liar. Maka dari itu, hindarilah membeli saham2 IPO yang sedang digoreng bandar. 

Carilah saham-saham yang minimal sudah ada pola-pola chart dan analisa teknikalnya, sehingga anda lebih mudah melihat potensi pergerakan harganya. 

Kalau anda membeli saham2 yang baru IPO, anda belum bisa menganalisa chartnya. Di satu sisi, banyak saham IPO yang sudah naik cepat selama beberapa hari, harga sahamnya sangat rawan jatuh dalam waktu cepat. 

3. Gunakan modal sekecil mungkin (maksimal 10% modal trading anda) 

Inilah poin yang sangat penting. Saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal kecil jika membeli saham gorengan. Gunakan modal maksimal 10% dari modal anda. 

Karena saham2 gorengan ini berisiko, jangan pernah menjadikan trading saham sebagai gambling, dan tetap lakukan analisa sebelum anda membeli. 

Banyak trader yang nekad masuk dengan modal besar di saham gorengan karena ingin cepat kaya dalam waktu cepat. Memang dengan beli saham gorengan, anda bisa untung besar dalam waktu cepat. 

Tapi risikonya juga sebaliknya. Anda bisa rugi besar dalam waktu cepat. Pergerakan saham gorengan yang tidak konsisten, membuat anda akan sulit mendapatkan untung konsisten jangka panjang jika anda hanya membeli saham2 gorengan. 

Oleh karena itu, supaya anda dapat menciptakan portofolio saham yang sehat, gunakanlah modal kecil untuk membeli saham gorengan, dan prioritaskan modal lebih besar untuk beli saham2 yang risikonya kecil. 

4. Disiplin

Anda harus jauh lebih disiplin dalam menetapkan take profit dan cut loss, mengingat pergerakan saham gorengan yang tidak pasti. Kalau target profit anda sudah tersentuh, segera jual dan jangan terus berharap harga saham anda naik terus. 

Sebaliknya, kalau saham anda turun dibawah target, anda harus segera eksekusi cut loss. Banyak trader yang tidak mau cut loss di saham gorengan, dan akibatnya trader nyangkut di saham2 lapis tiga ini sampai bertahun-tahun. Tentu saja hal ini tidak baik untuk portofolio anda. 

Empat strategi trading di saham gorengan ini dapat anda terapkan, untuk anda yang mau mencoba trading di saham gorengan. Untuk anda tipikal trader konservatif, anda bisa menghindari saham2 gorengan ini dan memilih saham2 yang lebih rendah risikonya seperti saham2 LQ45. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Psikologis Trading Membuat Anda Profit Konsisten

Psikologis Trading Membuat Anda Profit Konsisten

Sukses alias mencapai profit di pasar saham bisa dicapai dengan banyak jalan. Setiap dari anda memiliki pengalaman trading yang berbeda-beda. Setiap dari anda memiliki cara trading masing-masing. Setiap dari anda punya indikator2 saham yang cocok untuk anda terapkan. 

Anda mungkin sukses sebagai swing trader yang mengandalkan tren dan MA. Trader lain mungkin sukses sebagai trader jangka pendek yang mengandalkan indikator MACD. Trader lain mungkin sukses sebagai trader jangka menengah dengan mengandalkan analisa tren dan perpaduan analisa fundamental. Anda mungkin sukses sebagai investor jangka panjang dengan mengandalkan analisa fundamental.  

Di pasar saham, ada banyak jalan menuju roma. Tapi tahukah anda, trader2 maupun investor suskes bukan hanya bergantung pada analisa yang mereka gunakan sehari-hari. Kecocokan analisa dengan gaya trading anda, memang bisa membuahkan probabilitas profit yang lebih besar. Tetapi untuk bisa profit konsisten, anda harus bisa melakukan adaptasi, rasionalitas, dan good mindset.

Warren Buffet bisa mendapatkan profit konsisten dari investasinya 20-40% per tahun. Dan salah satu saham yang dimiliki adalah saham Coca-Cola sejak tahun 1987 - sekarang. Beliau tidak mungkin bisa mempertahankan profit konsisten sampai hari ini kalau beliau hanya melakukan analisa fundamental dan taruh duit untuk investasi. 

Sebab, pada tahun2 tertentu harga saham Coca-Cola (dan mayoritas saham2 di Bursa Amerika) pernah mengalami kejatuhan, termasuk bulan Oktober 1987 di mana Wall Street mengalami crash

Nah tanpa memiliki mental dan mindset yang benar, Warren Buffet pasti sudah menjual sahamnya, walaupun analisa fundamental yang digunakan mungkin terbilang kompleks, dan bahkan sudah banyak diadopsi oleh para fundamentalis. 

Jadi, sebagus apapun analisa yang anda gunakan. Se-cocok apapun analisa anda, anda harus bisa mengimbangi dengan psikologis trading yang benar. Karena psikologis yang benar bisa menjadi petunjuk arah bagi anda untuk menjadi trader yang rasional di pasar saham. 

Ketika anda bisa menjadi trader yang rasional, anda akan tahu apa yang harus dilakukan ketika pasar saham tiba2 berubah menjadi bearish. Sebaliknya, anda juga tidak bingung apa yang anda lakukan dengan saham anda, ketika saham anda sudah naik tinggi. Anda tahu apa yang harus dilakukan ketika harga saham sedang naik, tapi anda belum sempat membeli sahamnya. 

Dengan mindset trading dan tahu apa yang harus dilakukan saat trading, anda tahu apa yang harus dilakukan ketika saham yang sudah anda analisis dengan benar, harganya ternyata masih belum naik. 

Selama ini, banyak trader yang berpikir hanya dengan analisa teknikal yang canggih, mereka sudah bisa mendapatkan profit besar dalam trading.  Pikiran ini salah besar. 
Saham adalah permainan psikologis, bukan cuma berbicara tentang analisa. Perhatikan IHSG dan harga saham yang naik-turun. Lihatlah ketika saham yang anda beli belum bergerak sesuai dengan harapan anda. Disitu anda akan merasakan bahwa pasar saham sangat akrab dengan permainan psikologis.
Psikologi trading, the right investor mindset dan membenahi kesalahan2 trader bisa anda pelajari materi lengkapnya disini: Buku Saham

Anda yang mulai belajar saham, anda yang belum bisa mencetak profit di pasar saham padahal anda sudah punya banyak formula analisis teknikal, maka pelajarilah dan terapkan psikologis trading yang benar. 

Sekali lagi, psikologis trading yang baik akan mengarahkan anda pada rasionalitas trading, sehingga kombinasi analisa teknikal dan mindset trading yang benar akan membawa anda pada profit yang konsisten. Ingatlah, bahwa analisa teknikal saja tidak cukup untuk membuat anda profit. Imbagi analisa anda dengan mindset trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Data Harga Saham Yahoo Finance

Cara Mencari Data Harga Saham Yahoo Finance

Pernahkah Anda mencari-cari data tentang histori harga saham? Dimanakah Anda bisa mendapatkannya? Anda bisa mendapatkan history harga saham perusahaan melalui situs Yahoo Finance. Berikut adalah langkah-langkah cara mendapatkan data history harga saham di Yahoo Finance.

1. Buka situs www.finance.yahoo.com

2. Ketikkan kode saham yang ingin Anda cari datanya. Jika Anda belum hafal daftar kode saham, silahkan googling. Disini saya kasih contoh saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Ketikka mengettikan kode saham harus Anda tambahkan .JK di belakang kode saham. JK ini sebenarnya kepanjangan dari JKSE yang artinya adalah Jakarta Composite Index. 

Kalau sudah, klik search.

3.  Maka Anda akan diarahkan ke halaman Yahoo Finance. Klik saja halaman pertama di Yahoo Finance, yang ada situs finance.yahoo. Contohnya seperti gambar dibawah ini. 

4. Setelah itu, klik Historical Data. Perhatikan gambar dibawah.  


5. Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini.


Nah, di Yahoo Finance data historical harga saham yang bisa Anda download terdiri dari data: Tanggal, harga pembukaan (open), harg tertinggi (high), harga terendah (low), harga penutupan (close), Adj close (harga penutupan yang telah disesuaikan), dan volume. Adj clos maksudnya adalah harga saham penutupan yang sudah disesuaikan ketika terjadi aksi korporasi perusahaan, dalam hal ini adalah dividen dan stock split. 

Time Period: Anda bisa mengubah sesuai data tanggal harga saham yang Anda butuhkan,
Show: Ada beberapa pilihan, Anda bisa memilih historical prices, dividend atau stock split.
Kemudian untuk mengunduh data harga saham, klik menu: Download Data.

Begitulah cara mendapatkan data historical harga saham di Yahoo Finance. Data ini sangat berguna terutama untuk analisis OHLC, untuk pengerjaan skripsi Anda atau data2 lainnya.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Ciri-ciri Saham yang Menguntungkan

Ciri-ciri Saham yang Menguntungkan

Memilih (screening) saham adalah salah satu bagian terpenting dari trading yang harus anda lakukan secara mandiri.  Dalam praktiknya, banyak trader hanya ingin dapat untung cepat di saham, namun sayangnya trader sering mengabaikan pentingnya screening saham. 

Padahal dengan jumlah saham di Bursa Efek yang sangat banyak, tidak sedikit saham2 yang punya risiko tinggi, dan tidak menguntungkan trader. Sehingga, kalau anda mengabaikan screening saham, anda tidak akan bisa mengetahui saham2 mana yang menguntungkan untuk anda. 

Baca juga: Cara Cepat Screening Saham. Dalam trading saham, ada beberapa ciri-ciri saham yang menguntungkan yaitu sebagai berikut: 

1. Mudah dianalisa dengan analisis chart

Saham yang menguntungkan adalah saham yang mudah anda baca analisanya melalui analisa grafik (chart). Di dalam trading, analisis utama yang harus anda pakai adalah analisis teknikal. Sehingga, kalau anda bisa menerapkan analisa teknikal untuk mencari saham2 yang akan naik, maka saham2 yang bisa dianalisa tersebut adalah saham2 yang potensial dan menguntungkan. 

Kalau suatu saham tidak memiliki pola grafik baik dan memiliki tren harga yang acak-acakan, maka saham tersebut bukanlah saham yang menguntungkan untuk anda, khususnya trader saham pemula. 

Anda mungkin bisa untung dari saham2 seperti itu, namun trading di saham2 yang tidak bisa dianalisa polanya dengan analisa chart, akan meningkatkan risiko2 untuk portofolio anda dalam jangka panjang. 

Ciri-ciri saham yang menguntungkan


Anda bisa perhatikan perbandingan kedua chart diatas. Chart mana yang lebih mudah anda analisa dengan analisis teknikal? Chart yang atas atau yang bawah?

"Chart yang atas lebih mudah menentukan support-resistennya Pak Heze" Jawab anda. 

Saya sependapat.. Chart pertama lebih mudah untuk dianalisa karena chart pertama membentuk pola2 yang jelas, likuid, dan bisa anda tentukan support-resistennya. 

Sedangkan chart kedua, pergerakannya tidak beraturan, terkadang ada volume transaksi, terkadang tidak ada transaksi trading. Sehingga, pola2 di chart seperti ini akan lebih sulit dianalisa, dan pergerakan harganya juga tidak pasti. 


Pelajari juga: Cara Memilih Saham Bagus & Strategi Swing Trading. 

2. Memiliki fluktuatif tren

Saham yang menguntungkan adalah saham2 yang punya fluktuatif tren, di mana dalam satu grafik, harga saham punya tren naik (uptrend), ada tren turun (downtrend) dan mungkin juga ada sidewaysnya. 

Saham2 yang punya tren fluktuatif menunjukkan bahwa saham tersebut mudah bergerak naik-turun, sehingga anda lebih mudah memanfaatkan fluktuatif di range support-resistennya untuk mendapatkan profit. 

Sedangkan saham2 yang tidak bergerak atau bahkan trennya turun teirus dalam waktu yang lama, adalah saham2 yang berisiko dan tentunya cenderung tidak lebih menguntungkan (dan aman) ketimbang saham2 yang fluktuatif dan likuid. 

3. Bagus secara likuiditas 

Saham2 yang punya likuiditas baik tentu saja adalah saham yang menguntungkan untuk anda, karena saham2 yang likuid (banyak peminatnya), harga sahamnya akan lebih mudah naik / rebound setelah turun, dibandingkan saham2 yang tidak likuid yang punya pergerakan harga tidak teratur. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

4. Anda bisa profit dari saham tersebut 

Saham yang menguntungkan adalah saham2 yang sesuai dengan karakter anda. Artinya, kalau anda terbukti bisa profit dari suatu saham, maka saham tersebut dapat dikatakan MENGUNTUNGKAN untuk anda. 

Meskipun mungkin ada beberapa trader yang menghindari saham tersebut. Tapi kalau faktanya anda bisa terbukti profit terus di saham tertentu, maka saham tersebut harusnya anda tradingkan, dan analisa secara konsisten. 

Hal ini juga saya alami sendiri, di mana saya beberapa kali untung di saham2 tertentu. Di satu sisi, saham2 yang memberikan profit justru direkomendasikan trader untuk dihindari. Nah, kalau anda menemukan kasus2 seperti yang saya alami, maka harusnya anda tetap teguh pada pendirian trading anda, selama apa yang anda lakukan memang sudah terbukti profit untuk anda. 

Itulah pentingnya anda memiliki analisa2 trading mandiri, supaya anda bisa tahu mana saja saham yang menguntungkan dan tidak, berdasarkan pengalaman anda sendiri, sehingga anda bisa memutuskan apa yang baik untuk anda. Baca juga: Langkah-langkah Belajar Saham Otodidak. 

Oke, sampai disini dulu edukasi saham kita mengenai ciri-ciri saham yang menguntungkan. Kini saatnya anda praktik trading dan evaluasilah hasil trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Penyebab Saham Tidur dan Tidak Bergerak

Penyebab Saham Tidur dan Tidak Bergerak

Di Bursa Efek, anda akan menemukan banyak saham yang jumlahnya bisa sampai 500 lebih dan akan terus bertambah. Namun, tidak semua saham diperdagangkan oleh pelaku pasar / pemodal. Bahkan, di pasar saham ada ratusan saham yang tidak diperdagangkan sama sekali. Saya pernah membahasnya disini: Selektif Memilih Saham yang Baik

Apa yang menyebabkan saham-saham di Bursa Efek banyak yang tidak diperdagangkan? Apakah disarankan trader untuk membeli saham yang tidak diperdagangkan? 

Sebelum membahas lebih banyak mengenai hal tersebut, satu hal yang perlu anda ketahui, pergerakan saham murni karena permintaan dan penawaran pelaku pasar. Jadi pergerakan harga saham tidak diatur / dikendalikan oleh bursa (terlepas dari suspensi). Maka dari itu, kalau ada banyak saham yang tidak bergerak / tidak ditradingkan di pasar saham, maka kemungkinannya ada tiga hal: 

1. Jumlah saham beredar hanya sedikit

Jika emiten ketika melantai di Bursa memiliki jumlah saham yang beredar hanya sedikit, maka investor ritel memiliki kesempatan yang kecil untuk memiliki sahamnya dalam jumlah besar. Jika jumlah saham yang beredar hanya sedikit, hal ini akan mempengaruhi likuiditas sahamnya. 

Investor tidak akan tertarik melirik saham yang kapitalisasi pasarnya terlalu kecil. Hal ini membuat saham tersebut akhirnya tidak pernah diperdagangkan sama sekali. Baca juga: Cara Mendapatkan Data Jumlah Saham Beredar dan Kapitalisasi Pasar

2. Emiten tidak menarik  

Tidak menarik artinya dari segi fundamental perusahaan yang kurang bagus. Baik dari sisi jumlah aset perusahaan, perolehan laba, rasio2 keuangan seperti EPS, ROE, produk perusahaan terkait yang pamornya dan kinerja keuangannya masih sangat jauh dibawah perusahaan2 sejenis. 

Sehingga, sahamnya juga terkesan tidak menarik untuk diperdagangkan secara psikologis. Coba anda bayangkan, anda lebih tertarik membeli perusahaan yang memiliki aset 100 juta atau 100 miliar? Tentu saja perusahaan yang memiliki aset 100 miliar akan lebih bagus untuk menunjang produksi dan sebagai jaminan. Baca juga: Perusahaan Tbk Abal-abal (Part I) dan Jangan Mau Trading Di Perusahan Tbk Abal-Abal (Part II - Habis).

3. Belum waktunya naik

Ada saham yang memiliki fundamental bagus tapi harga sahamnya tidak diperdagangkan. Ini artinya, saham tersebut masih belum waktunya untuk naik. Dalam konsep value investing, seorang investor justru mengincar saham2 seperti ini. Saham-saham tersebut ibarat 'mutiara terpendam'.

Sebagai contoh, KBLI. KBLI dahulu sahamnya adalah saham tidur. Namun karena KBLI adalah emiten yang fundamental dan prospeknya paling bagus di sektornya, maka dalam beberapa tahun mendatang harga sahamnya yang masih berada harga 100, sempat naik ke level 800. 

Jadi, apakah saham yang tidak bergerak adalah saham yang bagus untuk ditradingkan ketika saham tersebut 'sudah bangun dari tidurnya'? 

Belum tentu. Seperti poin pertama, banyak saham tidur karena memang emitennya kurang menarik dan fundamental kurang bagus. Saham2 ini bisa menjebak trader. Contohnya adalah saham CPGT. 

CPGT sempat menjadi saham tidur selama beberapa tahun. Pada awal tahun 2017, saat banyak saham gorengan lagi naik tinggi2nya, CPGT yang sebelumnya aman di level Rp50, tiba2 bergerak naik sampai 56. 

Saat CPGT mulai bergerak, ternyata banyak trader yang terjebak ikut mengakumulasi sahamnya. Hasilnya? Tidak lama kemudian CPGT turun dan kembali lagi ke Rp50. Dan CPGT termasuk dalam emiten yang terkena delisting dari Bursa. 

Jadi, saham tidur adalah saham yang berisiko untuk dibeli terutama jika saham tersebut tiba2 naik tanpa dasar yang jelas. Kecuali jika saham tidur bergerak karena mulai ada berita2 positif, maka sebagai trend following trader, anda bisa mulai ikutan akumulasi.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Selamat Menikmati Profit dari Saham - Saham Gain

Selamat Menikmati Profit dari Saham - Saham Gain

Sejak web Saham Gain ini saya dirikan, saya berkomitmen membuat halaman menu rekomendasi saham yang bisa anda akses secara FREE. Anda bisa lihat disini: Rekomendasi Saham. Sesuai namanya rekomendasi saham, berarti saya memberikan menu saham yang memiliki potensi untuk naik. 

Tetapi rekomendasi saham ini lebih tepatnya akan kita namakan "watchlist saham". Karena rekomendasi saham ini sifatnya bukan ajakan pada anda untuk membeli dan menjual saham, maka saya lebih sering menamakannya dengan watchlist (misalnya watchlist saham WSKT, watchlist saham ASII dan lain2). 

Watchlist yang saya berikan means saham tersebut ada potensi untuk teknikal rebound. Beberapa waktu terakhir kita juga sudah watchlist banyak menu saham. Dan banyak saham yang masuk dalam watchlist kita sudah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Berikut beberapa saham2 yang sudah naik dari menu watchlist:

Tanggal 4 Oktober watchlist ASRI dan INDY. ASRI naik dari 376 menuju 404 sampai tanggal 12 Oktober. INDY juga mengalami kenaikan sejak watchlist dari 1.885 sampai 2.450 tanggal 18 Oktober. 

Tanggal 12 Oktober 2017 watchlist TLKM kita juga mengalami kenaikan dari 4.380 menuju 4.480 dalam 2 hari kerja bursa. Tanggal 16 Oktober 2017, watchlist WSKT kita juga mengalami kenaikan drastis dari opening di 1.895 menuju 2.200 sampai tanggal 22 Oktober 2017. 

Tanggal 16 Oktober saya juga rekomendasi watchlist PPRO saat harga 204. Tanggal 24 Oktober harganya sudah naik ke angka 220. Rekomendasi tanggal 18 Oktober MTWI dan ZINC untuk trading cepat juga mengalami kenaikan drastis dalam sehari (scalping). Watchlist WIKA tanggal 23 Oktober 2017, WIKA mengalami kenaikan 5% dalam sehari. 

Bagi anda yang sudah membeli saham2 yang masuk dalam menu watchlist, selamat menikmati PROFIT besar di bulan Oktober ini

Sampai saat ini, saya masih sering mendapat pertanyaan dari para pembaca web Saham Gain, maupun rekan2 trader yang mengikuti halaman rekomendasi saham. Ada 2 pertanyaan yang sering diajukan: 

1. Pak Heze, kenapa rekomendasi sahamnya nggak selalu ada? 

2. Pak, mengapa rekomendasi sahamnya cuma dalam bentuk watchlist? Dikasih analisisnya juga donk, masuk di harga berapa, jual di harga berapa?

Terkait pertanyaan2 tersebut, pertama, saya memang masih belum memberikan rekomendasi secara rutin, terutama kalau saya lagi memutuskan untuk rest dari aktivitas trading sejenak, maka saya otomatis tidak menyentuh PC, jadi saya tidak watchlist saham tertentu. 

Kedua, rekomendasi memang sengaja hanya saya berikan dalam bentuk watchlist, hanya terkadang saja saya memberikan analisis kapan masuk dan kapan keluar. Saham dalam watchlist pada rekomendasi saham memang adalah saham2 yang punya potensi naik, tapi saya tidak memberikan banyak analisisnya secara detail. Mengapa?

Karena setiap trader memiliki cara trading dan analisis yang berbeda. Saya yakin satu saham bisa diinterpretasikan secara berbeda oleh 5 orang. Maka dari itu, saya memberikan kreativitas pada trader untuk melakukan analisis sendiri lebih lanjut, dan menentukan sendiri time frame trading, sesuai gayanya masing-masing.

Terlepas dari semua itu, banyak watchlist yang kita analisis memang rata-rata sudah membukukan kenaikan harga saham. Jadi, bagi anda yang sudah menganalisis saham2 tersebut dan sudah sempat memiliki sahamnya, anda bisa menikmati profitnya. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Keuntungan dan Risiko Menabung Saham

Keuntungan dan Risiko Menabung Saham

Program Yuk Nabung Saham yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan didukung oleh banyak lembaga2 lainnya seperti universitas, kini telah menyita perhatian kalangan orang awam maupun trader saham dan calon investor. Sebenarnya di pos ini: Penjelasan Cara Menabung Saham, saya juga sudah pernah membahas sedikit banyak mengenai ilustrasi menabung saham. Anda bisa baca lagi penjelasan lengkapnya. Baca juga: Program Sosialisasi Yuk Nabung Saham.

Untuk memperdalam mengenai program Yuk Nabung Saham, maka di pos ini saya akan memaparkan keuntungan dan risiko menabung saham. Melalui pos ini, diharapkan anda bisa lebih memahami tentang menabung saham.

KEUNTUNGAN MENABUNG SAHAM

1. Mendapatkan pertumbuhan aset dari kenaikan harga saham jangka panjang

Prinsip menabung saham adalah membeli saham-saham yang bagus untuk jangka panjang, yang memiliki daya tahan dalam jangka panjang. Dalam hal ini, biasanya dipilih saham2 blue chip untuk menabung saham. Pada umumnya, saham2 blue chip memiliki kenaikan tren yang cukup meyakinkan. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Perhatikan tren saham2 blue chip seperti UNVR, GGRM, BBCA, BBNI, UNTR, PTBA, ITMG dan lain2. Kalau anda menabung pada saham2 blue chip, apalagi jika perusahaan tersebut melakukan stock split seperti BBRI dan BMRI, anda bisa mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan harga saham dalam jangka panjang. 

2. Mendapatkan dividen yang besar 

Menabung pada saham2 blue chip juga memberikan keuntungan pada anda berupa dividen. Perusahaan2 blue chip biasanya membagi dividen lebih besar dibandingkan emiten2 non blue chip. 

Sebagai contoh, BBCA tahun 2016 membagikan dividen sebesar Rp200 per saham yang dibagikan 2 kali menjadi Rp70 per saham dan Rp130 per saham. Maka jika seumpama anda memiliki BBCA sebanyak 500 lot, anda bisa mendapatkan dividen sebesar Rp10 juta. 

3. Bisa dilakukan siapapun 

Menabung saham bisa dilakukan oleh pemodal kecil. Karena sesuai dengan konsepnya, menabung saham berarti menambah modal setiap bulan secara bertahap, sehingga anda bisa menambah modal dengan jumlah nominal yang kecil, dan tidak perlu menambah modal dalam jumlah besar secara langsung untuk membeli saham. 

RISIKO MENABUNG SAHAM 

1. Risiko kebangkrutan 

Menabung saham juga mengandung risiko kebangkrutan. Apabila perusahaan tempat anda investasi terancam bangkrut, hal ini bisa menjadi risiko yang besar. Hal ini karena di saham tidak ada yang namanya 'asuransi saham'. Risiko ini bisa diminimalisir dengan membeli saham2 yang punya fundamental yang kuat, yaitu saham-saham blue chip. 

2. Harga saham blue chip yang relatif mahal 

Saham blue chip harganya rata-rata sudah tinggi. Sebagai contoh saham ITMG yang termasuk salah satu saham blue chip versi penulis harga sahamnya sekarang di kisaran 22.800. Artinya untuk membeli satu lot anda butuh modal sekitar 2.280.000 belum ditambah fee beli. 

Anda bisa menyiasati hal ini dengan cara membeli saham-saham blue chip yang sedang / akan melakukan aksi korporasi stock split, karena pada umumnya emiten2 blue chip akan stock split saat harga sahamnya sudah tinggi. Baca juga: Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5.

Itulah keuntungan dan risiko dengan menabung saham. Dengan adanya keuntungan dan risiko, anda bisa menimbang-nimbang saham apa yang layak anda miliki untuk investasi, sehingga anda tidak terjebak dengan memilih saham yang salah / saham yang tidak memberikan imbal hasil yang menarik. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Analisis Saham: Saham Unilever (UNVR) Stock Split

Analisis Saham: Saham Unilever (UNVR) Stock Split

Saham Unilever (UNVR) adalah saham blue chip yang punya kinerja sangat cemerlang, namun harga saham UNVR sudah tergolong sangat mahal secara nominal. Setelah sekian lama harga sahamnya cukup tinggi, kini UNVR berencana akan melakukan stock split, dengan rasio 1:5. 

Itu artinya, kalau harga saham UNVR sekarang adalah 44.000, maka setelah stock split harganya menjadi 8.800 per saham. Tentu saja harganya jadi jauh lebih terjangkau untuk trader. Jika anda belum paham stock split, anda bisa baca tulisan saya disini: Pengertian dan Ilustrasi Stock Split. 

UNVR bukan pertama kalinya melakukan stock split. Dari histori pergerakan saham UNVR, UNVR sudah pernah melakukan stock split sebanyak 2 kali yaitu pada 6 November 2000 dan 3 September 2003, dengan rasio yang sama yaitu 1:10. 

pada tahun 2003, harga saham UNVR sebelum stock split berada di kisaran 30.000, dan setelah stock split harganya menjadi 3.000. Kita bisa lihat bagaimana pergerakan historis jangka panjang saham UNVR, di mana setelah stock split di kisaran harga 3.000-an pada tahun 2003, saat ini harganya sudah naik sampai 44.000 (bahkan UNVR pernah menyentuh resisten 50.000). 

Saham Unilever
Perhatikan UNVR setelah stock split (tanda persegi). Kemudian saham UNVR dalam jangka panjang, tetap mengalami uptrend. 

Oke, itu pergerakan UNVR untuk jangka panjang. Lalu bagaimana dengan pergerakan jangka pendeknya nanti pasca stock split yang ketiga? 

Saat ini masih ada beberapa kendala yang membuat UNVR akan uptrend dalam jangka pendek pasca stock split. Pertama, stock split UNVR masih dinilai tidak sesuai dengan harapan pasar. 

Banyak pro dan kontra. Pelaku pasar yang kontra menganggap bahwa rasio 1:5 ini masih membuat saham UNVR terlalu tinggi harganya. Sedangkan secara historis, UNVR bisa stock split dengan rasio 1:10, sehingga tentu harga sahamnya jadi sangat terjangkau. 

Kedua, kita masih menghadapi kondisi market yang bergejolak, baik dari sisi internal maupun eksternal (perang dagang misalnya). Nah, karena UNVR adalah saham blue chip, di mana saham2 blue chip geraknya biasanya mengikut IHSG, maka kalau IHSG turun tajam, UNVR kemungkinan besar akan mengikut pergerakan IHSG. 

Jadi kalau nanti UNVR beneran stock split 1:5, dan para trader menganggap saham UNVR ini masih terlalu mahal (di harga 8.800-an), maka sangat mungkin para trader akan menjual saham UNVR ini, sehingga UNVR bisa jadi turun cukup drastis pasca stock split, sebelum akhirnya diangkat lagi setelah trader menganggap UNVR benar2 ada di harga diskonnya (secara teknikal). 

Kecuali kalau UNVR ternyata bersedia stock split 1:10 (dan tentu ini harapan kita juga), maka UNVR harganya bisa diangkat. Tapi ini bukanlah jaminan UNVR pasti akan naik pasca stock split. 

Sebagai perbandingan, kalau anda sering berkunjung dan membaca artikel2 di web Saham Gain ini, saya sudah membahas pergerakan beberapa saham pasca stock split, khususnya saham2 blue chip di Bursa Efek, yaitu saham BBRI.. 

Anda bisa baca-baca kembali ulasannya disini: Saham BBRI Stock Split Rasio 1:5, Membeli Saham Setelah Aksi Korporasi Stock Split. Disitu saya menjelaskan kecenderungan pergerakan saham2 blue chip beberapa hari-minggu pasca stock split. 

Jadi untuk jangka pendek, setelah UNVR stock split saya menyarankan anda untuk lebih banyak WAIT AND SEE. Terutama kalau UNVR koreksi, atau naik drastis di hari pertama, karena biasanya euforia stock split akan berakhir cepat. 

Sedangkan untuk jangka panjang, anda bisa mulai membeli saham UNVR ini secara bertahap, dan simpan saja.. Nggak usah peduli fluktuatif jangka pendeknya. 

Toh, secara kinerja perusahaan ini juga sangat baik, dan historis stock split 2 kali, berhasil menunjukkan bahwa UNVR selalu kembali ke jalur uptrendnya. 

Setelah UNVR stock split, nanti akan kita bahas pergerakan UNVR selanjutnya... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Dampak Positif dan Negatif Perubahan Nilai Tukar Rupiah

Dampak Positif dan Negatif Perubahan Nilai Tukar Rupiah

Berita ekonomi setiap harinya selalu menyajikan informasi nilai tukar Rupiah. Biasanya, disajikan informasi nilai tukar Rupiah terhadap USD. Pergerakan nilai tukar Rupiah selalu ber-fluktuatif. Kadang menguat, kadang melemah. Jika Anda belum paham mengenai kurs beli dan jual, serta penggunaannya, silahkan baca pos: Memahami Kurs Beli dan Kurs Jual.

Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya: Kalau nilai tukar Rupiah menguat atau melemah apa dampaknya bagi sektor usaha? Apakah nilai tukar menguat berarti pasti semakin baik untuk sektor usaha di Indonesia? Di pos ini, saya akan membahasnya. 

Nilai tukar Rupiah menguat menandakan bahwa perekonomian negara semakin baik. Artinya ketika pembagunan infrastruktur berjalan lancar, daya beli masyarakat meningkat, termasuk kebijakan tax amnesty yang baru2 ini berhasil menyerap sentimen positif dari masyarakat Indonesia, maka nilai tukar Rupiah akan menguat.  

Tetapi nilai tukar Rupiah yang terus menguat tanpa ada pelemahan sama sekali, juga memiliki dampak yang kurang baik. Apa dampak kurang baik yang dimaksud? Dampaknya adalah pada neraca perdagangan (terutama pada ekspor). Neraca perdagangan adalah catatan perdagangan ekspor dan impor dalam suatu perioda tertentu. Indonesia dikatakan memiliki surplus dalam neraca perdagangan apabila nilai eskpor lebih besar daripada impor. Sedangkan neraca perdagangan dikatakan defisit apabila nilai impor lebih besar daripada ekspor (pengeluaran ke luar negeri lebih besar daripada pemasukan ke dalam negeri).

Kegunaan neraca perdagangan adalah salah satu alat untuk mengukur kekuatan perekonomian negara. Neraca perdagangan surplus berarti Indonesia memiliki pendapatan dalam bentuk mata uang asing. Pendapatan mata uang asing ini digunakan untuk menutup utang luar negeri, memperoleh pinjaman luar negeri dan transaksi luar negeri. Demikian juga sebaliknya, jika defisit, maka pemerintah akan kekurangan uang untuk membayar utang luar negeri, transaksi luar negeri tidak bisa berjalan dengan lebih lancar.

Nah, salah satu yang mempengaruhi transaksi ekspor dan impor adalah mata uang suatu negara. Intinya:

Ketika nilai tukar menguat --> Menguntungkan untuk impor, merugikan untuk eskpor.

Ketika nilai tukar melemah --> Menguntungkan untuk ekspor, merugikan untuk impor.

"Kok bisa begitu Bung Heze?" Tanya Anda

Oke, saya akan jelaskan dengan ilustrasi. Saya berikan ilustrasi menggunakan nilai tukar Rupiah terhadap USD.

Karena berbagai kebijakan pemerintah yang menimbulkan sentimen positif, nilai tukar rupiah menguat menjadi:

Kurs beli: 1 USD = Rp11.700. 
Kurs jual: 1 USD = Rp12.000

Karena Dollar sedang perkasa dan pemerintah Amerika mengeluarkan kebijakan2 baru, dalam kurun waktu tertentu akhirnya  nilai tukar melemah menjadi:

Kurs beli: 1 USD = Rp11.900.  
Kurs jual: 1 ISD = Rp12.200

KASUS IMPOR

Apabila perusahaan2 di Indonesia impor barang dari negeri Paman Sam sebanyak $1.000, maka Indonesia harus menukarkan uang Rupiah ke dalam USD. Karena impor artinya membeli barang dari luar negeri, maka Indonesia harus menyediakan mata uang asing (membeli dollar). 

Mengacu pada contoh diatas, kurs jual saat itu adalah 1 USD = Rp12.000. Maka, Indonesia harus menukarkan uang rupiahnya sebanyak Rp12.000.000 (Rp12.000*$1.000) supaya bisa membayar harga barang impor seharga $1.000. 

Jika nilai tukar melemah menjadi 12.200, maka para importir harus menukarkan uang Rupiahnya sebanyak Rp12.200.000 (Rp12.200*$1000). Artinya, kalau kurs Rupiah melemah, para importir harus menyediakan uang yang lebih besar untuk membayar biaya transaksi impor. Sehingga, dapat disimpulkan, jika nilai tukar Rupiah melemah, maka akan memberikan dampak negatif bagi transaksi impor. 

KASUS EKSPOR

Ketika perusahaan Indonesia menjual barang ke negeri Paman Sam (ekspor), dengan nilai jual $4.000, maka Indonesia akan menerima uang masuk dalam bentuk mata uang asing (USD). Para eskportir harus menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang Rupiah pasar valuta asing, agar bisa digunakan untuk bertansaksi dalam negeri (eksportir harus menjual Dollar untuk mendapatkan Rupiah). 

Jika mengacu pada kurs diatas, maka para eksportir harus menukarkan uang USD menjadi Rupiah. Dan eksportir akan mendapatkan nilai sebesar Rp46.800.000 ($4.000*Rp11.700). 

Jika nilai tukar Rupiah melemah menjadi Rp11.900, maka eksportir akan mendapatkan uang yang lebih besar dari penukaran mata uang USD kedalam Rupiah, yaitu sebesar Rp47.600.000 ($4.000*Rp11.900). Jadi, jika nilai tukar Rupiah melemah, maka akan memberikan dampak positif bagi transaksi ekspor. Karena dengan melemahnya nilai tukar Rupiah, para eksportir akan mendapatkan uang masuk yang lebih banyak.  

Mana yang baik, nilai tukar Rupiah melemah atau menguat?

Secara umum, nilai tukar menguat menandakan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin bagus dan stabil, dan sebaliknya jika nilai tukar terus melemah, berarti perekonomian Indonesia sdang lesu. Tapiii...

Kalau nilai tukar Rupiah terus menguat, maka dampak yang akan ditimbulkan adalah pada transaksi ekspor. Penguatan nilai tukar Rupiah secara terus menerus akan merugikan transaksi ekspor. Artinya, jika Rupiah terus menguat, maka pendapatan yang diterima negara akan turun, walaupun juga akan memberikan keuntungan dari sisi impor (karena importir membayar biaya yang lebih murah).  Sehingga, kalau Indonesia memiliki banyak transaksi ekspor dan mata uang Rupiah menguat terus, maka hal ini bisa merugikan eksportir, dan bisa memungkinkan adanya defisit neraca perdagangan. 

Sehingga, kalau nilai tukar Rupiah terus menguat, Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan kebijakan2 tertentu, untuk menahan laju penguatan nilai Rupiah.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham

Nilai tukar rupiah secara umum berpengaruh terhadap harga saham. Tetapi, Anda jangan salah mengartikan, bahwa ketika nilai tukar Rupiah hari itu menguat, maka saham2 Anda akan naik. Tidak ada hubungannya sama sekali. Jadi, kalau Anda trader saham, jangan menggunakan informasi nilai tukar Rupiah harian sebagai dasar pengambilan keputusan trading. 

Nilai tukar Rupiah yang menguat mampu memberikan dampak positif pada IHSG akan terasa dalam jangka waktu tertentu, yang tampak dari kebijakan2 ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan perbaikan fundamental negara. Ketika nilai tukar Rupiah stabil, dan kebijakan2 pemerintah mampu mendorong perekonomian, maka IHSG juga akan naik.


Salah satu penyebab IHSG naik, salah satunya ditopang oleh data neraca perdagangan. Neraca perdagangan surplus secara umum akan membawa pada kenaikan IHSG dan sebaliknya. Dan neraca perdangan surplus atau defisit, salah satunya juga dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Jenis Saham Berdasarkan Nilai Kapitalisasi Pasar

Jenis Saham Berdasarkan Nilai Kapitalisasi Pasar

Di pasar saham anda pasti sering mengenal istilah KAPITALISASI PASAR. Kapitalisasi pasar merupakan harga saham x jumlah saham yang beredar. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Cara Mendapatkan Data Jumlah Saham Beredar dan Kapitalisasi Pasar. 

Besar kecilnya nilai kapitalisasi pasar sesungguhnya dapat anda gunakan untuk mengetahui apakah suatu saham bisa dikategorikan sebagai saham lapis satu, lapis dua atau saham lapis tiga secara KUANTITATIF. 

Di pos yang pernah saya tulis: Memahami Saham Lapis Satu, Dua dan Tiga, saya sebenarnya sudah pernah menjelaskan cukup lengkap pada anda mengenai kriteria2 saham lapis satu, dua dan tiga. 

Namun memang untuk menilai apakah saham termasuk dalam saham lapis satu, dua dan tiga ada unsur subjektifitas dari setiap trader. Di pos ini, saya akan memberikan penjelasan tentang jenis-jenis saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasar, yang bisa digunakan untuk menggambarkan klasifikasi saham lapis satu, dua dan tiga (untuk penilaian secara kuantitatif). 

1. Saham lapis satu (saham blue chip) / big caps

Saham lapis satu memiliki nilai kapitalisasi pasar diatas Rp40 triliun. Saham2 yang punya nilai kapitalisasi pasar tersebut, bisa dikatakan saham blue chip. Karena nilai kapitalisasi pasarnya yang besar (jumlah saham beredarnya juga sangat banyak), saham2 ini bisa menjadi penggerak indeks (IHSG). 

Jadi ketika saham2 lapis satu naik atau turun, maka pengaruhnya ke indeks sangat besar. Yang perlu anda ketahui, jumlah saham lapis satu di BEI memang tidak banyak. Paling hanya ada puluhan saja, dan itupun berdasarkan observasi saya, adalah saham2 yang memang sudah lama listing di Bursa. 

Saham2 lapis satu biasanya menjadi pemimpin pasar di industrinya (dalam hal kinerja), memiliki produk2 yang ternama, dan kinerja yang bagus. Serta memiliki likuiditas saham yang cukup baik, dan pergerakan harga yang bagus. Contoh saham2 lapis satu seperti TLKM, ASII, BBRI, BBCA, UNVR, HMSP, dan lain2. 

Saham2 lapis satu juga selalu rutin membagikan dividen dalam jumlah yang cukup besar (secara dividend per share-nya).   

Likuiditas  dan pergerakan saham2 lapis satu cukup baik dikarenakan jumlah saham yang beredar di pasar sangat besar, sehingga banyak yang mentradingkan saham tersebut. 

2. Saham lapis dua (second layer) / medium caps

Saham lapis dua memiliki kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun sampai dengan Rp40 triliun. Saham2 lapis dua adalah perusahaan yang sizenya lebih kecil dibandingkan saham2 lapis satu. Saham2 lapis dua jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan saham2 lapis satu, dan umumnya emitennya memiliki kinerja yang masih cukup baik dari segi fundamental. 

Kalau bicara tentang trading, saham lapis dua ini cukup beragam pergerakannya. Ada saham lapis dua yang pergerakannya likuid. Ada juga saham lapis dua yang tidak terlalu likuid. Nah, untuk memilih saham lapis dua, anda harus lebih selektif melakukan analisa teknikal, karena fakanya banyak saham lapis dua yang pergerakan teknikalnya tidak terlalu bagus. 

Contoh saham2 lapis dua adalah BSDE, SMRA, PWON, ERAA, KLBF, EXCL, BRPT dan masih banyak lainnya. 

3. Saham lapis tiga (third layer) / small caps

Saham lapis tiga memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat kecil yaitu dibawah Rp1 triliun. Saham-saham third layer ini sering disebut sebagai saham gorengan. Dan saham2 lapis tiga umumnya memiliki kinerja yang tidak terlalu bagus. Banyak emiten2 small caps yang membukukan rugi bersih. 

Karena nilai kapitalisasi pasarnya kecil (dan otomatis jumlah saham yang beredar cuma sedikit), itulah yang menjadi alasan mengapa sahamnya menjadi tidak likuid, tidak banyak peminat. Disinilah kemudian bandar saham banyak berperan untuk memancing ritel, dan menaik-turunkan harga saham sesuai keinginannya. 

Ironisnya, di pasar saham kita sebagian besar 'dikuasai' oleh saham2 lapis tiga, yang sahamnya tidak likuid yang sering dan mudah digoreng oleh bandar, bahkan sebagian diantaranya adalah saham tidur (saham yang tidak ditradingkan). 

Saat ini aturan BEI terkait syarat perusahaan yang bisa listing di Bursa semakin dipermudah. Kalau dulu, syarat emiten untuk bisa go public paling tidak nilai IPO-nya harus ratusan miliyar hingga triliyunan. Tapi saat ini, sudah banyak emiten2 kecil yang listing hanya bermodalkan beberapa miliar saja, dan saham yang dilepas ke publik sangat sedikit. 

Sehingga, anda bisa lihat dari hari ke hari, semakin banyak emiten yang go public, tapi sahamnya justru cuman masuk di small caps saja, dan sebagian besar sahamnya sangat tidak likuid. 

Itulah jenis2 saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya. Semakin besar nilai kapitalisasi pasar dan semakin likuid saham tersebut, saham tersebut semakin bagus untuk ditradingkan. 

Sebagai trader pilihlah saham2 yang kapitalisasi pasarnya besar, atau setidaknya saringlah saham2 medium caps yang likuid. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Hilangkan anggapan bahwa trading / investasi saham hanya bisa dilakukan oleh horang kaya. Di zaman milenial ini, anda tidak membutuhkan modal puluhan juta untuk bisa memulai belajar saham, dan mendapatkan kesempatan dapat profit di pasar saham. 

Di Saham Gain saya juga sering menuliskan beberapa ilustrasi trading dengan modal kecil. Ternyata hanya dengan modal Rp1 juta, anda sudah bisa membeli saham. Baca juga: Cara Main Saham dengan Modal Kecil. 

Seiring berjalannya waktu dan pengalaman, anda bisa terus menambah modal trading atau investasi anda. Misalnya, anda adalah trader paruh waktu dengan modal awal Rp1 juta. Anda bisa menambah modal trading secara bertahap, dari tabungan hasil kerja anda, yang tentunya harus merupakan idle money (dana menganggur). 

Namun masalahnya, tidak semua orang bisa menambah modal secara bertahap dengan mudah. Hal ini karena ada sebagian orang yang kebutuhan hariannya cukup mepet dengan gaji bulanan.

So katakanlah setelah anda berhemat, anda 'hanya' bisa menyisihkan uang Rp500.000 untuk ditabung. Tapi uang Rp500.000 itupun tidak memungkinkan untuk dimasukkan 100% ke dalam saham, karena anda juga butuh dana darurat, tabungan dan sebagainya. Maka dengan kondisi seperti ini, mungkin agak sulit untuk trader menambah modal bertahap untuk trading.

Jadi, gimana caranya agar anda tetap bisa menambah modal untuk trading TANPA harus suntik modal dari rekening anda / dari sisa gaji bulanan anda.

Caranya dengan menggunakan teknik compounding. Teknik compounding saham secara sederhana merupakan cara untuk menambah modal dari profit yang anda dapatkan. 

Saya berikan ilustrasinya. Misalnya modal awal trading anda adalah Rp3 juta. Dalam satu bulan anda berhasil mendapatkan profit sebesar Rp200.000. Profit yang anda dapatkan ini nantinya anda gunakan lagi untuk modal trading.  

Artinya, uang sebesar Rp200.000 ini tidak anda tarik / withdraw ke rekening anda, untuk anda gunakan sebagai kebutuhan konsumtif. Tapi profit Rp200.000 ini anda gunakan lagi untuk TAMBAHAN MODAL TRADING. 

Sehingga, modal trading anda sekarang bukan lagi Rp1 juta, melainkan bertambah jadi Rp1,2 juta, tanpa anda melakukan suntik modal.  

Teknik ini sebenarnya bukan cara baru. Saya sendiri waktu pertama kali trading dengan modal kecil, cara ini juga kerap melakukan strategi compounding, dan hasilnya? Sangat efektif. Cara ini bukan hanya dilakukan untuk trader modal kecil. Namun trader modal besar atau bahkan full time trader, juga kerap melakukan cara compounding untuk menambah modal di portofolio. 

Sebagai ilustrasi, perhatikan tabel dibawah ini: 

Sahamgain.com

Pada ilustrasi diatas, trader menggunakan modal awal Rp3 juta. Pada bulan pertama, trader mendapatkan keuntunan Rp200 ribu. Profit ini ditambahkan lagi menjadi modal trading seluruhnya, sehingga modal sekarang (setelah bulan pertama) menjadi Rp3.200.000. 

Bulan kedua trader mendapatkan profit sebesar Rp150.000. Profit tersebut digunakan  lagi untuk trading, sehingga modalnya sekarang sampai bulan kedua bertambah menjadi Rp3.350.000. Demikian seterusnya sampai bulan ketujuh. 

Jadi bisa anda lihat perkembangan modalnya pada tabel diatas, jika anda menggunakan teknik compounding. Modal awal anda tetap Rp3 juta. Anda tidak suntik modal sama sekali selama tujuh bulan. Namun di bulan ketujuh, modal anda sudah bertambah hingga Rp4.220.000 melalui profit yang anda dapatkan. 

Itulah cara / teknik menambah modal untuk trading saham tanpa harus melakukan suntik modal. Hal ini bisa anda terapkan untuk anda yang belum berniat melakukan suntik modal secara rutin.  

Tapi tentunya teknik compounding ini bisa dilakukan hanya jika anda punya pengetahuan tentang cara memilih saham yang bagus untuk trading / investasi

Kenapa begitu Pak Heze? 

Karena ketika anda memutuskan untuk menambah modal dari profit yang anda dapatkan, of course anda harus bisa mendapatkan profit dari trading. Anda tidak perlu muluk-muluk untuk dapat profit ratusan persen sebulan. 

Profit yang anda dapatkan secara stabil / konsisten, dapat berdampak besar pada peningkatan modal anda untuk jangka menengah - panjang. 

Jadi, untuk memahami bagaimana cara memilih saham2 yang bisa anda, guna meningkatkan modal trading anda, ada baiknya anda membaca materi praktik trading disini: Buku Saham. 

Anda harus mencari saham2 yang aman untuk trading, minim risiko dan punya potensi naik. Kalau anda pilih saham secara asal, modal anda tidak akan meningkat, justru akan tergerus. 

Anda yang kritis baca pos ini, kemudian bertanya: "Kalau profitnya dipakai buat modal terus kapan kita tarik / nikmati profitnya?" 

Agar anda tetap bisa menkimati profit, maka strateginya, profit yang anda dapatkan bisa anda bagi dua: Setengah profit anda gunakan untuk modal, setengahnya lagi anda withdraw. 

Tetapi cara ini saya sarankan untuk anda lakukan ketika anda sudah menjalani beberapa bulan trading. Jika anda masih berada di bulan pertama sampai keempat misalnya, anda tidak perlu terburu-buru untuk ambil keuntungan anda. Anda bisa gunakan 100% profit anda untuk anda jadikan modal lagi. 

Toh, kalau nanti modal anda berkembang terus, profitnya juga akan lebih terasa. Disitulah nanti anda bisa tarik profit anda untuk anda gunakan sesuai keinginan anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.