Profesi Trader Saham: Profit dan Peluang

Profesi Trader Saham: Profit dan Peluang

Sejak adanya program kampanye Yuk Nabung Saham (YNS) yang digagas oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah Rekening Dana Investor (RDI) di pasar saham Indonesia meningkat signifikan dari tahun ke tahun, dibandingkan ketika program YNS ini belum dibentuk. 

Ini artinya, di pasar saham semakin besar kemungkinan trader yang akan menjadikan saham sebagai profesi, baik trader full time maupun trader paruh waktu. Baca juga: 5 Keunggulan Profesi Trader Saham.

Saat saya buka email saya, terkadang saya menemukan pertanyaan dari beberapa rekan tentang keinginannya untuk jadi full time trader saham. Hal ini menunjukkan bahwa trading saham sesungguhnya adalah profesi yang cukup menjanjikan, asalkan anda mau rajin menganalisis, anda siap untuk berproses di pasar saham, trading saham adalah pekerjaan yang menyenangkan. 

Di satu sisi, saya juga banyak mendapat pertanyaan dari rekan-rekan yang masih awam tentang saham: 

"Bung Heze trading itu seperti gimana sih mekanismenya? Kalau saya modalnya cuma Rp1 juta apa bisa saya buka rekening saham? Kalau saya nggak ada background ekonomi apa bisa mengerti tentang trading dan dapat profit besar? Kalau saya sibuk dengan pekerjaan kantoran, apa bisa tetap menjalankan aktivitas trading?"

Dan masih banyak pertanyaan lainnya... Jadi sebenarnya siapa yang bisa / berhak untuk trading saham? Apakah orang berduit? Apakah latar belakang ekonomi lebih memudahkan untuk melakukan analisa saham? Apakah harus konsentrasi 100% di saham baru bisa dikatakan 'seorang trader'?

Jawabannya tidak, tidak dan tidak. 

Trading / investasi saham bisa dilakukan oleh semua kalangan dan latar belakang. Anda seorang karyawan? Anda seorang manajer? Anda seorang direktur, atau bahkan anda seorang pemilik perusahaan? 

Anda punya modal Rp1 juta? Anda punya modal Rp3 juta? Anda punya modal Rp5 juta? Anda punya modal Rp50 juta? Atau bahkan anda punya modal Rp1 miliar? Baca juga: Daftar Kantor Sekuritas Deposit Dibawah Rp5 Juta. 

Anda semua bisa dan punya kesempatan YANG SAMA untuk membeli saham. Anda semua punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan profit di pasar saham. 

Demikian juga jika anda berasal dari latar belakang orang ekonomi, atau mungkin latar belakang anda dari teknik mesin, teknologi informasi, pertanian, dokter, psikologi, sistem informasi, bahasa, desain grafis? Anda semua tetaplah punya kesempatan yang sama untuk menjalankan trading saham. Anda semua punya kesempatan yang sama untuk mendapat profit. 

Jadi inilah perbedaan pasar saham (yang diisi trader dan investor) dengan lapangan pekerjaan lain. Di pasar saham tidak melihat anda berasal dari latar belakang apa, berapa besar modal anda, dan seberapa besar aset anda. 

Untuk bisa mendapat profit di pasar saham, dan agar anda bisa trading saham dengan layak (bisa memprediksi saham dengan benar), yang anda butuhkan sesungguhnya adalah: PENGETAHUAN YANG BAIK tentang saham, PENGALAMAN dan PRAKTIK. 

Dan semua itu bisa dipelajari oleh siapapun. Jaminan anda memperoleh profit di pasar saham jika anda mengetahui apa tipikal trading anda. 

Semoga pos ini bisa membuka wawasan rekan-rekan tentang trading saham... Salam profit.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Belajar Saham: Saran dari Warren Buffet

Belajar Saham: Saran dari Warren Buffet

Warren Buffet adalah salah satu investor saham terkaya yang memiliki analisa dan pemikiran2 bagus tentang saham. Saya sendiri banyak belajar dari beliau, terutama tentang cara-cara menghadapi market. 

Ada salah satu quote beliau yang cukup menarik dan quote beliau ini sangat relevan untuk diterapkan oleh kita sebagai pebisnis saham (baik trader maupun investor saham). Berikut quote beliau: 
Warren Buffet Quote. Sumber gambar: Indonesia Stock Exchange
Tidak perlu melakukan hal-hal luar biasa untuk memperoleh sesuatu yang luar biasa - Warren Buffet.
Ini adalah salah satu prinsip Warren Buffet. Walaupun beliau adalah investor saham, tetapi prinsip ini sangat relevan diterapkan untuk trader jangka pendek. 

Bagaimana cara memulai hal-hal yang biasa agar anda bisa mendapatkan sesuatu yang luar biasa di saham (bisa menganalisa saham, bisa dapat profit)? Aplikasinya dalam trading saham sebenarnya simpel.. Anda bisa memulai dari hal-hal yang sederhana dalam trading. 

Sebagai contoh, kalau anda trader pemula, anda bisa memulai trading dengan modal kecil (Rp1-3 juta). Trading dengan modal Rp1-3 juta, bukanlah sesuatu yang spesial dan istimewa. 

Tapi dengan ketekunan, analisa, kesabaran, modal kecil yang anda kelola dalam trading pasti dapat membuahkan profit yang besar. Nilai modal awal Rp1 juta bisa berkembang menjadi Rp100 juta bahkan jauh lebih besar. 

Contoh lainnya, dalam trading saham anda tidak perlu berpikir untuk mendapatkan profit ratusan persen dalam waktu singkat. Anda tidak perlu berpikir unyuk melakukan analisa2 saham seperti yang dilakukan oleh para trader kawakan. 

Cukup lakukan analisa-analisa otodidak dengan tekun. Luangkan waktu anda untuk screening saham. Luangkan waktu anda sejenak di kamar untuk fokus analisa saham. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

Kalau anda perhatikan, sekilas tidak ada yang spesial dengan cara-cara ini. Tapi dengan konsistensi yang anda lakukan, analisa dan praktitik, portofolio dan profit anda bisa berkembang jauh lebih baik. 

Anda yang sudah menjalankan trading saham, anda bisa melihat hasilnya, apakah prinsip tersebut sudah bekerja untuk anda. Caranya: Bandingkan perkembangan modal dan profit anda di saham saat anda pertama kali trading dan sekarang. 

Jika saat pertama kali trading modal anda katakanlah cuma Rp1 juta, dan sekarang modal anda berkembang jadi Rp50 juta. Jika dulu anda cut loss mulu, sekarang anda bisa profit terus dan cut loss cuma sedikit... 

Maka selamat! Anda sudah bisa menerapkan cara-cara trading yang sederhana, yang "biasa", tapi anda bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa tersebut. Pertahankan dan kembangkan apa yang sudah anda raih. 

Sebaliknya, kalau modal anda nggak berkembang, saham anda masih banyak yang nyangkut, anda masih nggak tahu cara memilih saham walaupun sudah trading beberapa tahun, maka anda perlu membenahi trading anda. 

Dalam hal ini, bisa jadi analisa yang anda gunakan salah. Atau bisa jadi ekspektasi anda terhadap trading terlalu tinggi, sehingga anda lupa bahwa proses2 yang sederhana dalam trading sebenarnya bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Baca juga: 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Melihat Harga Saham di IDX

Cara Melihat Harga Saham di IDX

Pergerakan harga saham bisa anda lihat melalui software trading saham (baik software untuk PC maupun smartphone). Tetapi harga saham, khususnya harga saham pembukaan (open), tertinggi (high), terendah (low) dan penutupan (close) melalui situs Bursa Efek Indonesia, yaitu situs www.idx.co.id. 

Di situs IDX, anda juga bisa melihat data-data historis harga saham di hari, minggu, bulan hingga tahun sebelumnya. Bagaimana cara melihat harga saham di IDX? Berikut langkah2 melihat harga saham di IDX

1. Buka situs idx.co.id

2. Kemudian pilih menu Data Pasar --> Ringkasan Saham 

Cara Melihat Harga Saham di IDX
3. Lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

Mencari Harga Saham
Untuk mencari harga saham di IDX, maka anda harus centang yang saya beri tanda hijau yaitu: Kode Saham, Nama Perusahaan (opsional), Tertinggi, Terendah, Sebelumnya (untuk harga pembukaan / opening), Penutupan. 

Di situs IDX, anda bisa setting tanggal yang ingin anda cari harga sahamnya. Anda tinggal klik pada menu tanggal (tanda kuning), dan ubah tanggal sesuai yang ingin anda inginkan.  

Setelah itu klik 'Cari'

4. Lalu akan muncul tampilan menu IDX seperti dibawah ini: 

Harga Saham IDX / BEI
Itulah harga saham di situs IDX, yang terdiri dari harga pembukaan (sebelumnya), tertinggi, terendah, penutupan sesuai dengan perdagangan saham yang terjadi di Bursa. 

Karena saham2 di BEI cukup banyak, maka anda bisa short entries-nya (lihat tanda kuning di pojok kiri atas), anda bisa tampilkan saham sebanyak 100 entri sekaligus, jadi anda tidak perlu klik tombol 'next' terlalu banyak kalau mau cari saham2 tertentu. 

Itulah cara melihat harga saham di IDX. Anda tinggal mengikuti langkah2 diatas, caranya cukup mudah.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Trading Cepat atau Buy & Hold?

Trading Cepat atau Buy & Hold?

Beberapa strategi trading saham yang cukup sering dipraktikkan / diterapkan oleh trader adalah trading cepat (scalping dan intraday trading) serta strategi buy and hold. 

Buy and hold yang cukup populer adalah strategi swing trading. Strategi dan praktik swing trading serta screening saham, saya bahas lengkap disini: Panduan Simpel & Efektif Menemukan Saham Bagus. 

Sebagai trader saham mana yang anda pilih? Trading cepat atau buy and hold? Anda mungkin seringkali menemukan perdebatan antara trading cepat dan strategi buy and hold saham: 

Pemula tidak disarankan untuk trading cepat. 
Trading cepat itu risikonya tinggi 
Buy and hold bisa menghasilkan profit lebih besar daripada trading cepat
Mending trading cepat aja, kelamaan hold nanti keburu turun sahamnya 
Trading cepat lebih enak buat 'memutar' modal, daripada hold saham 

Well, karena saya pribadi menjalankan kedua strategi trading ini, baik trading cepat maupun swing trading, saya bisa menyimpulkan bahwa kedua strategi trading ini sama-sama baik, sama-sama bisa menghasilkan profit yang maksimal. 

Tetapi untuk bisa menghasilkan profit maksimal, baik dari trading cepat maupun swing trading, anda harus mempraktikkan dua hal: 

1. Menerapkan trading cepat dan trading buy & hold (swing trading) dengan strategi yang benar 

Baik trading cepat maupun swing trading, anda harus mempraktikkan strategi trading dengan benar. Artinya, kalau anda mau trading cepat, anda harus paham cara memilih saham yang bagus, pergerakannya stabil dan mudah naik dalam jangka harian. 

Demikian juga kalau anda mau swing trading, maka anda harus bisa memilih saham2 yang memiliki arah tren yang baik dalam kurun waktu seminggu-sebulan. Strategi2 swing trading saham bisa anda pelajari praktik2nya: Ebook Trading Saham: Panduan Simpel dan Efektif Menemukan Saham yang Bagus. 

Sedangkan untuk anda yang ingin meminimalkan risiko dan mendapatkan profit lebih konsisten dalam trading harian, anda bisa melakukan intraday trading (trading harian) dibandingkan scalping trading (trading menitan). 

Hal ini karena intraday trading dilakukan mencari saham2 yang risikonya rendah, saham2 yang mudah dianalisa dengan analisis teknikal, saham2 yang pergerakannya bagus serta saham2 yang mudah naik dalam jangka harian. 

Dan jangka waktu trading intraday lebih panjang dari scalping, sehingga anda tidak terburu-buru dalam melakukan take profit, maupun mengambil posisi buy yang tepat. 

Disinilah anda bisa trading harian dengan cara yang lebih aman, sehingga anda punya kesempatan untuk mendapat profit konsisten, dan tidak spekulatif dalam trading cepat. 

Strategi trading harian saham, cara mencari saham yang mudah naik dalam jangka harian dan praktik2nya bisa anda pelajari disini (357 halaman): Ebook Intraday & One Day Trading Saham.

2. Strategi apa yang paling cocok untuk anda? 

Untuk menentukan apakah anda akan melakukan trading cepat (intraday) atau swing trading, anda juga harus melihat profil dan karakter trading anda. 

Maksudnya begini, kalau anda lebih suka dengan profit jangka pendek.. Anda tidak suka hold saham terlalu lama. Maka trading cepat adalah tipe trading yang cocok buat anda. 

Sebaliknya, kalau anda lebih suka simpan saham dan jual di harga tinggi dalam jangka semingguan atau lebih. Anda juga tidak terlalu cocok dengan karakter trading cepat. Maka, swing trading adalah strategi trading yang bagus buat anda. 

Tapi kalau anda tertarik dengan kedua strategi trading tersebut.. Anda ingin mencoba keduanya.... Why not do both? 

Jika anda tertarik menerapkan kedua strategi trading cepat maupun swing trading, anda bisa mengkombinasikannya. 

Namun dalam hal ini anda harus memiliki manajemen modal yang baik. Anda harus membagi modal dan tetap membatasi jumlah portofolio anda. Jangan sampai karena menerapkan dua strategi trading, anda membeli puluhan saham di luar trading plan anda. 

Sebenarnya meskipun anda melakukan intraday trading pun, anda juga harus punya "seni" melakukan hold saham, karena kalau anda beli saham pagi ini dan anda mau jual keesokan harinya, itu artinya anda harus hold saham selama 1 hari. 

Kesimpulan yang bisa anda ambil pos ini adalah, baik trading cepat maupun buy & hold, semua sama2 baik, tinggal tergantung bagaimana anda menerapkannya dengan strateginya yang benar dan pilih strategi yang sesuai dengan karakter anda masing2. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Haka Saham: Pengertian & Strategi Trading

Haka Saham: Pengertian & Strategi Trading

Dalam trading saham, anda mungkin sering mendengar istilah haka saham. Apa itu haka saham? Kenapa anda perlu mengetahuinya? Kita langsung saja. Haka dalam trading saham adalah singkatan dari hajar kanan

"Apa maksudnya Bung Heze?" Tanya anda semakin bingung 

Istilah haka saham ini sebenarnya berkaitan dengan mekanisme perdagangan bid offer. Kalau anda belum paham tentang sistem antrian harga saham, penjelasan bid-offer dan mekanisme2 perdagangan saham di pasar saham, anda bisa pelajari disini: Belajar saham pemula - expert. 

Jadi di dalam mekanisme perdagangan saham, kita mengenal istilah best bid dan best offer.  (best) bid posisinya ada di sebelah KIRI, sedangkan (best) offer posisinya di sebelah KANAN. Untuk lebih jelasnya, anda bisa perhatikan sistem antrian bid-offer saham dibawah ini:
haka saham
Best bid saham diatas ada pada harga 3.180. Sedangkan best offernya berada pada harga 3.190. Itu artinya, kalau anda mau membeli tanpa antri alias langsung dapat barangnya (saham), maka anda bisa membeli pada harga best offer terbaik, yaitu harga 3.190. 

Kalau anda beli di harga 3.190 berdasarkan antrian saham diatas, maka anda akan langsung dapat sahamnya tanpa harus menunggu / antri. Sedangkan kalau anda ingin beli di harga lebih murah, maka anda bisa beli di harga 3.180, 3.170 dan seterusnya tapi harus bersedia antri di harga yang lebih rendah. 

Itulah yang dinamakan dengan hajar kanan (haka) atau kalau saya lebih terbiasa nyebut: 'tabrak kanan'. Karena anda langsung membeli pada harga terbaiknya, yaitu harga best offer (di posisi kanan antrian harga). 

STRATEGI TRADING BEST OFFER

Saya beberapa kali dapat pertanyaan dari rekan2 trader, yang intinya trader2 banyak yang bertanya: 

"Pak Heze, apakah saham A sudah bisa beli di harga best offer?"
"Apakah saham B hari ini bisa langsung tabrak kanan?"

Anda yang ingin menerapkan strategi haka saham, maka ada dua pertimbangan yang harus anda lakukan. 

Pertama, terapkan strategi 'hajar kanan' kalau anda sudah benar2 yakin saham yang mau anda beli akan naik setelahnya, atau setidaknya saham yang akan anda beli, anda yakin kalau sahamnya nggak akan turun dalam. 

Artinya, sebelum beli saham, anda harus benar-benar menganalisa saham anda dengan baik. Jangan membeli saham hanya karena ikut2-an atau spekulasi. 

Kedua, kalau anda berpikir saham tersebut sudah murah, harga sudah tertahan di support, anda bisa terapkan strategi haka saham. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon

Jika anda beranggapan bahwa saham sudah murah dan mulai siap rebound, anda bisa membeli saham di harga terbaik (best offer), agar anda tidak ketinggalan momentum.

Sebaliknya, jangan langsung 'tabrak best offer' kalau anda belum yakin dengan saham yang anda analisa saat itu. Jika anda tidak yakin, masih ragu2, ada baiknya anda menunggu (wait and see), atau antri di harga yang lebih murah. 

Strategi tabrak kanan ini memang membutuhkan pikiran dan psikologis yang tenang. Jangan sampai anda menerapkan strategi ini karena anda lagi tergesa-gesa, nggak sabaran, padahal market masih turun. 

Kalau psikologis anda sedang belum tenang, ada baiknya anda menahan diri untuk tidak trading dulu.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Nabung Saham: Apakah Harus Beli Saham Rutin?

Nabung Saham: Apakah Harus Beli Saham Rutin?

Nabung saham adalah salah satu investasi saham yang dilakukan dengan cara menyetor modal secara rutin ke rekening efek anda, dan modal tersebut anda belikan saham yang sama, sehingga jumlah saham anda akan terus bertambah, dan anda simpan untuk jangka panjang. 

Di web Saham Gain ini, saya juga sudah menuliskan beberapa pos tentang penjelasan nabung saham yang bisa anda baca disini: Penjelasan Cara Menabung Saham. 

Di edukasi2 tentang nabung saham, anda biasanya akan selalu dianjurkan untuk setor modal rutin tiap bulan dan setiap bulan / secara rutin anda membeli saham2 tertentu untuk ditabung. 

Banyak juga rekan-rekan yang mulai coba nabung saham bertanya ke saya: Bung Heze apakah apakah benar bahwa nabung saham itu harus beli saham secara rutin dan teratur, misalnya setiap bulan? 

Jawabannya: Ya, harus rutin. Tapi seberapa rutinnya anda nabung saham, sebenarnya nggak harus dilakukan setiap bulan. 

Lalu setiap kapan saya harus nabung saham Pak Heze? Tanya anda lagi 

Anda perlu pahami bahwa konsep nabung saham itu sebenarnya tidak ada bedanya dengan kalau anda trading atau investasi langsung dalam jumlah besar: Sama-sama butuh strategi, sama2 butuh analisa sebelum membeli saham. 

Jadi saya mengajurkan pada anda, agar anda membeli saham secara rutin kalau saham tersebut sudah berada di harga yang bagus untuk dibeli. Misalnya, kalau saham tersebut sudah naik tinggi, ada baiknya anda tunggu sahamnya koreksi dulu, supaya anda bisa membeli saham di harga yang lebih baik. 

Di pos ini: Strategi Nabung Saham yang Efektif, saya menjelaskan secara lengkap bagaimana cara nabung saham yang efektif, supaya anda tidak hanya sekedar suntik modal dan beli saham. Tapi harus ada pertimbangan dan strategi untuk bisa mendapatkan saham di harga yang lebih baik, sekalipun konteksnya adalah jangka panjang. 

Artinya, belilah saham secara rutin (nabung saham), kalau anda merasa bahwa harga saham anda sudah berada di harga yang bagus. 

Itu artinya anda nggak harus menunggu satu bulan untuk setor modal dan beli saham. Kalau anda merasa minggu depan harga saham akan berbalik rebound, anda boleh-boleh saja langsung suntik modal buat beli saham, selama anda sudah punya modal menganggur, dan tidak perlu menunggu bulan depan.  

Sebaliknya, kalau bulan depan anda menilai market masih bearish dan anda memutuskan nggak beli saham dulu, ya nggak masalah. 

Anda boleh juga setor modal dulu tapi nggak beli saham sampai momentum marketnya tepat. 

Tapi kalau anda 'tutup mata' alias nggak peduli, pokoknya setiap bulan harus setor modal dan beli saham, tanpa lihat pergerakan sahamnya (padahal mungkin sahamnya sudah mau anjlok), maka nabung saham seperti inilah yang bisa jadi berisiko. 


Itulah yang menyebabkan banyak investor yang mengeluh 'nabung saham kok malah tambah rugi'? Saya pernah membahasnya disini: Nabung Saham, Kok Tambah Rugi?

Kesimpulannya, nabung saham memang harus dilakukan secara rutin, tapi tidaklah kaku. Tidak ada aturan yang mengharuskan bahwa anda harus suntik modal tiap bulan, dan harus dibelikan saham saat itu juga. 

Anda mau suntik modal minggu depan boleh.. Anda mau suntik modal seminggu dua kali juga tidak masalah. Anda mau suntik modal sebulan sekali, monggo. Semua itu juga harus disesuaikan dengan kemampuan modal yang anda miliki masing2. 

Dan yang terpenting dalam nabung saham, anda tetap harus gunakan strategi2 seperti yang saya tuliskan tadi, yaitu menunggu momentum. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Mengapa Saham Murah Masih Bisa Turun Lagi

Mengapa Saham Murah Masih Bisa Turun Lagi

Saya pernah mendapatkan pertanyaan dari seorang rekan trader saham melalui email 401xdssh@gmail.com. Pertanyaannya cukup menarik sebagai berikut:

"Pak Heze saya sering menemukan saham-saham yang harganya sudah turun, sudah murah tapi kok harganya malah turun terus. Kira-kira apa penyebabnya?"

Yup, saat lagi analisa grafik, anda dan saya pasti sering menemukan saham downtrend, tapi besok2nya masih downtrend terus. Mengapa hal ini bisa terjadi? 

Ada lima penyebab mengapa saham yang harganya sudah (tampak) murah, tapi sahamnya masih turun terus, yaitu: 

1. Trader belum paham dengan arti 'saham murah'

Sebenarnya banyak saham yang harganya sudah kelihatan murah secara kasat mata, tapi sebenarnya saham tersebut belum murah / diskon secara analisa teknikal. 

Harga saham yang turun, katakanlah dari 9.000 ke 8.500, belum tentu saham tersebut sudah diskon, dan layak untuk dibeli. Untuk melihat dan menganalisa saham2 yang diskon secara analisis teknikal, saya pernah menuliskan praktik2nya disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Jadi anda akan praktik bagaimana melihat dan menentukan saham yang sudah diskon secara analisa teknikal, dan saham yang masih belum diskon walaupun harganya sudah terlihat turun. 

Strategi mencari saham-saham murah ini dinamakan dengan BOTTOM FISHING. Saya pernah menuliskan analisanya disini: Analisis dan Strategi Bottom Fishing Saham.

2. Sahamnya tidak likuid 

Saham yang tidak likuid harganya sangat rentan untuk turun dan tidak kembali ke harga awal. Hal ini karena saham yang tidak likuid lebih banyak dipermainkan oleh bandar, danv sedikit peminatnya. 

Sehingga ketika sewaktu-waktu bandar sudah 'meninggalkan' sahamnya, harganya saham yang turun ini, bisa terus jatuh dan stagnan di harga bottom tanpa ada yang menaikkan lagi. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar. 

3. Perusahaan memiliki fundamental yang jelek 

Harga saham akan kembali ke faktor fundamentalnya. Inilah mengapa perusahaan2 yang fundamentalnya buruk, harga sahamnya umumnya akan terus turun. Dan perlu anda ketahui, bahwa perusahaan dengan kinerja jelek, sahamnya biasanya  juga nggak likuid (poin pertama), dan sangat mudah digoreng oleh bandar dengan mengangkat isu, rumor2 tertentu

Saham AISA - Satu contoh saham fundamental jelek, dan sahamnya turun terus, walaupun sudah terlihat 'murah' 
Sehingga, saham2 yang fundamentalnya jelek plus nggak likuid, tidak akan diminati oleh trader dan investor. Inilah yang membuat saham2 jelek walaupun sudah kelihatan murah / turun, namun sahamnya masih terus jatuh. 

4. Kondisi market lagi strong bearish 

Saham yang sudah murah, bisa turun lagi bisa jadi bukan dikarenakan sahamnya sedang jelek, namun karena market lagi strong bearish. Ketika IHSG sedang strong bearish, mayoritas saham yang harganya turun, bisa turun lebih dalam lagi. 

Tapi kalau anda mau menunggu momentum yang baik, dan memilih saham2 yang mudah rebound, maka saham murah saat IHSG strong bearish ini justru bisa menjadi ladang profit besar untuk anda. 

Itulah mengapa untuk anda yang merupakan seorang intraday trader / trader harian, anda perlu melihat momentum juga sebelum trading. Yup, soal momentum trading untuk jangka pendek ini dan cara memilih saham bagus untuk trading harian, saya bahas lengkap analisa2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

5. Saham sedang ada sentimen negatif 

Sentimen / berita negatif terhadap suatu saham, yang bisa berdampak pada fundamentalnya, juga dapat mempengaruhi saham tersebut.

Contoh konkritnya, anda bisa lihat saham2 batu bara atau CPO yang pernah turun berkepanjangan, karena harga2 komoditas yang lagi lesu-lesunya. 

Itulah alasan banyak saham CPO dan batu bara yang walaupun harganya sudah turun, dalam jangka menengah sahamnya masih downtrend terus. 

Jadi kalau anda bertanya kenapa saham yang murah masih bisa turun lagi, maka jawabannya bisa dikarenakan tiga faktor utama: 

Pertama, trader belum bisa memahami arti dan cara mencari saham murah. Kedua, memang saham tersebut kinerjanya jelek dan tidak likuid. Ketiga, karena sentimen market saat itu lagi jelek. 

Jadi tipsnya, untuk anda yang mau mencari saham murah, jangan mencari saham yang tidak likuid atau kinerjanya jelek. Namun, carilah saham2 yang likuid dan mudah rebound setelah sahamnya koreksi. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Mencari Harga Saham di Laporan Keuangan IDX

Cara Mencari Harga Saham di Laporan Keuangan IDX

Jika anda ingin mencari data historis harga saham perusahaan secara bulanan dan harga saham tahunan untuk analisa saham anda, anda bisa mencarinya di Ringkasan Kinerja Laporan Keuangan yang disediakan oleh situs IDX. 

Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkah mencari harga saham di laporan keuangan IDX: 

1. Buka situs www.idx.co.id 

2. Kemudian buka menu Data Pasar --> Ringkasan Performa Perusahaan Tercatat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tampilan dibawah ini: 


3. Lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini: 

(Klik gambar untuk memperbesar)

Untuk mencari data harga saham, anda tinggal mengetikkan kode saham yang anda inginkan pada menu "Search By". Kalau anda belum hafal kode perusahaan di Bursa Efek, silahkan googling.

4. Lalu ketikkan kode saham yang anda inginkan. Misalnya anda ingin mencari data harga saham PT Bank Niaga Tbk (BNGA). Ketikkan BNGA kemudian klik Cari. Perhatikan gambar dibawah ini: 


Kemudian akan muncul ringkasan performa BNGA. Untuk menampilkannya, anda tinggal klik 'Unduh' (perhatikan tanda yang saya beri lingkaran merah). 

5. Lalu akan muncul ringkasan harga saham perusahaan dalam file PDF. Biasanya ada di Halaman 2. Untuk lebih jelasnya perhatikan tampilan dibawah ini.

(Klik gambar untuk memperbesar)

Perhatikan pada trading activities, anda bisa melihat data historis harga saham secara bulanan dan tahunan (Desember) selama beberapa tahun. 

Itulah cara mencari harga saham perusahaan di situs IDX. Anda bisa mendapatkan data harga saham tersebut selama 3-4 tahun terakhir, dan harga saham yang ditampilkan adalah harga saham setiap bulan dan harga saham akhir tahun untuk harga tertinggi, pembukaan dan harga penutupan. 

Kemudian anda bertanya lagi: "Bung Heze, saya ingin cari data harga saham OHLC harian. Apakah bisa dicari di situs IDX tersebut?"

Situs IDX tidak menyediakan data historis harga saham harian. Anda sebenarnya juga bisa mencari data harga saham historis di situs Yahoo Finance. Anda bisa baca langkah-langkahnya disini: Cara Mencari Data Harga Saham Yahoo Finance. Perbedaannya, situs IDX lebih detail menyediakan ringkasan harga saham bulanan dan tahunan. Sedangkan pada Yahoo Finance, lebih detail menampilkan historis harga saham harian. 

Data harga saham ini mungkin akan berguna untuk anda yang ingin menganalisis candlestick harga saham secara real time selama periode waktu tertentu, untuk menguji sistem teknikal anda. 

Semoga bermanfaat.... 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham 100 Rupiah untuk Trading

Saham 100 Rupiah untuk Trading

Beberapa waktu lalu, ada seorang trader saham yang bertanya ke saya: "Bung Heze, ada rekomendasi saham murah yang harganya di kisaran Rp100 buat trading? Modal saya masih kecil, jadi belum bisa beli saham-saham yang harganya agak tinggi".

Menanggapi pertanyaan tersebut, maka saya akan menjawabnya di pos ini. Sekaligus saya juga ingin sharing tentang 'saham-saham nominal rendah' dari sisi return dan risikonya pada anda para trader. 

Sebagai seorang trader, saya menyarankan pada anda untuk tidak hanya mencari saham yang nominal harganya kecil, tapi carilah juga yang sahamnya bagus alias layak buat trading. 

Carilah saham murah yang layak untuk trading, bukan hanya sekedar saham yang murah, tapi murahan. Saya pernah bahas analisanya disini: Saham Murah yang Bagus untuk Trading. 

Kalau anda mau mencari saham-saham yang harganya Rp100-an buat trading, ada beberapa fakta tentang saham murah yang harus anda pahami: 

1. Saham yang harga (nominal)-nya rendah, umumnya adalah saham2 gorengan 

Di pos ini: Kenali Saham Gorengan di Indonesia, saya menuliskan bahwa salah satu ciri saham gorengan adalah nominal harganya rendah, karena saham2 yang harganya rendah cenderung lebih mudah dinaik-turunkan oleh bandar, ketimbang harga saham yang agak tinggi dengan volume dan transaksi yang stabil. 

Saham2 yang harganya rendah juga banyak yang tidak likuid alias saham gorengan. Di mana saham2 tersebut dapat naik cepat dalam waktu singkat, dan turun puluhan persen dalam waktu singkat juga. 

Lalu anda nyeletuk: "Kalo gitu kan tinggal manfaatin aja untuk scalping kan gampang"

Well, masalahnya nggak semudah itu. Saham2 yang harganya sangat murah, tidak likuid, sahamnya memiliki pola grafik yang berantakan, sehingga tidak dapat dianalisa dengan layak menggunakan analisa teknikal. 

Banyak trader yang ujung2nya malah jadi spekulan karena sebenarnya trader nggak tahu kenapa beli saham tersebut, analisanya apa dan hanya asal milih saham pokoknya murah.  

Di satu sisi, trader bisa dapat profit cepat, tapi di sisi lain, potensi loss-nya jauh lebih besar. Saya sering menerima cerita dari trader2 pemula yang mengalami kerugian besar di saham, karena trader hanya mengincar saham2 murah yang risikonya tinggi, tanpa mempelajari inti analisa teknikal dan screening saham itu sendiri. 

Kalau anda mau mempraktikkan trading cepat, anda harus melakukan analisa dan pemilihan saham yang benar. Saya sudah membahas analisa2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Memang ada saham-saham yang harganya rendah tapi bid-offernya tetap banyak. Contohnya? Anda bisa perhatikan sahamnya BKSL, TRAM waktu real time trading. Perhatikan bid-offernya yang tetap tebal selama jam trading.

Tapi perlu anda ingat juga, bahwa saham2 yang harganya murah ini tetap memiliki risiko fluktuatif yang lebih besar, dan pergerakan harga yang tidak pasti. 

Apalagi jika saham-saham murah ini, 'murahnya' karena downtrend / tren turun berkepanjangan, maka pola pergerakan saham2 seperti ini jauh lebih berbahaya untuk trader, terutama untuk swing trader. 

2. Saham Rp100, apakah fundamentalnya bagus? 

Logikanya, kalau ada saham yang sudah beberapa tahun melantai di Bursa, dan sahamnya cuma berada di harga Rp100 saja, maka fundamental perusahaan tersebut patut dipertanyakan. 

Saham2 yang fundamentalnya benar2 bagus, sahamnya likuid, harganya akan terus diburu trader, investor, ditransaksikan lebih sering, sehingga harganya akan terus naik dalam jangka panjang. Perhatikan saham2 blue chip misalnya, di mana beberapa saham blue chip sampai melakukan stock split karena harganya naik terus. 

Nah, kalau anda menemukan saham yang harganya Rp100 per saham, plus sahamnya nggak likuid, fundamentalnya juga nggak jelas, apakah anda mau tetap spekulasi dengan membeli saham2 tersebut? 

Terlebih lagi, kalau anda punya tujuan nabung saham (sekarang juga banyak orang yang mulai coba nabung saham), maka saham-saham seperti ini tentu nggak layak untuk dibeli. Nabung saham bukan hanya soal beli saham murah, tapi juga beli saham yang fundamentalnya bagus. 

Saya juga menyarankan pada anda khususnya trader pemula yang memulai trading dengan modal kecil... Kalau anda mau memulai trading, mulailah dengan modal paling tidak Rp1 juta. Jangan Rp100 ribu.. 

Ya sebenarnya bisa saja anda beli saham dengan duit Rp100. Tapi dengan modal sekecil itu, ujung2nya anda pasti akan cari saham2 yang nominalnya rendah itu tadi, karena modal Rp100 ribu tentu tidak bisa anda gunakan untuk beli saham yang harganya Rp3.000 per saham. Padahal, saham2 seperti ini mayoritas kualitasnya jelek untuk seorang trader. 

Sebaliknya, jika anda memiliki modal minimal Rp1-3 juta untuk trading, anda bisa memilih saham2 yang lebih layak. Toh, sebenarnya banyak saham murah (nggak harus Rp100 juga) yang bagus yang terjangkau dengan modal Rp1-3 juta. Baca juga: Daftar Saham Bagus Harga Murah

Dengan mengincar saham yang layak trading, anda juga bisa belajar analisa teknikal melalui praktik. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Pengalaman Trading: Cara Saya Belajar Saham

Pengalaman Trading: Cara Saya Belajar Saham

Saya sering mendapat request dari rekan-rekan trader, di mana rekan2 trader ingin agar saya sharing tentang pengalaman bagaimana cara saya belajar saham waktu masih pemula, sehingga bisa bertahan dan mengembangkan modal trading. 

Jadi di pos ini, saya akan sharing tentang cara saya belajar saham, full berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri. Tahapan-tahapan yang saya lakukan dalam belajar saham adalah:  

1. Belajar basic saham. Basic saham yang seperti apa? 

Catatan: Sebelum memutuskan untuk belajar saham, saya sudah memantapkan hati untuk terjun ke dunia saham (siap dengan profit dan risikonya). Jadi kalau hati anda belum mantap, maka jangan memaksakan untuk masuk ke pasar saham. 

Basic saham yang saya pelajari adalah: Pengenalan saham yaitu terkait: Keuntungan di saham yang bisa didapatkan, risiko-risiko di saham, analisa yang digunakan untuk membeli dan menjual saham, mekanisme perdagangan saham, return dan risiko, memahami perusahaan2 yang go public dan harga sahamnya, istilah2 saham. Basic dan teori sekali.  

Sambil belajar basic saham ini, saya juga membuka rekening di kantor sekuritas. Jadi sambil menunggu akun software online trading selesai, saya bisa mendalami dahulu basic-basic saham.

Jadi langkah paling pertama adalah mempelajari dahulu teori dan fakta-fakta yang ada di pasar saham. Tujuannya adalah supaya saya mendapatkan pemahaman tentang saham.   

2. Mempelajari software trading saham

Setelah software online trading saya jadi, saya mulai mempelajari tampilan2 / menu software trading, mulai dari cara beli-jual saham di software, cara menampilkan menu chart, running trade, jam trading Bursa Efek. 

Dan yang paling penting adalah mempelajari mekanisme bid-offer saham, karena pada saat anda membeli maupun menjual saham, anda harus paham cara membaca bid-offer. Tentang mekanisme perdagangan saham, saya juga sudah bahas lengkap disini: Belajar Saham Pemula. 

3. Belajar analisa teknikal, fundamental, dan pergerakan saham

Belajar analisa teknikal dan fundamental ini juga saya barengi dengan langkah kedua (belajar software trading), karena melalui software trading ini anda bisa mempelajari analisa teknikal dan setting indikator. 

Anda yang ingin mendalami analisa teknikal mulai pemula - bisa trading dan mencari saham mandiri, anda bisa mempraktikkan materi2 di ebook trading saham (427 halaman) disini: Ebook Belajar Saham  

4. Virtual trading 

Saya mempelajari analisa teknikal dan fundamental selama dua minggu lebih. Setelah itu, saya memutuskan untuk melakukan virtual trading alias demo trading. Tentang virtual trading yang saya lakukan, pernah saya ceritakan disini: Cara Trading dengan Demo (Virtual) Trading Saham.

Saya melakukan virtual trading selama kurang lebih 1,5 bulan, sebelum saya memutuskan untuk trading pakai modal beneran.  

Untuk virtual trading ini, bukanlah sesuatu yang wajib untuk anda lakukan. Saya melakuan virtual trading agar saya sudah memiliki saham pilihan saat trading, dan saya tidak bingung dengan apa yang harus dilakukan ketika trading. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, virtual trading memberikan efek yang sangat bagus untuk pemula. Kalau anda masih ragu untuk trading dengan modal beneran, tapi di satu sisi anda belum banyak gambaran tentang trading dan analisa saham, anda bisa coba virtual trading dahulu.  


5. Praktik trading dengan modal kecil 

Setelah virtual trading, barulah saya menjalankan trading dengan modal kecil, hanya sekitar Rp1-2 juta. Kenapa tidak memulai dengan modal besar? Karena sebagai pemula, mengelola modal kecil dapat memberikan rasa psikologis yang lebih tenang ketimbang mengelola modal jumbo. 

Pemula yang masih belum pengalaman, harus memulai dengan cara yang bertahap. Setelah bisa mendapatkan profit, barulah saya menambah modal trading secara bertahap. 

Pada saat awal trading, saya hanya menggunakan satu indikator leading, satu indikator lagging, volume, analisa tren dan candlestick. Konsep yang dahulu saya terapkan yaitu beli saham saat turun, dan jual saat naik, tetap berlaku sampai saat ini. 

Saya juga menuangkan konsep-konsep tersebut yang sangat bagus untuk trader pemula maupun anda yang sudah pengalaman disini: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun.

6. Praktik dan mendalami analisa teknikal 

Hal paling utama dalam trading adalah PRAKTIK. Yang anda harus anda praktikkan adalah: Menggunakan analisa teknikal untuk menghasilkan profit. 

Jadi setelah saya melalui tahapan pemula, dalam arti sudah paham tentang saham, risiko2nya, bisa untung dengan modal kecil, mekanisme perdagangan trading, maka saya mulai terus fokus untuk mengasah skill trading. 

Di dalam perjalanan trading sebagai pemula, tentu apa yang saya alami tidak berjalan sesuai harapan. Memang dalam 6 bulan pertama saya berhasil mengembangkan modal Rp1-3 juta dengan baik, namun karena gegabah, saya juga mengalami kerugian2 yang besar. 

Maka dari itu, selain fokus pada analisa dan praktik, saya mempelajari kesalahan-kesalahan trading melalui evaluasi trading. 

Evaluasi trading pribadi itu sangat diperlukan agar anda bisa mengetahui kesalahan-kesalahan yang anda buat. Semua trader pasti pernah rugi. Itu adalah hal yang lumrah. Namun yang membedakan trader sukses dan tidak adalah, trader sukses mau mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan2 tradingnya.   

Itulah cara belajar saham saya belajar saham sebagai pemula. Cara belajar saham saya mungkin bisa berbeda dengan anda. Semoga apa yang saya tulis ini paling tidak  bisa memberikan acuan belajar saham untuk anda yang sedang menekuni trading maupun investasi.  

Sebenarnya masih banyaaaaak sekali yang bisa saya ceritakan termasuk cara-cara mengelola modal trading yang benar, psikologis trading, praktik2 analisa teknikal, cara menyusun trading plan, mempelajari kesalahan2 trader. Saya tuangkan semua di ebook saham: Ebook Saham Pemula - Expert. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Daftar Saham MSCI Indonesia

Daftar Saham MSCI Indonesia

Di pasar saham, anda bisa memilih saham-saham dengan mengacu pada indeks saham tertentu. Indeks saham tertentu terkadang mengelompokkan saham kedalam daftar saham2 yang likuiditasnya bagus (seperti Indeks LQ45), kinerja fundamental (seperti Indeks Kompas 100 dan Indeks IDX30). 

Sehingga daftar indeks saham tertentu bisa menjadi acuan anda dalam memilah saham, karena jumlah saham di Bursa Efek ada banyak sekali. Terutama buat pemula yang bingung memilih saham, anda bisa menjadikan saham-saham yang ada di indeks tertentu seperti LQ45 untuk dimasukkan dalam daftar saham trading anda. Baca juga: Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus. 

Salah satu daftar indeks saham di Indonesia yaitu Indeks MSCI Indonesia. Kalau anda belum apa itu indeks MSCI, anda bisa baca pos saya disini: Mengenal Indeks MSCI dan Pengaruhnya ke Harga Saham. 

Apa saja yang termasuk dalam saham-saham MSCI Indonesia? MSCI Indonesia terdiri dari 28 saham yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital Indeks. Berikut adalah daftar saham MSCI Indonesia:   

1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
2. PT Astra International Tbk (ASII)
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
6. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 
7. PT Bank Danamon Tbk (BDMN)'
8. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
9. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 
10. PT Charoend Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN)
11. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
12. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
13. PT Indofood CBP Tbk (ICBP)
14. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
15. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
16. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
17. PT Jasamarga (Persero) Tbk (JSMR)
18. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
19. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
20. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
21. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
22. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
23. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
24. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) 
25. PT Pabrik Kertas Twiji Kimia Tbk (TKIM) 
26. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero Tbk (TLKM)
27. PT United Tractors Tbk (UNTR)
28. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 

Itulah daftar indeks saham MSCI Indonesia. Indeks MSCI Indonesia ini penting karena digunakan untuk mengukur performa market saham di Indonesia. Jadi saham2 yang masuk di MSCI Indonesia ini adalah saham2 yang punya pergerakan saham serta kapitalisasi pasar yang baik. 

Memang bukan berarti trading di saham MSCI pasti akan profit. AN

Buat 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

RTI Saham: Cara Setting Indikator di RTI Saham

RTI Saham: Cara Setting Indikator di RTI Saham

Situs RTI, bisa anda buka disini: rti.co.id adalah salah satu situs yang memberikan informasi market, dan memungkinkan anda untuk menganalisa grafik saham, indikator, candlestick. Karena itu RTI seringkali digunakan trader saham untuk analisa teknikal atau sekedar cek grafik saham. 

Saya sering menerima pertanyaan rekan trader tentang cara setting indikator saham di RTI. Maka dari itu, di pos ini saya akan memberikan panduan agar anda bisa menampilkan indikator saham di situs RTI. Oke here we go.

1. Buka situs rti.co.id

2. Tampilan beranda situs RTI seperti dibawah ini: 

RTI Saham
3. Untuk menampilkan indikator saham di RTI, anda bisa klik menu Chart (lihat lingkaran hijau pada gambar diatas). Nanti anda akan masuk di Tab baru, dan muncul tampilan grafik saham seperti dibawah ini: 

Grafik RTI Saham
4.  Kemudian pada grafiknya (terserah dimana saja) klik kanan --> pilih Insert Indicators 

Indikator RTI Saham
5. Lalu akan muncul pilihan indikator2 saham seperti dibawah ini: 


Anda bisa menampilkan indikator2 saham yang anda inginkan, misalnya moving average, stochastic, MACD, money flow dan lain2. 

Semoga pos ini menjawab pertanyaan rekan-rekan tentang cara menampilkan indikator trading di RTI saham.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Cara Membeli Saham Blue Chip

Panduan Cara Membeli Saham Blue Chip

Bagaimana cara membeli saham blue chip? Saya sering menerima pertanyaan rekan-rekan trader tentang cara membeli saham blue chip. Jika anda belum tahu saham blue chip dan kriteria2nya, baca lagi pos saya disini: Pengertian Saham Blue Chip: Apa itu Saham Blue Chip?

Untuk bisa membeli saham blue chip, maka anda harus mengetahui dahulu apa saja saham-saham yang termasuk dalam blue chip di Bursa Efek. Lihat juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia. 

Menentukan suatu saham termasuk saham blue chip atau tidak, memang ada unsur subjektivitasnya. Broker anda bisa saja mengatakan saham TINS adalah saham blue chip, sebaliknya broker lain bisa saja mengatakan TINS adalah saham lapis dua.  

Namun daftar2 saham blue chip diatas yang saya tuliskan, adalah saham2 blue chip yang selalu dijadikan acuan Bursa (untuk melihat penyumbang kenaikan / penurunan IHSG), analisa, pelaku pasar. 

Sekarang kita akan masuk ke panduan cara membeli saham blue chip

1. Buka akun di kantor sekuritas

Beli saham harus dilakukan melalui online trading anda. Kalau anda belum punya software trading, anda harus buka akun saham dulu di kantor sekuritas, karena perdagangan saham saat ini dilakukan melalui sistem online trading. 

Langkah2 buka akun di kantor sekuritas (bisa datang langsung maupun secara online), sudah saya bahas di ebook saham gratis yang saya terbitkan (26 halaman). Anda bisa download disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula.   

2. Membeli saham melalui software online trading 

Setelah itu, anda bisa mulai membeli saham blue chip melalui software trading anda. Untuk langkah2 / cara membeli saham, di beberapa pos, saya sudah menuliskan cara panduan cara membeli saham. Anda bisa baca-baca lagi disini: Panduan Cara Membeli Saham BRI. Panduan Cara Membeli Saham Indofood. 

3. Analisa grafik saham 

Sebelum beli saham, anda harus melakukan analisa grafik, untuk memutuskan apakah saham sudah layak beli. Apakah saham harganya sudah murah, atau masih terlalu tinggi? 

Anda harus menggunakan analisa teknikal untuk melakukan analisa saham. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Pos yang saya tulis sebenarnya basic sekali. Tapi berhubung banyak teman-teman yang ingin memulai belajar saham, tapi masih awam soal saham, terutama mengenai cara beli saham, tampilan software saham itu seperti apa. Intinya, masih banyak yang nggak tahu gambaran tentang saham dan trading... 

Maka di pos ini saya memberikan gambaran mengenai cara membeli saham di software trading, sehingga disini anda juga sekaligus mempelajari basic-basic saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Saham Murah Dividen Besar, Pasti Untung?

Saham Murah Dividen Besar, Pasti Untung?

Apakah benar perusahaan yang membagi dividen besar dan harga sahamnya masih relatif terjangkau, saham-saham tersebut pasti menguntungkan? 

Saham2 yang membagi saham dengan nilai dividend per share (DPS) yang besar biasanya akan selalu menarik perhatian. Saya juga sering menerima pertanyaan2 dari trader: "Saham A bagi dividen besar, apakah sudah bisa dibeli sekarang?"  

Saham yang membagi dividen besar belum tentu memberikan keuntungan untuk pebisnis saham. Mengapa? Ada dua pertimbangan yang harus anda analisa: 

1. Analisa teknikal saham tersebut 

Saham yang dividennya besar belum tentu punya pergerakan saham yang bagus. Dalam arti sahamnya likuid (banya peminat) dan sahamnya uptrend dalam jangka panjang. 

Di pasar saham, ada cukup banyak saham2 dengan dividen besar namun pergerakan sahamnya kurang baik, jarang ditradingkan. Misalnya anda bisa perhatikan beberapa grafik saham seperti ABDA, BRAM, PLIN... 

Sehingga meskipun dividend per share besar, tapi nilai dividen yang anda dapatkan tetap saja sangat kecil, karena nggak bisa membeli sahamnya dalam jumlah banyak (mungkin anda cuma bisa beli beberapa lot karena likuiditas saham yang rendah). 

Contohnya seperti saham BRAM, di mana dividend per share yang dibagikan sebesar Rp300 per saham, tapi likuiditas (bid-offer) sahamnya seperti ini: 


Selain faktor analisa teknikal, ada faktor lain yang membuat dividen besar itu tidak pasti menguntungkan, yaitu dividend trap.   

2. Dividend trap 

Di Saham Gain ini, saya sudah membahas banyak tentang dividend trap. Anda bisa baca lagi analisanya disini: Dividend Trap Saham dan Cara Mengatasinya dan Dividend Trap Saham: Contoh dan Pola.

Dividen yang besar juga dapat meningkatkan risiko dividend trap. Kalau anda mau tahu contohnya, kita bisa lihat saham MPMX, di mana saham ini sempat ramai karena MPMX akan bagi dividen besar. 

Tetapi di satu sisi, MPMX ini baru ramai saat harga sahamnya sudah naik duluan beberapa minggu sebelum pengumuman dividen. Sehingga, banyak pemain besar (bandar) yang sengaja akumulasi saham dalam jumlah besar untuk menjebak ritel. 

Dan pada tanggal ex date dividen, MPMX langsung anjlok dan terkena auto reject bawah (dividend trap). Anda bisa baca lagi tulisan saya disini: Analisa Saham MPMX dan Dividend Trap.

Kalau anda terjebak dengan dividennya yang besar, dan membeli di dekat tanggal cu date dan ex datenya, anda akan terkena dividend trap ini secara telak.  

Memang dividen besar itu jauh lebih menguntungkan dibandingkan dividen kecil. Faktanya, banyak trader saham jangka pendek yang mengincar dividen besar. Saya pun juga demikian. 

Tetapi sebagai trader, kita harus menganalisa lebih lanjut apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak. 

Jangan hanya "dibutakan" dengan nilai dividen yang besar dan harga saham yang murah. Tapi anda harus menganalisa faktor-faktor lainnya juga, agar anda tidak kehilangan modal anda.

Saran saya, kalau anda tipe trader / semi investor / investor yang suka mencari dividen besar, anda bisa lebih memilih saham-saham blue chip, karena saham2 blue chip selain membagi dividen besar, saham2 blue chip cenderung mudah naik / rebound setelah harganya turun di tanggal ex date. Baca juga: Daftar Saham Blue Chip di Indonesia

Kesimpulannya, dividen besar itu menguntungkan, tapi tidak semua dividen besar itu sahamnya baik. Buat anda yang incar dividen besar, pilihlah saham2 yang sehat secara teknikal maupun fundamentalnya.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.