Cara Menganalisis Saham dengan Baik

Cara Menganalisis Saham dengan Baik

Semua pebisnis saham pasti menginginkan agar analisis saham yang dilakukan bisa berkualitas. Artinya, anda bisa mencari saham2 yang bagus dan punya potensi naik, serta menghasilkan sistem trading yang holly grail, dan pada akhirnya kita semua bisa mencetak profit. 

Tapi masalahnya, banyak trader yang belum tahu bagaimana cara menganalisis saham yang baik. Memang setiap trader punya gaya trading dan trading plan yang berbeda-beda. Namun cara menganalisa saham yang baik harus dimulai dengan cara yang benar untuk semua trader. 

Artinya, anda harus meningkatkan kualitas analisa saham anda, supaya anda bisa mendapatkan profit di saham. Ada dua hal yang perlu anda lakukan agar kualitas analisa saham anda dapat diprkatikkan dengan maksimal: 

1. Menggunakan analisis teknikal yang dapat dipraktikkan 

Banyak trader yang mampu membaca grafik secara teori, membaca indikator secara teori, namun belum bisa mempraktikkan ke dalam sistem trading yang bisa menghasilkan profit. 

Saya sering menemukan trader yang menggunakan banyak indikator, analisis, macam-macam garis support resisten, namun semuanya tidak maksimal untuk mencetak profit.  

Maka dari itu, pakailah analisis teknikal yang dapat anda praktikkan secara langsung untuk membaca saham2 yang akan naik. Perlu anda ketahui bahwa banyaknya analisis yang anda pakai sama sekali tidak menjamin anda mencetak profit. 

Anda mungkin bisa membaca analisis teknikal tertentu secara teori. Namun yang lebih adalah anda bisa mempraktikannya. Kalau anda pembaca lama web sahamgain.com ini, saya sudah sering menuliskan bahwa analisa utama dalam analisis teknikal adalah: Support-resisten, candlestick, analisa tren dan bantuan analisa indikator (1-2 indikator saja).  

Disini: Ebook Saham Analisis Teknikal (427 halaman) saya juga menjelaskan praktik2 analisis teknikal yang simpel yang mudah diterapkan untuk mencari saham-saham yang naik dalam trading, yaitu kita mencari pola-pola saham rebound yang sering muncul di grafik.    

Jika anda sudah menemukan analisa teknikal yang bisa membuat anda mencetak profit, saran saya, jangan mengganti analisa yang anda gunakan dengan harapan anda ingin dapat profit lebih besar. Karena dalam banyak kasus, trader2 yang mengganti analisa teknikal yang sudah cocok dengan tipikalnya, justru membuat trader menjadi rugi.  

Anda boleh mengembangkan, mencoba analisis teknikal dan indikator yang belum pernah anda coba sebelumnya. Namun, jangan meninggalkan analisis teknikal "utama" yang anda miliki, yang sudah terbukti menghasilkan profit tersebut.  

2. Ketenangan dalam menganalisis

Kualitas keputusan trading anda juga ditentukan dari ketenangan anda ketika menganalisa. Hal ini sebenarnya bukan hanya berlaku untuk saham. Misalnya ketika anda dihadapkan pada suatu masalah, ketika pikiran anda tenang, maka anda pasti bisa mencari solusi alias jalan keluar.

Namun sebaliknya, kalau pikiran anda kacau, anda nggak bisa menenangkan diri, anda nggak mood, maka pengambilan keputusan anda bisa ngawur semua, dan akhirnya solusi nggak ketemu. 

Dalam trading saham pun juga demikian. Kalau anda nggak bisa tenang dalam menganalisis saham. Anda nggak tenang melihat fluktuatif saham. Anda sedang dalam kondisi nggak mood, maka kemungkinan besar anda akan salah dalam mengambil keputusan trading. 

Anda bisa salah memilih saham. Anda masuk di harga yang salah. Anda asal beli saham, padahal market sudah naik terlalu tinggi. Hal2 seperti ini sering dialami trader. 

Jadi kalau pikiran anda tidak tenang, sebaiknya berhenti trading dulu dan tenangkan pikiran anda. Dalam kondisi anda sedang sakit / tidak fit, saya juga menyarankan anda untuk tidak trading dulu, karena ini sangat mempengaruhi analisa yang anda lakukan. Trust me saya juga sudah mengalami sendiri. 

Selain itu faktor psikologis dan mindset trading yang benar juga berpengaruh pada pengambilan keputusan trading anda. Baca juga: 2 Faktor Keberhasilan Trading Saham

Maksudnya adalah, gunakanlah mindset, cara pandang trading yang benar dalam trading, dan pelajarilah kesalahan2 trading, supaya anda bisa mengambil keputusan trading dengan logis dan bijaksana. 

Saya juga sudah menjelaskan dengan detail bagaimana mengaplikasikan the right investor mindset & psikologi trading ke dalam trading anda. Anda bisa mendapatkannya disini: Psikologi Trading & The Right Investor Mindset.   

Terapkan dua cara ini ke dalam trading anda, sehingga anda bisa menghasilkan analisis yang baik. Trading yang baik harus dilakukan dengan analisa teknikal yang terarah (bukan sembarang memilih indikator) dan diimbangi dengan ketenangan diri anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Investor Saham: Kapan Sebaiknya Menjual Saham?

Investor Saham: Kapan Sebaiknya Menjual Saham?

Di pos ini: Strategi Jual Saham di Harga Bagus, saya menulis tentang cara menjual saham di harga dan time frame yang bagus. Dari tulisan tersebut, kemudian ada seorang trader yang bertanya ke saya: Pak Heze kalau dasarnya analisa fundamentalnya bagaimana ya? Kapan sebaiknya menjual saham? Apakah jual di harga target tertentu? 

Well, pos tersebut memang lebih banyak saya bahas tentang strategi menjual saham untuk trader. Lalu, bagaimana untuk investor? 

Kalau anda seorang investor saham, kapan sebaiknya anda menjual saham? Apakah harus jual saham anda minimal 1 tahun? Apa harus hold saham terus dalam jangka waktu yang sangat puanjaanngg seperti Warren Buffet? 

Kapan (time frame) dan di harga berapa sebaiknya anda menjual saham anda, jika anda adalah seorang investor jangka panjang? Untuk investor saham, ada dua hal utama yang harus anda perhatikan kalau anda mau menjual saham, yaitu:   

1. Valuasi saham 

Investor saham hendaknya menjual saham ketika valuasi sahamnya sudah mahal / tinggi. Valuasi saham bisa anda ukur menggunakan analisa PER dan PBV. Kalau anda belum tahu cara bacanya, anda bisa baca pos saya disini: Analisis Fundamental: Price Earning Ratio dan Analisis Fundamental: Price Book Value. 

PER dikatakan tinggi kalau PER tersebut berada diatas rata-rata industri. Itu artinya valuasi saham sudah mahal. Jadi dalam hal ini, walapun anda investor saham yang sifatnya lebih pasif dari trader, sesekali anda memang harus cek dan menganalisa valuasi saham anda. 

Jadi kalau saham anda sudah naik sangat tinggi selama berbulan-bulan dari hari beli anda, dan anda melihat valuasi saham anda sudah mahal, anda bisa mempertimbangkan untuk jual saham anda. 

Terkait apakah harus jual sebagian atau seluruhnya itu terserah anda. Tapi kalau anda merasa valuasi sudah mahal, ada baiknya anda realisasi semua profit anda, dan pilih saham2 lain yang valuasi masih murah dan fundamentalnya bagus. 

Catatan dari saya, walaupun valuasi saham mahal, memang bukan jaminan bahwa saham tersebut nggak akan naik lagi. Terkadang kita menemukan saham2 yang valuasinya mahal tapi harga masih bisa naik. Biasanya kita temukan ini di saham2 blue chip sekelas UNVR, BBRI.. 

Karena saham2 tersebut peminatnya banyak, jadi saham2 blue chip ini terkadang harganya bisa naik terus walaupun valuasinya sudah mahal. Tapi suka nggak suka, saham2 yang valuasinya sudah tinggi banget, cepat atau lama bakalan koreksi. 

Nah analisa (mahal murahnya) valuasi saham ini biasanya sangat efektif diterapkan pada saham2 growth company yang valuasinya masih sangat murah. Saham2 yang kinerjanya lagi booming ini umumnya saham akan naik cepat dalam beberapa bulan sampai setahunan, namun saat valuasinya sudah mahal, saham2 ini bakalan stagnan, bahkan akan turun dengan cepat.  

Saya juga sudah pernah menginvestasikan beberapa saham seperti KBLI, PPRO dan lain2. Anda bisa baca2 tulisan saya disini: Saham Prospek Jangka Panjang: Ulasan Sektor Kabel. Saya jual saham2 tersebut karena valuasinya sudah mahal. 

Walaupun setelah saya jual, sahamnya masih naik, tapi nggak lama kemudian saat valuasi saham sudah tinggi, sahamnya nggak bisa naik setinggi saat valuasinya masih murah. 

2. Fundamental perusahaan 

Sebagai investor, anda bisa menjual saham kalau fundamental perusahaannya sudah nggak sebagus dulu lagi. Misalnya, kinerja perusahaan sudah stagnan (pertumbuhan tidak sebagus dulu). Atau perusahaan tiba2 mengalami kondisi force majeur seperti kebakaran, bencana alam yang menyebabkan kondisi fundamental berubah.

JANGKA WAKTU JUAL SAHAM UNTUK INVESTOR 

Pertanyaan selanjutnya yang nggak kalah penting adalah: Jadi harus berapa lama jangka waktu ideal investor untuk jual saham? Investor (jangka panjang) umumnya akan menginvestasikan duitnya di saham dengan jangka waktu minimal 1 tahun. 

Tetapi dalam praktikknya, dunia saham nggak se-hitam putih itu. Seringkali terjadi ketika kita beli saham untuk investasi (dan rencananya di-hold untuk setahun lebih), ternyata harga saham sudah naik tinggi sebelum 1 tahun, katakanlah saham udah naik tinggi selama 8 bulan, dan valuasinya sudah mahal.

Maka, kalau anda mempertimbangkan bahwa saham tersebut udah bakalan mau turun / stagnan, nggak ada salahnya juga anda jual saham anda sebelum satu tahun. 

Demikian juga kalau setelah anda investasi, saham anda sudah naik selama 3 bulan, dan ternyata kondis fundamental perusahaan sudah menurun kinerjanya, maka boleh-boleh saja anda jual sahamnya. 

Namun sebaliknya, jika saham2 yang anda miliki tersebut fundamental masih bagus, valuasi masih murah selama lebih dari setahun, anda bisa hold lebih lama. 

Buat analisis fundamental ini, anda nggak perlu terlalu menetapkan target mau jual saham di harga berapa. Hal ini mungkin berbeda dengan trader saham, di mana kalau anda trader, saya selalu menyarankan untuk menetapkan target jual setelah anda beli sahamya. 

Intinya, sebagai investor anda menjual saham kalau terjadi dua kondisi yang saya sebutkan tadi. Atau anda bisa menjual saham kalau anda merasa profit anda sudah cukup besar, dan anda menemukan "mutiara terpendam" lain yang sudah anda incar.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Panduan Cara Membeli Saham Indofood

Panduan Cara Membeli Saham Indofood

Produk-produk konsumsi yang anda gunakan sehari-hari, sekarang anda bisa turut menjadi bagian dari kepemilikan perusahaannya. Yup, yaitu dengan membeli saham perusahaan tersebut. 

Produk yang sudah digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah produk perusahaan Indofood. Siapa yang tidak kenal dengan Indofood? Salah satu produk Indofood paling terkenal adalah produk mi instan, yang sudah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dari semua kalangan. 

Anda yang ingin memiliki saham Indofood, anda bisa membelinya karena Indofood adalah perusahaan go public, yang artinya, sahamnya bisa dimiliki oleh masyarakat umum. Tapi bagaimana caranya supaya anda bisa punya saham Indofood? 

Berikut adalah panduan cara membeli saham Indofood

1. Buka akun di kantor sekuritas

Aktivitas trading saham harus dilakukan di software online trading saham. Agar anda bisa memiliki software trading saham dan membeli saham, maka anda harus buka akun di kantor sekuritas terlebih dahulu.  

Panduan membuka akun kantor sekuritas (baik secara offline maupun online), bisa anda download materinya free (26 halaman) disini: Ebook Gratis Panduan Membeli Saham Bagi Pemula. 

Kalau anda sudah punya akun saham di sekuritas, sekarang anda bisa download software online trading di situsa resmi sekuritas, lalu anda login menggunakan username dan password anda. Setelah itu, langkah kedua. 

2. Masuk ke menu software online trading. Pilih menu Trade --> Buy



3. Lalu muncul tampilan seperti dibawah ini: 

Cara Membeli Saham Indofood
Pertama-tama, sebelum membeli saham Indofood, perlu anda ketahui bahwa perusahaan Indofood yang go public di Indonesia ada dua yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (kode sahamnya: INDF) dan PT Indofood CBP (kode sahamnya: ICBP). 

Apa bedanya? ICBP adalah Indofood yang produksi utamanya adalah mi instan. Sedangkan INDF adalah Indofood yang produksi utamanya selain mi instan seperti sambal, bumbu masak, minyak goreng, susu dan lain-lain. 

Nah, kalau anda mau membeli Indofood yang memproduksi mi instan, maka ketikkan kode sahamnya ICBP. Sedangkan kalau anda mau beli Indofood selain produk mi instan, ketikkan kode saham INDF. 

Pada contoh gambar diatas, saya menggunakan contoh INDF (nomor 1). Setelah mengetikkan kode saham INDF, akan muncul harga saham INDF. Untuk bisa membeli sahamnya, ketikkan harga saham yang anda inginkan beserta jumlah lot-nya (nomor 2). Setelah itu, klik 'Buy' (langkah 3). 

Dengan demikian anda sudah memiliki saham Indofood. Cukup mudah caranya. 

Untuk melihat harga saham Indofood, anda bisa lihat pada antrian harga bid-offer seperti gambar diatas. Harga saham Indofood pada harga best bid adalah 7.050, dan pada harga best offer adalah 7.075. 

Kalau anda mau beli saham Indofood dan langsung ingin mendapatkan sahamnya, anda bisa membeli di harga 7.075. Kalau anda mau beli di harga lebih rendah yaitu di harga 7.050 atau dibawahnya, anda bisa antri terlebih dahulu. 

Anda yang belum paham dengan mekanisme harga saham, bid-offer, anda bisa pelajari tulisan saya disini: Permintaan dan Penawaran (Bid-Offer) di Pasar Saham - Part I. 

Sedangkan minimal pembelian saham adalah 1 lot, di mana 1 lot = 100 lembar saham. Jadi jika anda membeli Indofood pada harga 7.075 sebanyak 15 lot, maka uang yang anda keluarkan adalah 7.075 x 15 lot x 100 lembar = Rp10.612.500. 

Maka dari itu, anda juga harus menyesuaikan modal  yang anda miliki jika ingin membeli saham Indofood. 

3. Analisis grafik saham Indofood  

Grafik saham Indofood
Sebelum membeli saham, anda harus melakukan analisis grafik saham Indofood, supaya anda bisa mengetahui momentum yang tepat untuk membeli saham. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Itulah panduan cara membeli saham Indofood. Anda bisa mempraktikannya.  


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Ebook Saham Bahasa Indonesia

Ebook Saham Bahasa Indonesia

Untuk anda para trader saham yang benar-benar serius ingin memperdalam analisa teknikal, strategi dan ilmu trading saham yang dapat dipraktikkan langsung untuk mencari saham-saham yang berpotensi naik, maka di web Saham Gain ini, saya menerbitkan praktik-praktik analisis teknikal untuk anda. 

Materi-materi praktik trading dan analisa teknikal saya terbitkan dalam bentuk Ebook Saham full Bahasa Indonesia, dan full warna (terutama untuk analisa-analisa grafik yang akan kita bahas). 

Saya menerbitkan 3 (tiga) ebook praktik saham untuk diaplikasikan langsung dalam trading serta mencari saham2 bagus, yaitu sebagai berikut:


Di ebook trading saham ini, anda akan mempelajari full analisis teknikal, mulai dari indikator, candlestick, chart pattern, garis tren dan lain2, sampai strategi2 mendapatkan profit langsung dari pola-pola saham yang bagus. 

Diantaranya kita akan praktik langsung bagaimana menemukan saham diskon dan murah secara analisa teknikal, menemukan pola single candlestick yang paling akurat untuk memprediksi saham naik, chart pattern yang paling sering muncul di grafik untuk melihat saham naik dan koreksi, dan masih banyak lainnya. 

Dan anda akan langsung masuk ke praktik langsung memilih saham-saham yang bagus untuk trading. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal. 

Selain itu, anda juga akan mempelajari langsung praktik2 psikologis trading yang benar, menyusun trading plan, manajemen molda trading, mempelajari kesalahan2 trader yang sering tidak disadari dan memperbaikinya (sehingga trader pemula tidak perlu mengulangi kesalahan-kesalahan trading yang sama).

Anda bisa mendapatkan ebooknya disini (427 halaman): Buku Saham (427 halaman). Covernya seperti dibawah ini (ada dua jilid, dan anda akan mendapatkan kedua jilid langsung). 

Klik cover untuk memperbesar


Lanjutan dari ebook pertama adalah ebook screening saham. Jadi di ebook screening saham, anda akan praktik langsung bagaimana menyeleksi saham-saham yang layak trading. Serta membedakan saham2 yang layak dan tidak layak untuk trading. 

Di pasar saham, ada banyak sekali jenis saham. Maka dari itu, anda perlu melakukan screening saham. Tujuannya agar anda bisa mendapatkan stock pick saham yang berkualitas, yang bisa anda tradingkan secara rutin. 

Tujuan akhirnya, agar anda bisa trading di jalur yang benar, dan mendapatkan profit yang konsisten. Jadi, di ebook ini, anda akan praktik mencari saham-saham pilihan untuk trading. 

Di ebook screening saham, saya lengkapi juga dengan praktik2 memilih saham untuk SWING TRADING. Anda bisa mendapatkan ebooknya disini: Ebook Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus (365 halaman). Covernya seperti dibawah ini: 

Klik cover untuk memperbesar


Ebook intraday trading saya terbitkan khusus untuk membahas strategi-strategi dan praktik mencari saham2 yang bagus untuk trading harian, yaitu beli jual saham di hari yang sama sampai tiga harian trading. 

Jadi anda akan praktik langsung memilih saham-saham yang punya pergerakan likuid, mudah dianalisa dengan analisa teknikal, serta saham2 tersebut mudah naik dalam jangka waktu harian.

Ebook intraday & One Day Trading ini saya lengkapi dengan target2 take profit untuk intraday trading, manajemen modal dan portofolio untuk trader harian, disertai analisa TAPE READING SAHAM untuk trading harian.   

Anda bisa mendapatkan praktik2nya disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham (357 halaman). Berikut cover ebooknya: 

Klik cover untuk memperbesar

DISKON EBOOK TRADING 

Untuk anda yang ingin memiliki dua atau tiga ebook saham langsung, anda bisa mendapatkan harga diskon ebook, sehingga anda bisa mendapatkan praktik trading yang lebih lengkap, dengan harga yang lebih terjangkau. 

Anda bisa melihat detailnya disini: Buku Pilihan Trader Saham Terbaik - Diskon 15%

Ketiga ebook saham tersebut saya susun dan jelaskan full menggunakan Bahasa Indonesia. Bahasa ebook sudah saya susun dengan Bahasa Indonesia yang sesimpel mungkin, sehingga dapat dimengerti dengan mudah untuk pemula.

Jadi untuk anda yang ingin memahami praktik-praktik trading melalui ebook Bahasa Indonesia, plus mempraktikkan langsung di saham-saham Bursa Efek Indonesia, maka ketiga ebook ini sudah saya susun lengkap untuk anda semua. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Investasi Saham Seumur Hidup

Investasi Saham Seumur Hidup

Beberapa waktu lalu saya pernah mendapat pertanyaan dari seorang pebisnis saham. Pertanyaannya sebagai berikut:

"Bung Heze, saya mau tanya... Kalau misalnya saya mau beli saham buat disimpan / investasi seumur hidup apakah bisa? Dan sebaiknya saham-saham apa yang Bung Heze anjurkan untuk diinvestasikan?" 

Investasi saham buat disimpan seumur hidup? Bisa-bisa saja. Intinya, lama tidaknya anda menjual saham anda itu tergantung dari keinginan anda pribadi. Anda mau jual saham anda besok, tahun depan atau bahkan nggak dijual sama sekali boleh2 saja. 

Terkait saham2 apa yang bagus untuk disimpan seumur hidup, menurut saya sih nggak banyak. Tapi memang saya akui, ada beberapa saham (terutama saham2 blue chip), di mana saham-sahamnya layak disimpan untuk seumur hidup. Yap, saya pernah menuliskannya disini: 7 Saham yang Layak Investasi Seumur Hidup. Anda bisa baca-baca kembali. 

Sebenarnya nggak masalah anda mau investasi saham buat seumur hidup. Tapi apa motif yang mendasari anda untuk menyimpan saham seumur hidup? Itu yang harus bisa anda jawab. 

Kita semua trading maupun investasi saham tujuannya adalah untuk mendapatkan PROFIT. Entah mengambil profit jangka pendek maupun jangka yang lebih panjang.

Kalau anda menyimpan saham seumur hidup, itu artinya anda tidak mendapatkan profit, karena anda tidak menjual saham anda sama sekali. 

Jadi kalau anda mau simpan saham untuk seumur hidup, hendaknya anda memang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Anda mau mewariskan saham anda

Jika anda sudah punya tujuan jangka panjang untuk mewariskan saham anda pada anak cucu anda, maka tidak ada salahnya anda menyimpan saham pilihan anda seumur hidup, dan tidak anda jual.

Memang ada beberapa investor saham yang memiliki tujuan ini. Kalau anda mau mewariskan saham anda nantinya, maka anda harus membeli saham2 yang bertumbuh terus dalam jangka panjang, membagi dividen, cari emiten yang ROE-nya diatas 15 kali setiap tahun, dan bisa menjadi pemimpin di sektor industrinya (baik dari segi aset, ekuitas dan laba). Contohnya bisa anda lihat saham2 blue chip seperti UNVR, BBRI, ASII, TLKM.. 

2. Anda ingin mendapatkan pasif income dari dividen

Ini adalah alasan yang banyak saya jumpai mengapa investor memilih untuk menyimpan saham seumur hidup, yaitu dapat pasif income dari dividen. Ingin dapat bisa hidup hanya dari dividen saham (dividend for living). 

Namun perlu anda ingat juga, bahwa untuk dapat pasif income dari dividen, apalagi kalau anda mau dividend for living, maka anda harus punya saham dalam jumlah yang sangat besar. Artinya, modal anda harus sangat besar juga. 

Karena dividen akan anda terima setiap tahun (beberapa perusahaan bagi dividen 2 kali setahun). Kalau dibagi untuk setiap bulan (dibagi 12 bulan), maka nilai dividen akan anda terima bakalan kecil, jika modal anda tidak jumbo. 

So katakanlah ada perusahaan blue chip yang bagi dividen sebesar Rp400 per saham. Anda punya sahamnya sebanyak 100 lot. Jadi dividen yang anda terima per tahun adalah Rp400 x 100 lot x 100 lembar = Rp4.000.000.

Jika dibagi 12 bulan, maka dividen per bulan yang anda terima "hanya" sekitar Rp330.000 per bulan. Apakah uang Rp330.000 ini cukup untuk dividend for living? 

Kemudian anda nyeletuk: "Tapi kan modal bisa ditambah tiap bulan, jadi lama kelamaan modalnya akan semakin besar di kemudian hari".

Betul, saya setuju.. Tapi kalau anda setor modal tiap bulan secara rutin, dengan tujuan investasi saham seumur hidup, maka saya menyarankan agar anda membagi modal anda. 

Misalnya, anda suntik modal Rp1 juta tiap bulan. Maka bagilah modal anda Rp500 ribu untuk saham yang mau anda investasikan seumur hidup, dan sisanya buat trading (sehingga anda juga menghasilkan profit dan mendayagunakan modal menganggur yang anda miliki). 

Karena kalau usia anda masih muda, dan seluruh modal anda masukkan di saham untuk investasi seumur hidup, maka jujur saja, sebenarnya itu sayang sekali. 

Harusnya buat anda yang masih usia produktif, anda juga menggunakan sebagian modal anda untuk trading / investasi (tapi bukan untuk disimpan seumur hidup). 

Nah, jika anda punya rencana untuk investasi seumur hidup, maka ya itu tadi strategi yang saya sarankan, masukkan 50% atau 60% modal anda untuk itu, sisanya anda dayagunakan buat trading, mengingat anda masih produktif dan punya kesempatan belajar saham serta meraih profit. 

Tapi kalau modal anda cuma Rp1 juta, dan anda belum ada rencana buat suntik modal tiap bulan, lebih baik modal segitu anda tradingkan saja, supaya anda bisa mendayagunakan modal kecil untuk mendapatkan profit jangka pendek yang lebih sering. Karena modal kecil justru tidak efektif untuk investasi seumur hidup.

Untuk planning investasi saham seumur hidup, hendaknya anda pertimbangkan dahulu dengan matang. Terutama pertimbangkan kemampuan modal anda.

Actually banyak pebisnis saham yang mau mencoba menerapkan strategi investasi saham seumur hidup karena hanya ikut-ikutan investor2 kawakan sekelas Warren Buffet (kita tahu bahwa WB bisa menyimpan saham dalam jangka waktu yang sangat panjaaaanng).. 

Tetapi WB memang punya modal yang super besar, sehingga mau sahamnya naik atau turun, beliau tetap aja jadi horang kaya karena WB akan dapat dividen yang nominalnya jumbo setiap tahun. 

Jika anda merasa lebih cocok trading dan mendapatkan profit jangka pendek, atau anda lebih cocok untuk investasi 1-2 tahun, maka anda tidak perlu memaksakan strategi beli saham untuk seumur hidup.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

10 Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Trader Saham Pemula - Part II

10 Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Trader Saham Pemula - Part II

Baca pos I: 10 Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Trader Saham Pemula - Part I. Pos ini merupakan kelanjutan dari Pos I, di mana pada pos I, saya sudah menuliskan 4 (empat_ poin pertama kesalahan yang sering dilakukan trader saham. Di Bagian II pos ini, saya akan membahas 5 poin selanjutnya:  

6. Tidak punya trading plan

Tidak memiliki rencana trading adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Pemula seringkali tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah membeli saham. Mau jual di harga berapa? Mau cut loss di harga berapa? Trader pemula seringkali tidak memiliki perencanaan seperti ini setelah membeli saham. 

Tidak punya trading plan bisa menjerumuskan trader pemula untuk tergoda membeli saham2 junk stock alias saham gorengan. Tidak punya trading plan membuat aktivitas trading menjadi kacau, tidak terarah dan menjerumuskan trader pemula dalam kerugian yang lebih besar. Baca juga: Ciri-ciri Trader yang Tidak Punya Trading Plan.

7. Tidak disiplin

Trader pemula terkadang sudah punya trading plan, namun mereka tidak disiplin menjalankannya. Mengapa hal ini sering terjadi? Karena pemula masih labil dalam mengelola emosi tradingnya. Hal ini sangatlah wajar. Namun, jika anda belum bisa disiplin anda harus segera memperbaiki kesalahan anda. 

Solusinya: Anda hanya butuh berlatih. Seiring berjalannya waktu, anda pasti akan lebih mudah disiplin ketika anda sudah banyak mempelajari fluktuatif harga saham. 

8. gambling

Istilah populernya adalah judi. Ya, pemain saham pemula sering melakukan spekulasi saat memilih saham yang akan dibeli. Hal ini lebih dikarenakan pemula belum tahu cara membeli saham yang benar. Pemula juga mudah tergiur dengan keuntungan besar, sehingga cenderung mengincar saham2 lapis 3 yang sebenarnya sangat tidak saya sarankan untuk pemula. 

Baca juga: Trading Saham: Antara Analisis dan Judi? - Part I dan Trading Saham: Antara Analisis dan Judi? - Part II.

Saran saya: Ada baiknya anda mulai main saham jika anda minimal sudah memahami cara beli dan jual saham yang benar. Artinya, paling tidak anda sudah bisa baca indikator, bid-offer, sudah mengerti kategori saham. Baca juga: Memahami Saham Lapis Satu, Lapis Dua dan Tiga

9. Suka rugi, takut profit

Banyak trader pemula yang suka menahan saham rugi terlalu lama. Tidak mau cut loss diawal. Waktu saham turun terus, trader akhirnya menyerah dan cut loss. Artinya, kerugian yang sudah mereka dapatkan jauh lebih besar. Coba jika trader cut loss di awal, maka kerugian yang diderita akan jauh lebih kecil. Sebaliknya, giliran harga saham naik, trader cepat-cepat merealisasikan untung.

Pemahaman ini harus anda ubah. Jika saham yang anda beli turun terus, anda harus segera mengambil langkah cut loss. Sebaliknya, harga saham yang naik sedikit jangan langsung jual. Belilah saham2 yang harganya naik atau rebound.

Jangan membeli saham2 yang tidak jelas secara teknikal maupun fundamental. Prinsipnya: Cut your losses short and let your profit run. 

10. Tidak mengambil rest time 

Trader pemula seringkali memiliki anggapan: Semakin sering trading, semakin besar peluang mendapat keuntungan. Hal tersebut tidaklah benar. Anda membutuhkan waktu cooling down, baik ketika anda sudah mendapatkan profit besar, maupun ketika anda sedang mengalami rugi. 

Hal ini justru bertujuan untuk meminimalkan risiko rugi, serta menenangkan psikologis anda. Percayalah, dengan mengambil waktu istirahat, pengambilan keputusan trading anda di kemudian hari akan lebih berkualitas. Baca juga: Waktu Terbaik Berhenti (Rest) Trading Saham 

Oke, itulah 10 kesalahan besar yang paling sering dilakukan trader pemula. Kesalahan2 tersebut pasti akan dialami setiap pemula. Yang membedakan antara trader sukses dan trader yang gagal, adalah kemampuan mereka dalam menganalisa kelemahan trading. 

Satu hal yang terpenting lagi adalah kemauan mereka untuk mau merubah gaya trading yang selama ini salah. Baca juga: Langkah-langkah Membangun Mindset Sukses Trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

10 Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Trader Saham Pemula - Part I

10 Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Trader Saham Pemula - Part I

Semua pemain saham pasti ingin mencapai kesuksesan dalam dunia trading atau investasi. Ukuran kesuksesan main saham dapat diukur dari PROFIT (keuntungan atau cuan). Seberapa besar dan konsisten profit yang bisa anda peroleh dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun. 

Itulah ukuran sukses tidaknya anda di pasar saham. Memang ukuran profit ini relatif sekali ya, karena kemampuan besar kecilnya modal dan pengalaman setiap orang berbeda satu sama lain. Hanya anda yang bisa mengukur apakah anda sudah sukses meraih profit konsisten, dan profit besar atau belum.   

Tetapi, untuk mencapai kesuksesan di dunia saham, tentu saja anda membutuhkan usaha. Bahkan, anda butuh kerja keras. Seorang trader handal pun tidak akan bisa langsung menjadi trader handal. Sebelum menjadi trader handal, mereka pasti mengalami menjadi seorang pemula, dan jatuh bangun sebelum menjadi trader handal. 

Saya banyak menemui pemula yang gagal di tengah jalan (padahal belum sempat menjadi trader handal). Ternyata, ada 10 penyebab utama yang membuat trader pemula sering gagal di tengah jalan, dan tidak pernah memperbaiki atau bahkan tidak menyadari kesalahannya. 

Apa saja 10 kesalahan yang sering dibuat oleh trader pemula?  

1. Modal besar = Profit besar = Kemampuan bertahan semakin kuat

Semakin besar modal, memang anda bisa berpeluang menghasilkan profit lebih besar. Tetapi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Trader yang belum banyak memahami dunia saham, sangat rentang terkena kerugian. Pemain saham pro sekalipun tetap pernah rugi. Bagaimana mungkin pemula bisa untung 100% setiap transaksi?

Masalahnya main saham dengan modal besar (kalau psikologi anda bekum kuat), justru akan semakin membuat pikiran anda tidak tenang. Apalagi kalau saham yang anda beli turun dan berpotensi rugi. Jadi, sebanyak apapun modal yang anda gunakan, kalau anda tidak tahu cara main saham, percayalah anda tidak akan bisa bertahan lama. 

Solusi: Sebagai trader pemula, cobalah untuk main saham dengan modal kecil terlebih dahulu. Jangan memaksa main saham dengan modal besar, apalagi menggunakan modal yang seharusnya digunakan keperluan sehari-hari. Baca: Modal Minimal Trading/Investasi Saham

2. Mengejar indikator sempurna

Saya sering heran, banyak trader yang ngotot sekali mencari indikator yang bisa membaca sinyal yang super akurat. Sampai-sampai mereka membeli indikator ini dan itu yang "katanya" indikator tersebut sangat sempurna. Kata siapa indikator itu sempurna?

Saking ingin sempurna, trader pemula akhirnya banyak sekali menggunakan indikator yang justru akhirnya membuat mereka bingung sendiri. Anda harus tahu bahwa tidak ada indiaktor sempurna. Untuk menciptakan indikator sempurna, anda harus bijaksana dalam memilih indikator. Settingan indikator bukanlah rumus matematika.

Gimana caranya? Teruslah berlatih menghadapi market, maka anda akan mengetahui indikator mana yang cocok untuk anda terapkan. Baca: Gunakan Analisis Teknikal Secara Bijak

3. Trading plan yang tidak konsisten

Trader pemula sebenarnya banyak yang sudah memiliki trading plan. Tetapi mereka plin plan. Maunya beli saham A, ternyata malah tergoda beli saham B. Maunya take profit di harga 1.000, malah ngarep naik lagi ke 1.500. Maunya simpan saham 1 minggu, akhirnya malah jadi investor dadakan. Baca: Mengapa Saya Susah Menepati Trading Plan? 

Maunya beli saham dengan 5 juta, malah nekad membeli dengan modal 20 juta. Trading plan yang tidak konsisten ini akan berdampak buruk pada karir trading anda. So, anda sebagai pemula harus bisa mengatur sistem trading anda dengan baik. Baca: Trading Plan Saham yang Baik

4. Ingin menguasai market dalam kondisi dan situasi apapun

Kesalahan selanjutnya, trader selalu ingin menjadi pemimpin pasar. Padahal, kondisi market saat itu sedang lesu, tidak bersahabat. Intinya, market sedang anjlok. Hal ini akhirnya hanya menyebabkan trader rugi sendiri, saham nyangkut di mana-mana

Nafsu mengejar profit, bukanlah sesuatu yang bijaksana. Anda sebagai trader ritel, percayalah anda tidak akan pernah bisa menguasai pasar. Anda lah yang harus mengikuti pasar. Saat pasar bearish, jangan nekad masuk sampai kondisi sudah benar2 stabil. 

Saat harga saham sudah terlalu tinggi, segera realisasikan profit anda. Jangan menunggu dan berharap harga saham naik terus. Intinya, just follow the trend. 

5. fear and greed 

Rasa takut (fear) dan serakah (greed) adalah 2 hal yang pualingg sering dialami trader pemula. Rasa takut saat saham turun, dan rasa serakah saat saham naik. fear and greed adalah hal yang biasa dan semua trader pemula saya rasa pasti akan mengalaminya.

Namun, rasa takut dan serakah harus mampu anda minimalkan. Rasa takut dan serakah yang tidak anda sadari bisa mengancam kelangsungan trading anda. Baca juga: Psikologi Pasar: Fear And Greed dan Mengapa Trader Saham Harus Punya Trading Plan?

Kini anda sudah tahu 5 penyebab utama kesalahan yang sering dilakukan pemula. Ada 5 poin penting lainnya. Apa saja poin2 tersebut? Silahkan simak jawabannya di Part II. Baca: 10 Kesalahan Besar yang Sering Dilakukan Trader Saham Pemula - Part II. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menjadi Trader Saham Pro

Cara Menjadi Trader Saham Pro

Salah satu quote yang saya ciptakan untuk bisa terus memotivasi saya trading dan mendapat profit adalah: 

"Saat IHSG naik, tidak semua saham naik. Dan saat IHSG turun, tidak semua saham turun. Tugas trader adalah mencari saham yang naik baik saat IHSG sedang bullish maupun bearish."

Quote ini bukan sekedar quote yang saya buat. Quote ini juga sebagai prinsip yang selalu saya pegang dalam trading saham. Kalau anda pernah berkunjung ke halaman profil saya disini: Profil Saya, saya juga menuliskan quote tersebut di akhir pos.

Kata-kata diatas memang mudah dimengerti siapapun. Tetapi anda juga harus mampu mempraktikannya dalam trading. Quote trading ini saya tulis berdasarkan pengalaman trading yang saya jalankan sendiri selama bertahun-tahun. Dari trading saham yang saya lakukan, saya bisa merangkainya dalam tiga kalimat singkat tersebut yang memiliki makna cukup dalam. 

Semuanya ini sebenarnya juga erat kaitannya dengan psikologi saham, dan bagaimana anda bisa melangkah menjadi trader yang lebih hebat (dari trader pemula menjadi trader menengah. Dari trader menengah menjadi trader pro). 

Di saat IHSG naik, tetap ada saham yang turun. Artinya, kalau anda langsung senang ketika IHSG bullish dan membeli saham tanpa pertimbangan yang bagus, maka sangat mungkin saham anda turun, walaupun IHSG hari itu sedang naik. 

Sebaliknya, pada saat IHSG turun, biasanya fase ini akan diikuti pula dengan para trader yang mulai cemas, takut, panik. IHSG yang sedang bearish ini membuat trader akhirnya banyak yang menyerah dan menjual rugi sahamnya. Namun, di saat IHSG turun pun, tidak semua saham turun. Tetap ada saham2 yang naik. Itulah yang perlu anda cari, dan anda sebagai trader tidak perlu panik hanya karena IHSG sedang bearish hari itu. 

Nah lalu apa kaitannya sama psikologi trader?  

Tentu sangat berhubungan. Kalau anda ingin mempelajari bagaimana pola pikir rata-rata trader di Indonesia, anda bisa coba membaca pendapat2 para trader yang ada di grup-grup saham (grup saham yang ramai tentunya). 

Disitulah psikologis dan ketenangan trader akan sangat terlihat. Banyak saya temukan ketika IHSG sehari saja, sebagian trader langsung euforia, senang, optimis, yakin IHSG akan naik lebih kencang, dan mulai banyak pendapat untuk membeli saham. 

Giliran IHSG memasuki fase bearish, psikologis trader berubah 180 derajat menjadi panik, takut, cut loss, tidak tenang, khawatir, dan pesimis. Bahkan di saat2 seperti itu, banyak "analis-analis dadakan" muncul, menakut-nakuti trader untuk cut loss. Penurunan IHSG yang drastis walaupun hanya sehari, bisa membuat trader kalang kabut.  

Psikologi inilah yang membuat trader tidak bisa menerapkan peluang, kesempatan dan momentum yang harusnya bisa anda manfaatkan. Saat IHSG turun, trader malah ikutan rugi, padahal seharusnya trader punya peluang untuk profit, karena tidak semua saham turun saat IHSG turun. Kalaupun sebagian besar saham turun, trader yang tenang akan dapat memanfaatkan momentum ini untuk mulai koleksi saham2 yang diskon. 

Jadi untuk menjadi seorang trader pro, anda harus memiliki ketajaman analisa dan ketenangan dalam menghadapi pasar. Ketenangan anda akan berpengaruh terhadap ketajaman analisa saya. Saat anda tenang, analisa anda akan lebih jeli. 

Artinya, saat IHSG naik, tindakan yang tepat bukanlah senang sampai euforia. Namun, anda harus cari saham apa yang kira-kira memberikan keuntungan di portofolio anda. 

Sebaliknya, saat IHSG turun bukan saatnya anda takut, panik, stress, langsung cut loss, tidak tenang, mudah pesimis. Saat IHSG turun, carilah saham yang diskon, atau saham yang tetap bisa naik ditengah-tengah IHSG yang sedang bearish. 

Prinsip ini harus anda terapkan dalam trading anda. Dengan cara tersebut, anda akan menjadi trader yang mahir dalam membaca setiap momentum yang ada di pasar saham, karena pada dasarnya jurus utama seorang trader adalah: Bagaimana anda memanfaatkan momentum, yaitu membeli saham yang naik saat IHSG naik, dan membeli saham yang naik / diskon saat IHSG turun. 

Kemampuan anda inilah yang nantinya akan menentukan apakah anda sudah bisa 'naik kelas' dari trader pemula menjadi trader menengah sampai trader pro. Tapi kalau sekarang anda masih suka euforia saat IHSG naik sesaat, dan langsung panik, cut loss, takut saat IHSG turun sebentar, maka anda masih ada di level pemula. Artinya, anda masih perlu mengasah ketajaman analisis dan ketenangan trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Menjadi Trader Saham Pro

Cara Menjadi Trader Saham Pro

Salah satu quote yang saya ciptakan untuk bisa terus memotivasi saya trading dan mendapat profit adalah: 

"Saat IHSG naik, tidak semua saham naik. Dan saat IHSG turun, tidak semua saham turun. Tugas trader adalah mencari saham yang naik baik saat IHSG sedang bullish maupun bearish."

Quote ini bukan sekedar quote yang saya buat. Quote ini juga sebagai prinsip yang selalu saya pegang dalam trading saham. Kalau anda pernah berkunjung ke halaman profil saya disini: Profil Saya, saya juga menuliskan quote tersebut di akhir pos.

Kata-kata diatas memang mudah dimengerti siapapun. Tetapi anda juga harus mampu mempraktikannya dalam trading. Quote trading ini saya tulis berdasarkan pengalaman trading yang saya jalankan sendiri selama bertahun-tahun. Dari trading saham yang saya lakukan, saya bisa merangkainya dalam tiga kalimat singkat tersebut yang memiliki makna cukup dalam. 

Semuanya ini sebenarnya juga erat kaitannya dengan psikologi saham, dan bagaimana anda bisa melangkah menjadi trader yang lebih hebat (dari trader pemula menjadi trader menengah. Dari trader menengah menjadi trader pro). 

Di saat IHSG naik, tetap ada saham yang turun. Artinya, kalau anda langsung senang ketika IHSG bullish dan membeli saham tanpa pertimbangan yang bagus, maka sangat mungkin saham anda turun, walaupun IHSG hari itu sedang naik. 

Sebaliknya, pada saat IHSG turun, biasanya fase ini akan diikuti pula dengan para trader yang mulai cemas, takut, panik. IHSG yang sedang bearish ini membuat trader akhirnya banyak yang menyerah dan menjual rugi sahamnya. Namun, di saat IHSG turun pun, tidak semua saham turun. Tetap ada saham2 yang naik. Itulah yang perlu anda cari, dan anda sebagai trader tidak perlu panik hanya karena IHSG sedang bearish hari itu. 

Nah lalu apa kaitannya sama psikologi trader?  

Tentu sangat berhubungan. Kalau anda ingin mempelajari bagaimana pola pikir rata-rata trader di Indonesia, anda bisa coba membaca pendapat2 para trader yang ada di grup-grup saham (grup saham yang ramai tentunya). 

Disitulah psikologis dan ketenangan trader akan sangat terlihat. Banyak saya temukan ketika IHSG sehari saja, sebagian trader langsung euforia, senang, optimis, yakin IHSG akan naik lebih kencang, dan mulai banyak pendapat untuk membeli saham. 

Giliran IHSG memasuki fase bearish, psikologis trader berubah 180 derajat menjadi panik, takut, cut loss, tidak tenang, khawatir, dan pesimis. Bahkan di saat2 seperti itu, banyak "analis-analis dadakan" muncul, menakut-nakuti trader untuk cut loss. Penurunan IHSG yang drastis walaupun hanya sehari, bisa membuat trader kalang kabut.  

Psikologi inilah yang membuat trader tidak bisa menerapkan peluang, kesempatan dan momentum yang harusnya bisa anda manfaatkan. Saat IHSG turun, trader malah ikutan rugi, padahal seharusnya trader punya peluang untuk profit, karena tidak semua saham turun saat IHSG turun. Kalaupun sebagian besar saham turun, trader yang tenang akan dapat memanfaatkan momentum ini untuk mulai koleksi saham2 yang diskon. 

Jadi untuk menjadi seorang trader pro, anda harus memiliki ketajaman analisa dan ketenangan dalam menghadapi pasar. Ketenangan anda akan berpengaruh terhadap ketajaman analisa saya. Saat anda tenang, analisa anda akan lebih jeli. 

Artinya, saat IHSG naik, tindakan yang tepat bukanlah senang sampai euforia. Namun, anda harus cari saham apa yang kira-kira memberikan keuntungan di portofolio anda. 

Sebaliknya, saat IHSG turun bukan saatnya anda takut, panik, stress, langsung cut loss, tidak tenang, mudah pesimis. Saat IHSG turun, carilah saham yang diskon, atau saham yang tetap bisa naik ditengah-tengah IHSG yang sedang bearish. 

Prinsip ini harus anda terapkan dalam trading anda. Dengan cara tersebut, anda akan menjadi trader yang mahir dalam membaca setiap momentum yang ada di pasar saham, karena pada dasarnya jurus utama seorang trader adalah: Bagaimana anda memanfaatkan momentum, yaitu membeli saham yang naik saat IHSG naik, dan membeli saham yang naik / diskon saat IHSG turun. 

Kemampuan anda inilah yang nantinya akan menentukan apakah anda sudah bisa 'naik kelas' dari trader pemula menjadi trader menengah sampai trader pro. Tapi kalau sekarang anda masih suka euforia saat IHSG naik sesaat, dan langsung panik, cut loss, takut saat IHSG turun sebentar, maka anda masih ada di level pemula. Artinya, anda masih perlu mengasah ketajaman analisis dan ketenangan trading anda. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Cara Memilih Saham Bagus Saat Market Bullish

Cara Memilih Saham Bagus Saat Market Bullish

Judul pos diatas mungkin akan membuat anda bertanya-tanya: Ngapain memilih saham bagus saat market lagi bagus. Harusnya diajari cara memilih saham yang bagus kalau IHSGnya lagi turun. 

Well, itu sudah kita bahas, tentang cara-cara memilih saham saat IHSG turun. Beberapa diantaranya pernah saya tulis disini: Saham yang Naik Saat IHSG Turun, Strategi Beli Saham Saat IHSG Turun, IHSG Turun: Swing, Scalping, Intraday or Investasi?

Tapi jangan salah bahwa memilih saham bagus saat market lagi naik itu penting, bahkan sangat penting. Kenapa demikian? Ada dua hal yang sering membuat trader justru salah memilih saham ketika IHSG naik: 

1. Banyak trader yang bingung mau memilih saham apa saat IHSG naik

Pernahkah anda mengalami kondisi seperti ini: IHSG lagi naik tinggi, saham2 yang sudah pada turun mulai menunjukkan sinyal buy. Saking banyaknya saham yang mau naik, sampai-sampai anda bingung mau membeli saham yang mana. 

Biasanya anda cuma menemukan 2-3 saham yang bagus untuk dibeli, tapi sekarang anda bisa menemukan 9-10 saham yang bagus untuk dibeli... 

"Wah iya nih Pak Heze, saya pernah ngalami seperti ini. Terus gimana strategi tradingnya?" kata anda. 

Jika setelah anda screening, dan anda menemukan banyak saham yang punya potensi naik, tentu anda nggak mungkin membeli semua sahamnya. Kalau anda menemukan ada 10 saham yang bagus karena market strong bullish, maka non-sense kalau anda memutuskan untuk beli 10 saham langsung.

Maka dari itu, saran saya pilihlah 1-2 saham saja. Jangan langsung kalap dan rakus membeli banyak saham saat IHSG strong bullish, karena kalau anda beli saham terlalu banyak, anda harus membagi modal anda lebih banyak, sehingga anda nggak akan bisa fokus nantinya. 

So tujuan saya menyarankan anda beli 1-2 saham, bukannya saya mau membatasi profit anda, tapi justru sebaliknya, supaya anda bisa fokus untuk memilih saham yang paling potensial, memantau saham2 anda lebih spesifik, sehingga profit anda lebih besar.  

Cara memilih 1-2 saham saja diantara puluhan saham yang berpotensi naik adalah: Pertama, carilah saham yang menurut anda paling berpotensi untuk naik.

Kedua, prioritaskan untuk membeli saham dari saham-saham yang ada di stock pick anda. Saham stock pick maksudnya adalah saham-saham pilihan anda pribadi yang sesuai tipikal anda, analisa teknikalnya bagus, sering anda tradingkan dan sering memberikan anda profit.  

Misalnya begini, anda menemukan saham-saham WIKA, PWON, TINS, PTBA, ANTM, GGRM, PGAS, TLKM, CTRA, PTRO, di mana saham2 ini punya potensi naik berdasarkan analisa anda, dan market lagi strong bullish saat itu. 

Tapi dari 10 saham diatas, hanya saham PWON, PGAS, CTRA saja yang masuk dalam stock pick anda, paling sering anda tradingkan, dan anda sering profit di saham2 tersebut, maka prioritaskan untuk membeli saham2 itu tadi.

Strategi screening saham untuk mendapatkan stock pick yang layak ditradingkan, pernah saya bahas praktik-praktik lengkapnya disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus.  

Berarti apakah nggak boleh membeli saham di luar stock pick Pak Heze? Tanya anda 

Boleh saja... Nggak ada salahnya anda mencoba. Siapa tahu saham2 diluar stock pick anda justru nantinya menjadi saham2 andalan anda selanjutnya.

Tetapi anda harus memanajemen modal anda. Misalnya anda bisa menggunakan 50% modal anda untuk beli saham2 yang diluar stock pick, dan sisanya anda beli saham yang ada di stock pick anda. 

Intiya, dalam kondisi market strong bullish, tetaplah untuk memanajemen portofolio anda dengan baik. Jangan lupa untuk screening saham dan cek analisa teknikal sebelum beli saham. Dan batasi hanya beli 1-2 saham, atau maksimal 3 saham saat market bullish. 

2. Tidak semua saham naik saat IHSG strong bullish

Setinggi-tingginya IHSG naik dan market euforia, tetap ada saham yang harganya turun. Artinya, bukan berarti IHSG naik, anda langsung asal beli saham. 

Anda harus cross check analisa teknikal masing-masing saham sebelum anda memutuskan mau beli saham apa. 

Yup, jadi anda harus paham mempraktikkan analisis teknikal untuk mencari saham2 yang bagus, dan mencari saham2 yang naik. Baca juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.

Disinilah poin yang sering dilupakan bahkan diabaikan trader saham. Mayoritas trader saat melihat market bullish, trader langsung asal beli saham, hanya beli saham karena ikut-ikutan tanpa melihat sendiri bagaimana chart saham tersebut, tanpa pengetahuan analisa teknikal yang benar. 

Inilah yang mengakibatkan banyak trader yang sahamnya turun meskipun IHSG lagi hijau dan mayoritas saham sedang naik daun. Sayang sekali kan? 

Satu lagi yang perlu anda ingat, kalau IHSG bullish pasti saham2 blue chip dan saham lapis dua bakalan naik dengan return yang memuaskan. Jadi kalau market bullish, prioritaskan buat cari saham2 blue chip dan lapis dua. 

Anda nggak perlu terlalu fokus trading di saham2 gorengan yang berisiko kalau market lagi bullish. Supaya anda nggak ketinggalan momentum di saham2 lapis satu dan dua yang lagi naik daun. 

Soalnya saham gorengan itu nggak usah dicari saat market bullish. Saham gorengan banyak juga yang naik waktu market bearish..

Setelah anda baca pos ini, sekarang saya yakin anda baru mengerti kenapa memilih saham bagus saat market bullish itu penting. Banyak anggapan bahwa saat market bullish nggak sulit mencari saham bagus... 

Memang benar, saya setuju. Tapi mendapatkan saham bagus saat IHSG naik bisa dilakukan kalau anda punya pemahaman analisa teknikal, manajemen modal dan screening saham yang betul. 

Semua trader saham punya sifat ceroboh. Secara sadari maupun tidak, trader saham itu akan cenderung menjadi SANGAT CEROBOH ketika melihat market lagi bagus sekali, dan banyak saham yang mulai naik.

Trader bisa berpotensi asal membeli saham, membeli saham terlalu banyak, lupa dengan analisis teknikal, menjadi serakah.. Kecerobohan inilah yang bisa menjadi sangat berbahaya bagi trader. 

Padahal kalau IHSG bullish dan banyak saham yang berpotensi naik, harusnya peluang anda untuk dapat profit semakin besar. Jadi jangan sampai peluang anda ini hilang begitu saja hanya karena anda ceroboh. 

Nah untuk mengatasi hal-hal tersebut, maka seperti yang saya tuliskan diatas itu tadi, anda harus punya pemahaman praktik analisa teknikal yang baik, screening saham dan manajemen modal. Kunci inilah yang harus anda pegang dalam trading. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Planning Trading Saham dengan Modal Kecil

Planning Trading Saham dengan Modal Kecil

Di pos ini: Main Saham Modal Besar atau Main saham Modal Kecil? Saya pernah menuliskan sedikit banyak perbandingan trading saham dengan modal kecil dan trading saham dengan modal besar. Di pos tersebut saya mengatakan bahwa main saham dengan modal kecil memungkinan anda untuk mendapatkan profit yang lebih konsisten. 

Jadi, kalau anda ingin trading saya menyarankan pada anda untuk menggunakan modal kecil. Jika anda bisa profit konsisten menggunakan modal kecil, anda bisa mulai menggunakan modal besar. 

"Tapi masalahnya, kapan saya harus suntik modal? Profit konsisten itu di kisaran berapa persen (%) untuk pemula?" Tanya anda 

Untuk memudahkannya, dibawah ini adalah contoh planning trading saham menggunakan modal kecil. Perhatikan tabel dibawah ini. 


Untuk seorang pemula, anda bisa dikatakan profit konsisten apabila anda bisa melakukan di kisaran 2-5% setiap bulan. Seiring dengan pengalaman, profit yang anda dapatkan pasti akan mengalami kenaikan. 

Kalau pada bulan ini anda profit 10% tapi bulan berikutnya anda minus 5%, artinya anda belum bisa profit konsisten. Pada tabel diatas, saya mengumpamakan planning trading selama 2 tahun, dengan modal awal trading Rp3 juta. 

Setelah menggunakan modal Rp3 juta, anda bisa profit konsisten sebesar 2% selama 6 bulan berturut-turut, maka anda bisa menaikkan modal menjadi Rp5 juta. Jika anda menggunakan modal Rp5 juta dan anda bisa profit konsisten selama 5 bulan sebesar 4%, anda bisa menambah modal lagi, dan seterusnya. 

Perencanaan trading ini hanyalah contoh / ilustrasi, bukan aturan pakem. Anda bisa mengembangkannya sendiri sesuai dengan kemampuan dan pengalaman analisis anda. Tapi intinya, jika anda ingin bisa profit konsisten tradinglah dengan modal kecil. Lalu, jika anda bisa profit konsisten selama minimal 3 bulan, anda bisa menambah modal. 

Saran saya, anda bisa menambah modal sebesar Rp1-2 juta. Saya tidak menyarankan anda untuk menambah modal langsung sebanyak puluhan juta jika anda bisa profit konsisten.

Tujuannya adalah supaya anda belajar main saham secara bertahap, dan psikologis anda tidak kaget jika pasar saham tiba2 tidak bergerak sesuai keinginan anda, padahal anda sudah terlanjur main saham dengan modal puluhan juta. 

Selain itu, sebagai pemula lakukanlah planning seperti ini setidaknya selama 2 tahun untuk menguji apakah anda bisa profit konsisten dalam jangka waktu yang lebih lama. Kalau diatas 2 tahun anda bisa profit konsisten, anda bisa menambah modal diatas 1-2 juta. 

Itulah contoh perencanaan trading menggunakan modal kecil. Jika anda ingin memahami lebih dalam mengenai bagaimana cara menyusun trading plan yang benar, mempelajari psikologis saham yang benar, anda bisa mendapatkan materi lengkapnya disini: Buku Trading dan Belajar Saham. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Kartu AKSES Saham

Kartu AKSES Saham


Jika Anda sudah berhasil membuka rekening saham, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pasti akan memberikan kepada Anda kartu AKSES. Akses adalah kepanjangan dari Acuan Kepemilikan SekuritasKartu Akses berisi mengenai identitas Anda dan ID investor Anda. Kartu Akses yang Anda miliki inilah yang menjadi bukti bahwa Anda adalah seorang investor. Wujud kartu AKSES adalah sebagai berikut (lihat gambar dibawah). 



Kartu AKses terdiri dari Investor ID dan Nama Anda yang membuktikan bahwa Anda adalah seorang investor di pasar modal, dan membuktikan bahwa Anda memang memiliki rekening efek.


Selain kartu Akses, Anda bisa mengakses akun Akses Anda tersebut melalui: website Akses. Informasi tentang Akses lebih lengkap bisa Anda lihat melalui situs resmi Kustodian Sentral Efek Indonesia disini: KSEI AKSES. Akses digunakan untuk memantau portofolio saham yang Anda miliki secara real time. Tujuannya: Supaya Anda bisa melihat saham2 yang Anda miliki, dan tentu saja untuk menghindarkan Anda dari "tangan-tangan" yang tidak bertanggung jawab terhadap rekening saham Anda. So, KSEI memberikan fasilitas untuk memantau rekening Anda secara online dan real time. Intinya, akun Akses digunakan untuk memperoleh informasi data portofolio saham dalam Sub rekening efek Anda pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Tampilan Akses di website bisa Anda lihat melalui gambar dibawah ini.



Demikian informasi mengenai kartu Akses dan akun Akses online. Ada baiknya Anda memanfaatkan fasilitas Akses ini, jika Anda sudah membuka rekening saham.


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.